Mereka tidak banyak berbicara di kereta tersebut. Tetapi terkadang mereka berbincang dengan adik Pangeran Darrel. "Bagaimana kamu bisa berada di sana Putri Myra?" Shina bertanya lembut. Aku sedang mencari bunga dan serangga-serangga lucu. Tetapi tiba-tiba ada seseorang yang ingin mengajak ku ke kebun bunga yang indah. Dan di sana aku ikut. Tetapi aku ingat perkataan kakak ku bahwa aku tidak boleh mengikuti orang yang tidak ku kenali. Aku berniat mengendalikan orang itu tetapi aku tidak bisa menggunakan kemampuan ku. Aku merasa kemampuan ku menghilang. Hingga di situ lah aku tiba-tiba terbangun di tempat aneh. Dan, aku terkunci di tempat itu." Putri Myra menceritakan semua nya.
"Sepertinya kemampuan nya menetralkan kemampuan ya? Pantas saja kamu tidak bisa menggunakan kemampuan mu tadi, Frisly." Jista melirik Frisly yang sedari tadi terdiam menatap keluar jendela. "Kemampuannya sehebat itu, orang-orang di sana sangat lah aneh." Shina mengangkat bahu tak peduli. "Yah, seperti nya begitu." Jista menghembuskan napas perlahan.
Beberapa saat kemudian mereka berhenti sesaat untuk beristirahat. Namun, Jista melihat asap tebal di atas. "Lihat! Itu tanda nya ada seseorang di sekitar hutan ini!" Jista menunjuk asap. "Yang benar saja?" Shina menatap tak percaya. "Ayo, kita cari." Frisly berjalan ke arah asap berada. "Hei! Apakah tidak berbahaya??" Shina menghentikan Frisly. Frisly menatap sinis Shina. Shina terdiam. "Baiklah. Ayo." Shina mengajak Jista, Myra dan Pangeran Darrel. Mereka mengikuti Frisly. Dan Frisly menunjuk bangunan rumah kecil dengan desain seperti di dongeng-dongeng. Mereka mendekati rumah tersebut perlahan-lahan.
Jista maju lebih dulu untuk mengetuk pintu. Tiba-tiba Jista melompat mundur. "Ada apa??" Shina bertanya-tanya. "Ada aliran listrik." Jista mengerutkan kening. Kemudian seseorang membuka pintu dan mengintip. "Oh? Siapa kalian?" seseorang itu mengintip. "Kami dari Kerajaan Hiraeth. Dan mereka bertiga adalah legenda yang di maksud." Pangeran Darrel yang memperkenalkan. Mata seseorang tersebut membesar. "Mereka legenda yang di maksud itu?! Yang benar saja??" Seseorang itu akhirnya membuka pintu nya. Dan seorang gadis remaja dengan rambut pendek dan memakai jubah hitam tampak sangat tertarik. "Maaf aku sudah mengagetkan kalian. Silakan masuk." Gadis tersebut memberi izin mereka masuk. "Maaf, perkenalkan namaku Zlynath Fall. Panggil saja aku Fall. Aku seorang penyihir." Fall nyengir lebar. "Perkenalkan aku Shina, yang memakai kacamata itu Jista, dan wajah jutek ini Frisly, itu Pangeran Darrel, dan gadis kecil itu adiknya, namanya Myra." Shina memperkenalkan semua nya. Frisly menatap sinis Shina. Jista menepuk dahi.
Beberapa saat kemudian. Shina menjelaskan misi mereka kepada Fall. "Oh begitu ya, baiklah, aku akan membantu kalian. Aku suka membantu orang lain, terutama untuk mengalahkan orang jahat. Aku bisa membantu kalian untuk mengeluarkan kalian dari dunia ini setelah misi selesai. Dan aku akan membantu kalian untuk menyerang Kerajaan barat." Fall berseru mantap. "Terima kasih, Fall." Jista tersenyum senang. "Tentu saja." Fall tersenyum. "Kalian bisa beristirahat di sini. Besok pagi kita pergi ke Kerajaan barat." Fall berseru mantap lagi. Mereka mengangguk senang. Hingga akhirnya mereka semua terlelap tidur.
Keesokan harinya, Fall sudah terbangun juga Frisly. "Selamat pagi, Frisly." Fall menyapa. "Ya, pagi." Frisly balas menyapa nya. "Kalian bisa sarapan dengan itu. Aku akan mempersiapkan peralatan yang akan ku bawa. Kalian ke sini menggunakan apa?" Fall tampak sangat sibuk. "Kereta kuda." Frisly menjawab singkat. "Baiklah, itu menguntungkan." Fall masih mempersiapkan barang yang entah apa itu. Pangeran Darrel dan Myra sudah terbangun. "Pagi, Myra, Frisly, Fall." Pangeran Darrel menguap. "Pagi juga, Pangeran." Fall berseru. "Pagi juga kak." Myra menguap. Jista dan Shina ikut terbangun. "Kalian sudah bangun ya? Silakan dinikmati makanannya setelah nya kalian bisa menggunakan jubah dan kemeja ini sebagai baju ganti. Maaf aku tidak punya yang mewah." Fall tampak malu. "Tidak apa-apa, ini sudah cukup. Terima kasih banyak, Fall." Jista tersenyum.
Beberapa saat kemudian mereka akhirnya siap untuk melanjutkan perjalanan menuju Kerajaan Selconth. "Setelah sekian lama akhirnya aku bertemu dengan kalian di sini." Fall terlihat sangat senang. "Kita hampir sampai." Pangeran Darrel memberitahu. Mereka pun bersiap-siap. "Ini sangat mendebarkan." Shina sangat tegang. "Santai saja." Jista mencoba membuat santai Shina. "Baiklah, kita bersiap menyusup." Pangeran Darrel turun dari kuda nya dan memberitahu Frisly, Jista, Shina, Putri Myra, dan juga Fall. Dan mereka pun turun dan menggunakan peralatan-peralatan bertarung mereka masing-masing. Pangeran Darrel, Putri Myra dan Shina menggunakan pedang. Frisly menggunakan tombak. Sedangkan Jista menggunakan panah. Dan Fall menggunakan ramuan sihir nya. Selain itu dia juga memiliki kemampuan.
Setelah itu mereka langsung menuju ke gerbang utama perlahan-lahan. "Berikan ramuan racun mu salah satu nya boleh?" Jista melirik Fall. Fall mengangguk dan memberikan sebotol cairan hijau yang beracun. Jista membuka tutup dan melumuri nya ke ujung anak panah. Dan Jista menarik busur nya dan menembak 2 prajurit sekaligus. "Wow, itu cukup hebat." Shina terpesona. "Baiklah, penjaga yang berjaga sudah hilang. Kalian bisa menerobos masuk. Aku dan Fall akan masuk di jalan lain. Kami akan menghalangi prajurit yang berada di sekitar gerbang masuk. Kalian atasi yang di dalam. Kami akan menyusul setelah mengalahkan prajurit-prajurit di sekitar gerbang." Jista menyuruh Frisly dan lainnya untuk memasuki istana. Mereka mengangguk dan segera pergi menuju gerbang masuk. Para prajurit berseru dan mengejar Frisly dan lainnya. Tetapi sebelum prajurit-prajurit itu menyerang mereka, Jista sudah lebih dulu menembakkan anak panah dengan cepat kepada para prajurit-prajurit tersebut. Frisly dan lainnya berhasil memasuki istana. Di sana beberapa prajurit-prajurit sudah menunggu kedatangan mereka. "Kami akan mengurusi yang di sini. Kalian pergi duluan mencari Raja Selconth." Pangeran Darrel menyerang prajurit-prajurit tersebut. Dengan dibantu oleh Putri Myra yang juga pandai bertarung. Frisly dan Shina mengangguk dan pergi masuk ke dalam istana. Di sana Shina menyerang prajurit-prajurit yang tersisa. Dan mereka tetap terus berlari mencari Raja Selconth. Hingga akhirnya mereka tiba di ruangan yang sangat luas. Dan terdapat Raja Selconth dan seorang wanita yang tak dikenal. "Selamat datang, Sang Legenda." Raja Selconth dan Wanita tersebut menyeringai.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dream and My Friends [ Telah Terbit ]
FantasíaMenceritakan 3 sahabat yang terjebak ke sebuah portal yang membawa mereka ke era kerajaan. Yang kemudian mempunyai misi untuk mengalahkan seorang Raja dan musuh lainnya di sana, agar mereka dapat kembali ke dunia mereka.