"Heoohhh...." Yoongi menghela nafasnya lalu menggaruk kepala nya, sungguh ia merasa muak dengan hal-hal seperti ini, hal-hal yang berpotensi membuatnya susah.
"Terus kita harus gimana?" Hoseok
"Entahlah, sementara waktu kita ikuti ajah dulu kegiatan pertukaran murid ini, kalau nanti ada hal-hal aneh lagi kita gak boleh rahasiain, kita harus saling terbuka, biar kita bisa antisipasi" jelas Namjoon.
"Oke" mereka seraya mengangguk setuju dengan apa yang Namjoon katankan.
***
Waktu terus berlalu sejak kejadian malam naas yg menimpa hoseok. Hari itu semua berjalan normal seperti biasanya. Mereka mengikuti kegiatan belajar dengan baik sembari terus memperhatikan sekitar, terutama teman-teman sekelas mereka, meski agak khawatir namun mereka mencoba untuk terlihat biasa saja. Kaki hoseok yang terkilirpun lambat waktu mulai membaik dan iapun mulai bisa berjalan normal meski masih sedikit terasa tidak nyaman.Namjoon adalah yang paling waspada sejak ia membaca berkas data diri para murid yang ia temukan di laci guru, begitu pun dengan seokjin. Meski terlihat cuek Taehyung dan yoongipun selalu memperhatikan setiap gerik para murid di sekolah tersebut namun mereka memang tidak mau banyak bicara, hanya diam dan memperhatikan, bedahal dengan jimin dan jungkook yang selalu penasaran dan ingin tau merekapun kerap kali belagak seperti detektif, namun selalu nihil, tak ada informasi yg mereka dapat kan, sedangkan Hoseok tidak bisa berbuat lebih karna kaki nya yang sakit.
Beberapa hari berlalu Minrae pun Tiba-tiba mengalami demam tinggi dan iapun memutuskan untuk pulang karna merasa tidak nyaman dengan situasi di sekolah tersebut. Mereka pun merasa agak aneh kenapa minrae yang semual baik-baik saja tiba-tiba mengalami demam tinggi dan memutuskan untuk pulang, padahal ia hanya demam.
Jimin pov.
Malam itu tiba² Ahra mengetuk pintu kamar ku, dengan rasa kantuk yang masih menyelimuti akupun memaksakan diri untuk bangun dan membuka pintu."Ahra..??" Ujarju sambil mengusap mata.
"Jimin shii... apa kamu punya obat demam?" Ujarnya sedikit panik.
"Obat demam??" Aku yang benar-benar baru terbangun pun tidak bisa merespon dengan cepat.
"Iyaa obat demam, minrae tiba-tiba demam sehabis makan malam tadi" jelas Ahra.
"Memang di unit kesehatan gak ada?" Tanyaku pada Ahra.
"Di kunci" singkat nya.
"Hah???? Bukan nya unit kesehatan itu Buka 24jam?"
"Entahlah, tadi aku udah kesana dan pintunya di kunci, lampu ruangan nya juga di matikan" jelas Ahra
Mengingat sekolah ini memiliki Asrama bukan seharusnya Unit kesehatan itu di buka 24jam? Aku sedikit merasa janggal dengan sekolah ini, namun aku coba mengabaikan nya.
"Tunggu sebentar!" Akupun mengambil obat sakit kepala yang aku punya dan memberikan nya pada Ahra.
"Ini, aku cuma punya obat Flu ini ajah, aku gak punya paracetamol! Tapi ini juga mengandung paracetamol kok meski dosisnya rendah" jelasku."Makasih yaa, kalau gitu aku ke kamar dulu" iapun berlari menuju kamar nya. Karna merasa agak khawatir akupun mengikuti nya. Dan benar saja sesampainya aku di kamar mereka minrae terlihat mengigil, wajahnya pucat dan demam nya hampir mencapai 40° Celsius yaa sekita 38,8°.
KAMU SEDANG MEMBACA
EXCHANGE STUDEN [BTS]
FanfictionPertukaran murid dari sekolah - sekolah internasional ke sekolah yang berada di pedalaman membuat para siswa terpilih terjebak dalam dunia Astral yang tak pernah bisa mereka bayangkan.