"Candra.. Candra Andara!", terdengar suara teriakan dari seorang, guru yang sedang membangunkan anak didiknya yang sedang tertidur, saat jam pelajaran berlangsung. Teman sebangku dari siswa yang bernama 'Candra' itu, ikut dalam upaya membangunkan temannya.
"Can, Candra! bangun", bisik Abel atau teman sebangku Candra. Candra yang merasa tidurnya terusik, segera membuka matanya perlahan. Ia kaget saat melihat pandangan seluruh penghuni kelas yang mengarah padanya.
"Puas tidurnya? sekarang berdiri di depan sini, sampai jam pelajaran ini telah usai!", titah sang guru. Ia sungguh tidak habis pikir dengan kelakuan Candra. Jika kebanyakan murid yang IQ yang di bawah rata-rata, pasti mempunyai keinginan untuk berubah. Tapi Candra justru sebaliknya, di mana ia masih seperti itu saja dari dulu.
Di saat teman-temannya malu mendapatkan nilai jelek, Candra justru biasa saja, malah kadang bangga jika nilainya lebih dari 40. Entah karena dia polos atau tidak peka, Candra sering dimanfaatkan oleh teman-temannya, untuk melakukan hal apapun. Tapi untung saja masih ada teman yang setia yaitu Abel.
Abela Evion, seorang gadis cantik yang bisa dikatakan sebagai kutu buku. Soalnya, jika bertanya tentang buku apapun, pasti Abel akan tau. Abel juga sering merekomendasikan novel-novel yang menurutnya bagus, kepada Candra.
Saat ini Abel dan Candra sedang berada di kantin. Dengan Candra yang sudah duduk di kursi kosong sembari membaca buku, dan Abel yang baru saja selesai mengambil makanannya dan makanan Candra.
"Kau masih membaca itu?", tanya Abel tak paham. Jika menyangkut tentang 'buku', biasanya Candra tidak akan seserius itu, ia akan langsung bosan begitu membaca satu halaman saja. Tapi sekarang? bahkan bocah itu tidak memperdulikan kehadirannya dan fokus dalam bacaannya.
"Hussttt diam! ini sedang seru-serunya tau!", ujar Candra dengan pandangan yang masih mengarah ke buku itu. Akhirnya Abel hanya bisa pasrah, ia akhirnya memakan makanan nya hingga habis. Namun, makanan Candra masih belum disentuh sama sekali oleh pemiliknya, alhasil Abel kembali menegurnya.
"Candra! habiskan dulu makanan mu. Setelah itu, baru kau bisa membaca kembali. Lagian waktu istirahat hanya tinggal sebentar lagi", tegur Abel pada Candra.
Candra cemberut mendengar perkataan Abel, namun itu ada benarnya juga. Alhasil, ia kembali menutup buku dan mulai memakan makanannya hingga habis. Tidak lupa untuk meminum jus jeruk yang dipesannya.
.................
"Can, jika kamu terus membaca buku itu. Jangan harap bisa berbicara denganku lagi!", ujar Abel sembari jalan mendahului Candra. Ia sungguh kesal dengan kelakuan temannya itu.
Rasanya Abel ingin sekali merobek buku yang dipegang Candra, hingga jadi bagian-bagian kecil. Candra yang mendengar itu akhirnya berhenti membaca dan menaruh bukunya kembali ke dalam tas. Saat ini keduanya sedang dalam perjalanan pulang menuju rumah mereka yang berdampingan.
Candra dan Abel sudah bertetangga semenjak Abel pindah ke kota ini, saat awal SMA. Akhirnya keduanya sering berangkat bersama dan pulang bersama. Keduanya sudah seperti saudara yang tidak bisa terpisahkan, meski baru 2 tahun kenal.
"Abel tunggu!", Candra berlari menyusul Abel yang mendahuluinya. Akhirnya Abel berhenti dan berbalik. Namun siapa sangka, sebuah papan nama besar di sebuah toko, tiba-tiba jatuh.
"Candra awas!!", teriak Abel. Dengan segera, Abel berlari ke arah Candra, berniat untuk membantu sahabatnya. Saat papan besar itu hendak mengenai Candra yang masih tidak bergerak karena bingung, Abel langsung memeluk Candra berniat tuk melindunginya.
Namun naas, keduanya tidak sempat untuk melarikan diri dan akhirnya tertimpa papan itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Ukhh", nampak seorang pemuda yang baru saja bangun dari koma panjangnya. Cahaya matahari mulai masuk ke dalam retina matanya. Akhirnya, sang pemuda sudah terbangun sepenuhnya.
"Di mana aku?", tanya pemuda itu. Ia segera bangun, namun rasa sakit segera menggerogoti kepalanya kembali. Akhirnya ia sadar jika, ia saat ini sedang berada di sebuah ruangan dengan bau obat yang semerbak.
Selang-selang infus mengitari tangannya dan alat bantu pernapasan juga dipakainya. Pemuda itu mengeryit bingung. Setahunya ia sedang dalam perjalanan pulang bersama dengan sahabatnya, sebuah nama baru saja melintas di kepalanya.
"Abel!", teriak pemuda itu. Ia berniat untuk melepas selang-selang infus itu secara paksa. Tiba-tiba saja, beberapa orang dari luar datang dan menghentikan aksinya.
"Lana, Lana tenang sayang. Ibu ada di sini", ujar seorang wanita yang langsung memeluk pemuda tadi. Pemuda itu mencoba untuk memberontak, akhirnya seorang dokter dan beberapa perawat itu, terpaksa untuk membius sang pemuda kembali.
Karena efek bius, akhirnya sang pemuda berhenti memberontak dan dia tertidur di dalam pelukan sang wanita. Wanita paruh baya itu memandang anaknya dengan sedih, ia sungguh tidak kuat melihat kondisi anaknya. Setelah 2 bulan koma, akhirnya anaknya kembali sadar tapi langsung memberontak.
"Maafkan ibu, nak. Semoga besok kau bisa lebih tenang", ujar wanita paruh baya tersebut. Air matanya menetes, tidak kuasa melihat kondisi anaknya.
Ia mengusap lembut wajah anaknya. Kemudian mencium kening anaknya, sebelum berlalu meninggalkan ruangan, menyusul dokter dan perawat yang sudah pergi duluan. Ia harus bertanya mengenai kondisi anaknya pada dokter tadi.
Pintu ruangan kembali tertutup. Sepasang manik hezel itu, kembali terbuka dengan pandangan kosong. Masih tidak mengerti, dengan apa yang sedang menimpanya saat ini.
"Abel..", panggilnya lirih entah kepada siapa.
..................
Segini dulu.
Jangan lupa vote dan komennya!!!........
To be continued
![](https://img.wattpad.com/cover/372679835-288-k487038.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI ORANG BODOH [BxB]
RomanceSeorang siswa polos menjerumus ke arah bodoh, tidak sengaja bertransmigrasi ke dalam tubuh seorang figuran di salah satu novel bacaannya. Ia tidak sengaja mengalami 'kecelakaan' material, dengan sahabatnya. ............ Warning!! lapak bl, BxB, boy...