{ 9 perkenalan }

887 61 3
                                    

"Ugh~"

Aku membuka mataku perlahan, saat nyawaku terkumpul yang kurasakan adalah sesak dan gerah, dann sebuah dinding... Mungkin tidak bisa di sebut dinding karna Aku lihat dinding tersebut berwarna krem terang dengan lengkungan dan sebuah kotak kotak
Aku memundungkan kepalaku lalu melihat ketas, terlihat kalau dia sedang menatap ku sembilan tersenyum

"Ayah sudah bangun"

"Em.yaa"

"He he he"
Cup

"... !? Apa apan! Kenapa kau mencium ku" ucap ku dengan memengang kening ku yang tadi di kecup oleh nya

"Kenapa apa salah mencium ayah sendiri? "

"Ee.tidak. sih... Daripada itu menjauhlah sedikit dari ku"
Ucap ku dengan mendorong tubuh nya  namun bukan nya menjauh Gabriel justru semakin mengeratkan pelukan nya

"Hey! Aku gerah lepaskan Aku"

"Mmm sebentar lagi"

"Tidak! Menjauh Gabriel"

"Baiklah-baiklah berhenti memukul dadaku"

Setelah Gabriel melepaskan pelukan nya Aku dengan cepat turun dari kasur dan pergi ke kamar mandi
Selang beberapa saat aku keluar dengan pakaian tidur ku, saat aku kembali kekamar aku tidak melihat Gabriel mungkin dia sudah kembali kekamar nya

Aku hendak menuruni tangga namun ku urungkan kembali niat ku karna jika Aku ketahuan menggunakan tangga Aku mungkin akan di hukun jadi Aku memilih menggunakan lif

"Selamat malam adreas/reas/ayah" ucap mereka kompak

"Selamat malam semuanya"
Jawabku dengan tersenyum

"Reas"

"Ya?"

"Apa terjadi sesuatu"

"?? Tidak memang kenapa"

"Dilehermu da bekas kemerahan"

"Sungguh? Mungkin hanya merah  bisa "

"ayah yakin apa perlu kerumah sakit"

"Apa tidak perlu nanti juga akan hilang dengan sendirinya"

"Yaudah jika kau tidak papa namun jika merasa sakit atau apa kau harus segera memberi tau papah mengerti"

"Ya aku mengerti"

"Baiklah mulai makan"

Kami memakan makan malam kami dengan nikmat tampa ada yang membuka suara, setelah selesai makan malam Aku mulai berfikir bagaimana jika aku pergi ke perpustakaan malam ini

"Aku sudah selesai"

"Kau mau kemana adreas sampai serburu buru seperti itu"

"Ah Aku ingin keperpustakaan pah"

"Sekarang? "
Aku hanya diam dan membalasnya dengan anggukan

"Ini sudah malam reas waktunya untuk istirahat apa kau tidak mengantuk"

"Tidak karna aku baru saja bangun tidur tadi jadi aku tidak mengantuk"

"Tetap tidak! Ini sudah malam waktunya tidur"

"Ini baru jam tujuh pah! "

"Tetap tidak adreas!"

"Pah~ kumohon~"

"Tidak ada gunanya memasang wajah memelas seperti itu, jawaban papah tetap sama TIDAK"

"...Pa aku akan menemani ayah jadi izin kan ayah keperpustakaan"

Fell Into A Different WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang