03.

138 24 2
                                    

Umpatan sudah banyak Jeno lontarkan ketika tahu jika jalanan siang ini begitu menyesakkan sehingga menghambat dirinya untuk pergi menjemput Haechan.

Vernon yang duduk diam disamping Jeno hanya mampu menghela napas dengan gerutuan Jeno yang menurutnya cukup berlebihan.

"Seungkwan bilang, kekasihmu itu baru selesai 10 menit yang lalu. Dan perjalanan kita hanya tinggal sebentar lagi!" Ucap Vernon berusaha membujuk Jeno supaya amarah pria itu mereda.

Namun apa daya, Jeno adalah Jeno. Ia dengan amarahnya yang sulit terkontrol itu sudah menjadi satu kesatuan. "Diamlah." Hanya itu jawaban yang Jeno lontarkan.

Jalanan memang padat lebih dari biasanya, kecelakaan yang terjadi membuat arus lalu lintas tidak beraturan. "Sialan!" Lebih baik Vernon berhenti saat ini.

10 menit berlalu dengan kekesalan Jeno, akhirnya pria berotot itu sampai di agensi kekasihnya. Moodnya begitu buruk, ia perlu mencium aroma kekasihnya, ia membutuhkan obat penenangnya.

Sampai di lantai dimana Haechan melakukan pemotretan, Jeno langsung saja mengetuk pintu yang bertuliskan nama kekasihnya.

Pintu terbuka, dan nampak Haechan yang tengah bercanda dengan Seungwan. "Pangeran, halo!" Sapaan sang kekasih yang begitu menggemaskan, membuat Jeno lupa jika ia saat ini tengah kesal.

"Athena!" Jeno langsung memeluk kekasihnya, ia benar-benar membutuhkan itu saat ini. "Kenapa? Pangeran berkeringat, pangeran kesal?" Kedekatan yang sudah terjalin begitu lama, membuat Haechan mengerti jika kekasihnya sedang tidak baik-baik saja.

"Semua membuatku kesal, orang-orang membuatku lamban datang bertemu denganmu, kau menunggu lama kan sayang?" Haechan menggeleng. "Tidak, aku baru selesai beberapa menit yang lalu."

"Bayi beruangku pasti sudah kelaparan, aku akan menyuruh Vernon membeli makanan saja, kita makan disini ya."

"Boleh." Haechan menyetujui, Vernon yang paham pun menarik tangan Seungkwan dan membawa pria manis itu pergi ikut dengannya.

Sebenarnya, Haechan ingin makan di tempat kesukaannya, namun ia harus paham jika Jeno tidak ingin terlaku beramai-ramai untuk saat ini, kekasihnyaa memerlukan energi darinya.

"Kenapa Athenaku begitu indah hm? Oh tidak kau sangat menawan, pasti orang-orang sudah melihat ini. Kau bersiap terlaku banyak, sayang."

"No no! Pangeran, aku sedang bekerja, tentu saja memang seperti ini. Kalau aku tidak menawan, orang-orang tidak akan menyukaiku."

"Ah, bahkan jika orang-orang tidak menyukaimu, aku akan selalu menyukaimu, bukan begitu?" Jeno menatap wajah cantik itu seksama, ia benar-benar jatuh dengan pria manis ini.

Haechan mengangguk lalu tersenyum. "Pangeran harus menyukaiku terus, pokoknya harus!" Jeno tersenyum. Huft akhirnya prianya ini sudah dalam keadaan yang baik

Suara ketukan pintu mengintrupsi, dibenak keduanya mungkin itu Vernon dan Seungkwan yang datang, namun ternyata salah.

Dia Jung Jaehyun, CEO Jung Entertainment, agensi yang menaungi pekerjaan Haechan selama hampir 4 tahun ini.

"Oh maaf, sepertinya aku menganggu acara romantis kalian." Kata Jaehyun, Jeno hanya menatap pria itu dingin, enggan untuk mengintrupsi.

"Lee Haechan, bisa nanti temui aku di ruangan? Aku sudah memberitahu manajermu."

"Aku akan ikut." Bukan Haechan yang menjawab, tetapi Jeno. Dengan langkah santainya menghampiri Jaehyun. "Ada urusan apa bung? Bukannya pembahasan ini kau sampaikan saja pada manajer kekasihku?"

"Orang asing dilarang mengetahui apapun." Jaehyun tersenyum sinis, seolah menyulut amarah Jeno.

Jeno yang amarahnya cukup tersulut mun mengepalkan tangannya, Haechan dapat melihat itu, ia pun mengelus tangan itu lembut, karena tidak ingin Jeno membuat masalah terlalu jauh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 7 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Beauty Bear (Nohyuck) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang