who's that

348 43 4
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul dua malam irrad terbangun dari tidurnya karena suara notifikasi dari hp skylar.

Irrad yang kepo pun mengambil hp skylar yang terletak di sampingnya tiba-tiba jantung irrad berdetak kencang hatinya sakit melihat notifikasi tersebut irrad tidak sengaja meneteskan air mata karena tak ingin hatinya tertusuk lebih dalam lagi irrad...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Irrad yang kepo pun mengambil hp skylar yang terletak di sampingnya tiba-tiba jantung irrad berdetak kencang hatinya sakit melihat notifikasi tersebut irrad tidak sengaja meneteskan air mata karena tak ingin hatinya tertusuk lebih dalam lagi irrad memutuskan untuk tidur saja mencoba melupakan itu semua.




Keesokan harinya jam 09.31 skylar turun dari tangga dengan pakaian yang rapi dan wangi parfum yang menyebar di sekeliling tubuhnya.

"mau kemana ler" vyn melihat skylar dari atas sampai bawah
"mau... itu... eee jalan jalan sama temen hehe" vyn mengangkat satu alisnya vyn tau skylar sedang berbohong saat ini

"oke tapi pulangnya jangan kemalaman"
"siap capt" skylar memberi gestur hormat lalu pergi meninggalkan kawasan gh dengan mobil gh yang skylar supir sendiri.

Vyn memijat pelipisnya jujur vyn pusing sebenarnya seharusnya tadi vyn melarangnya, ya vyn tau skylar mau bertemu siapa tapi vyn tidak berhak melarang skylar selain tentang entertainment.

"semoga gak ada masalah habis ini" vyn kembali melanjutkan aktivitasbya di ruang tv ya benar vyn sedang menonton drakor berjudul 'Serendipity Embrace'
Tak lama irrad turun dengan muka bantalnya dan mata yang bengkak?

"vyn~" irrad mendatangi vyn dan duduk di sampingnya
"udah bangun ternyata makan sono tadi di beliin bubur sama deden"
"ler mana" tanya irrad celingukan mencari keberadaan manusia tiang itu
"ler lagi ketemu temenya" vyn sama sekali tidak menengok kearah irrad dia masih fokus menonton serial drama yang menurutnya seru.

Irrad terdiam apakah skylar bertemu orang itu? sebenarnya orang itu siapa? apakah mantan skylar? atau...

**wait ngapain gw mikirin itu siapa emangnya gw siapanya skylar toh bukan urusan gw** batin irrad

Irrad pun bangun dari duduknya irrad lapar dia ingin memakan bubur yang di belikan deden.

Setelah selesai irrad kembali naik ke atas melewati vyn yang masih asik menonton drakor.

Irrad ingin mandi sembari menenangkan pikirannya sendiri
Setelah selesai mandi dan sudah memakai pakaian irrad turun dan melihat brusko dan banana sudah rapi dan wangi.

"mau kemana lu" tanya irrad menghampiri keduanya
"mau ke mall" banana
"lu mau ikut?" brusko

Mata irrad langsung berbinar tentu saja irrad mau

"mau lahh bentar gw ganti celana dulu" irrad segera naik ke atas









Setelah beberapa menit perjalanan mereka sudah berada di dalam mall

"mau beli apa lu" irrad
"sepatu"
"baju"
Jawab brusko dan banana bersamaan irrad spontan melihat kearah mereka berdua sepertinya chemistry mereka benar benar sudah kuat

Mereka pun menuju toko sepatu terlebih dahulu baru ke toko baju

Tak terasa mereka sudah berkeliling dari toko satu ke toko lainnya selama 5 jam gila memang, apalagi irrad yang sudah tepar di tengah jalan untungnya ada banana dan brusko yang menyeret tangan irrad dan membawanya ke restoran sushi baik sekali bukan mereka ini

"njir gak ngotak lu pada cuman beli satu kaos sama satu sepatu aja harus satu persatu toko di mall di masukin anjing ah... capek banget cok" ucap irrad ngos ngos-ngosan ya siapa yang enggak cape coba muterin mall 5 jam dan enggak di bolehin duduk 1 detik aja.

"yaudah maap sebagai permintaan maaf gw, gw traktir lu sushi sepuasnya deh tapi yang bayar banana" brusko berucap sambil menatap banana yang duduk di sebelahnya banana hanya pasrah duitnya habis cuman buat makan sushi










Ketiga anak curut itu memutuskan untuk pulang ke gh
"ehh itu ler bukan sih" brusko menunjuk menggunakan tangannya kearah satu laki laki dan perempuan yang seperti sepasang kekasih? tengah berdiri membelakangi mereka

Hati irrad kembali tertusuk duri tajam entah ada apa dengannya tetapi dadanya tiba-tiba sesak ketika melihat itu semua skylar tengah menggandeng tangan seorang wanita dan sesekali bercanda lihat senyumnya seolah mengatakan bahwa ia bahagia senyum itu belum pernah irrad lihat bertengger manis di muka seorang skylar pertahanan irrad seketika runtuh air matanya jatuh brusko yang melihatnya mengerutkan kening mengapa irrad menangis? apakah dia iri?

Banana yang menyadari irrad menangis segera membawanya ke mobil tadi mereka pergi menggunakan mobil milik gh

Sesampainya di mobil banana langsung tancap gas meninggalkan mall dengan perasaan dongkol banana tentu tau apa yang di rasakan irrad dan banana juga tau siapa yang bersama skylar ya banana tau betul.

Brusko mencoba menanyakan apa yang terjadi kepada irrad namun irrad justru tersenyum dan berkata
"mata gw kelilipan ko"
Tentu saja brusko tidak percaya nanti dia akan tanyakan ke banana pasti banana tau sesuatu.

18.22

Irrad, brusko, dan banana sudah sampai di gh
Irrad langsung menuju kamarnya begitu pun dengan banana dan brusko

"ban lu tau sesuatu kan" brusko mendekat kearah banana yang hendak menuju kamar mandi
"maybe" banana
"tell me" brusko semakin mendekat dan banana hanya diam menatap brusko garang
"the less you know the better"
(semakin sedikit yang kamu tahu semakin baik)
jawab banana dan langsung masuk ke kamar mandi brusko memijat pangkal hidungnya ada apa ini drama apa lagi yang akan datang.





Di kamar irrad sudah selesai mandi dia mau tidur saja irrad lelah tidak bukan lelah karena mengitari seluruh toko di mall selama 5 jam tetapi lelah dengan perasaannya ada apa dengan dirinya? mengapa dia seolah cemburu apakah dia suka skylar? ohh tentu tidak irrad masih normal sangat normal bahkan











































































































but is that true?


































Jangan lupa vote and coment biar aku makin semangat

My baby [skyrad]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang