Ketika sudah dapat berpikir dengan jernih Caroline pun kembali ke dalam Mansion untuk melanjutkan pekerjaan. Ketika ingin kembali ke Mansion, ia melihat Putra Mahkota Orlando tengah berbicara dengan seorang wanita. Caroline yang melihat paras dari wanita itu pun takjub melihatnya, yang dimana wanita itu memiliki paras yang elegant, yang dibersamai dengan rambut berwarna Blonde, dan ditambah dengan warna mata berwarna biru seperti birunya lautan yang indah, yang dimana itu adalah sumber kehidupan bagi makhluk hidup. Namun, di balik laut yang memiliki keindah itu dapat menjadi sangat berbahaya apabila menenggelamkan sesuatu dan ya wanita itu adalah tunangan dari Putra Mahkota Orlando yaitu "VICTORIA GRAYSON." Menurut cerita aslinya Victoria digambarkan sebagai wanita yang licik, yang dimana wanita itu bisa melakukan banyak tak tik untuk mendapatkan hati Putra Mahkota, sampai - sampai ia mengajukan pertunangan dengan Putra Mahkota dengan alasan untuk membantu Kerajaan Harrington bila mengalami perekonomian yang merosot. Selain itu keluarga Grayson juga menawarkan akan mengirimkan 50 unit meriam untuk persiapan perang. Yang tentu saja itu adalah tawaran yang sangat menguntungkan bagi Kerajaan Harrington, karena tawaran yang menguntukan itu pun Grand Duke pun menjodohkan putra semata wayangnya itu dengan Victoria Grayson sebagai syarat untuk mendapatkan tawaran itu. Namun, jika melihat pembicaraan Putra Mahkota dengan Tunangannya, terlihat seperti sedang bertengkar. Yah tidak heran jika itu terjadi, karena hal itu disebabkan oleh sifat Putra Mahkota yang tidak menyukai pertunangan ini sehingga Putra Mahkota terus menerus mengacuhkan Tunangannya itu, ditambah lagi dengan sifat Lady Victoria yang terlalu terobsesi dengan Putra Mahkota, dan tentu saja hal itu menyebabkan Putra Mahkota semakin jengkel akan sikap kekanak - kanakannya itu.
Ketika Caroline sedang dalam perjalanan menuju ke Istana ia melihat Victoria sedang berjalan sambil menangis sekaligus marah. Caroline yang melihatnya pun hanya menunduk hormat agar tidak terkena masalah. Namun, karena kesal Victoria pun menampar Caroline dan dituduh telah menguping pembicaraan.
"DASAR PEREMPUAN TIDAK PUNYA ADAB! BERANI - BERANINYA KAU MENGUPING PEMBICARAAN ORANG LAIN!"
"M-maafkan s-saya Y-yang Mulia saya tidak bermaksud menguping, saya hanya kebetulan lewat disini."
"Berani - beraninya kau membohongiku!" Ketika Victoria ingin menampar Caroline lagi, Pangeran Orlando pun menahan tangan Victoria seraya berkata. "Jangan libatkan orang yang tidak bersalah dalam masalah ini." Victoria yang kesal pun memutuskan untuk segera pergi dari tempat itu. Lantas Pangeran Orlando pun menoleh ke arah Caroline yang masih menunduk, dan mempersilakannya untuk pergi. Setelah diperbolehkan untuk pergi Caroline pun segera pergi dari tempat itu untuk melanjutkan pekerjaannya.
Ketika sudah malam hari, Caroline saat ini tengah berbaring di atas kasurnya sambil bertanya - tanya. Sampai kapan aku akan berada ditempat ini? Apakah semua ini akan berakhir? Apakah aku bisa kembali ke duniaku? Ataukah akan terjebak disini selamanya?
Ketika Caroline sedang melamun tiba - tiba ada peringatan dari para kesatria bahwa ada penyusup di dalam Istana. Lantas satu Istana pun dibuat heboh akan peringatan itu. Baru saja ingin keluar ia langsung dikejutkan oleh penyusup yang datang secara tiba - tiba dari jendelanya. Dan ketika penyusup itu berusaha menyerang Caroline dengan cepat ia langsung menangkis serangan tersebut dengan ilmu bela diri yang ia pelajari di kehidupan'sebelumnya. Ketika penyusup itu sudah terkapar, tiba - tiba saja ada beberapa prajurit dan dua orang kesatria yang memasuki kamar Caroline. Lantas mereka pun langsung mengecek penyusup yang sudah terkapar itu. Setelah dicek ternyata penyusup itu sudah mati, ketika mengetahui hal salah seorang kesatria pun bertanya pada Caroline apa yang terjadi. Caroline pun menceritakan semuanya dari awal sampai - sampai membuat para prajurit dan kesatria pun terkejut dan bertanya - tanya. Bagaimana seorang pelayan dapat membunuh seorang penyusup tanpa terluka sedikitpun? Setelah kejadian pun keamanan Istana pun mulai diperketat, sehingga orang asing yang tidak mendapatkan izin dari Grand Duke dan Grand Duchess.
Berselang setelah kejadian itu pun Caroline jadi makin terbiasa akan tempat itu. Bahkan, Caroline pun memutuskan untuk belajar ilmu pedang dari Henry agar dapat melindungi dirinya sendiri dengan baik, tak hanya itu di sela - selanya belajar ilmu pedang Caroline juga belajar sedikit tentang memanah. Dan setelah sebulan lebih belajar berpedang pada Henry, sekarang Caroline menjadi lebih mahir dalam berpedang tak hanya itu ia juga jadi lebih mahir menggunakan alat memanah berkat ajaran dari Henry. Namun, Nyonya Margaret yang melihat itu pun merasa risih akan hal itu, karena ia berpikir akan lebih sulit untuk menjatuhkan anak itu ketika anak itu menjadi lebih kuat. Lantas Nyonya Margaret pun menyusun rencana agar bisa menyingkirkan anak itu dari hadapannya.
Keesokan harinya Kerajaan Harrington pun mengadakan sebuah pesta seni yang akan diadakan pada malam hari. Seluruh Istana pun dibuat sibuk akan rencana besar itu. Para pelayan termasuk Caroline pun harus bekerja lebih ekstra hari ini bahkan, para pelayan pun tak sempat istirahat karenanya. Apalagi, Caroline harus membantu Grand Duchess untuk bersiap, di sisi lain Caroline sangat beruntung karena diutus untuk membantu Grand Duchess untuk bersiap dan bukanya Nyonya Margaret. Karena jika saja Caroline mendapat tugas untuk membantunya maka sudah dipastikan Caroline akan terkena masalah. Selama Caroline membantu Grand Duchess bersiap, Caroline merasa sangat senang karena pada awalnya ia mengira kalau Grand Duchess tidak akan jauh beda dengan Nyonya Margaret, tapi ternyata Grand Duchess sangat baik dan ramah. Bahkan, Caroline pun diberi sedikit coklat dari Grand Duchess yang dimana itu adalah salah satu coklat yang mahal. Namun, Grand Duchess dengan baik hati memberikan coklat itu secara cuma - cuma.
Kini acara yang ditunggu - tunggu pun tiba, dan saat ini Caroline tengah berada di belakang Istana. Biasanya jika Caroline lelah ia akan diam disini untuk menenangkan dirinya sambil menatap indahnya rembulan dan bintang yang bersinar menghiasi langit. Saat sedang berdiam diri, tiba Henry datang dan menghampirinya sambil tersenyum seraya bertanya, "Mengapa kau ada di sini? apakah kau tidak menikmati pestanya?" Setelah mendengar penuturan dari Henry, Caroline pun menatap kedua bola mata Henry yang bersinar itu seraya menjawab, "Untuk apa aku masuk kedalam sana? Lagi pula pelayan biasa sepertiku tidak pantas untuk muncul di pesta mewah nan megah itu, lagi pula tugas seorang pelayan adalah menyiapkan sesuatu dibalik panggung." Henry yang mendengar jawaban dari Caroline pun hanya bisa tersenyum salut, karena biasanya seorang pelayan akan berusaha untuk mencari cara agar bisa melihat pesta itu. Namun, berbeda dengan wanita satu ini ia lebih memilih berdiam diri di tempat ini sendirian.
"Oh iya Henry, karena suhu sudah mulai dingin aku akan masuk kedalam, jika kau masih ingin disini maka aku izin pamit pergi lebih dulu."
"Ah tidak aku akan ikut masuk kedalam."
Ketika sedang berada di lorong ia melihat ada seorang pria yang sedang marah - marah pada seseorang seraya bertanya, "APA YANG TERJADI MENGAPA PENYANYINYA TIBA -TIBA TIDAK DATANG?" Caroline yang mendengarnya pun bertanya pada pria tersebut, dan pria itu pun menjelaskan semua yang terjadi. Lantas Caroline pun menawarkan sebuah bantuan, "Apakah lagu yang akan dinyanyikan adalah Tornami a Vagheggiar? Jika iya, saya dapat membantu anda, kebetulan saya dulu pernah belajar bermusik jadi saya hafal lagu ini."
Pria yang mendengarkan jawaban dari Caroline pun menjawab dengan penuh kebahagiaan di wajahnya "Benarkah? Aku sangat berterima kasih padamu, kalau begitu aku akan memberikan Lady pakaian yang pantas digunakan untuk bernyanyi." Pria itu pun lantas pergi membawa pakaian untuk Caroline, dan setelah pakain itu digunakan. Alangkah cantiknya Caroline dengan balutan gaun berwarna putih yang menambah kecantikan dari wanita ini. Dan kini Caroline tengah berada di belakang panggung untuk siap - siap tampil.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Cantaible Carolline
General Fiction"Sienna" seorang penyanyi lagu klasik terkenal dan paling tersohor, tak hanya memiliki suara yang indah, ia juga ahli dalam seni bela diri berkat didikan sang ayah. Ia sudah tampil diberbagai acara opra diberbagai negara. Namun, ketenaran itu runtuh...