Prolog.

633 68 10
                                    

Suara musik mengalun dengan indahnya, para penonton begitu terkesima dengan aransemen yang di nyalakan dan di gaungkan di panggung itu. Apalagi denngan seorang pria dengan rupanya yang begitu manis, berdiri dengan anggunnya. Rambutnya yang cukup panjang untuk ukuran seorang lria membuat siapapun akan menganggap jika dia adalah seorang wanita.

Baju putihnya membuat dia terlihat seperti malaikat dengan jepitan khasnya, yaitu beruang coklat yang menggambarkan dirinya.

Lee Haechan, begitulah orang-orang di tribun penonton mengenalnya. Seorang pria manis kebanggaan Korea Selatan. Suaranya yang khas membuat dirinya berbeda dari penyanyi lainnya. Bahkan mungkin sebagian orang tidak ingin mengakui bahwa Haechan adalah seorang pria, mereka lebih senang memanggil Haechan dengan sebutan dewi Athena.

Kembali dengan situasi panggung, Haechan mulai bernyanyi dengan suara lembutnya. Menyanyi dengan tempo yang lambat namun lembut serta menenangkan. Bahkan ada beberapa penonton yang menangis mendengar suara dewi Athena itu.

Haechan bernyanyi sembari menutup matanya, mengeluarkan suara namun tetap menikmati keindahan aransemen yang seseorang buat untuknya, ya lagu yang saat ini sedang ia nyanyikan adalah ciptaan seseorang yang begitu Haechan sayangi.

"Be with you~" Lantunan musik pun berakhir, riuh tepuk tangan mulai terdengar dan cukup nyaring bunyinya. Haechan perlahaan membuka matanya, lalu tersenyum hingga mata pria manis itu ikut tersenyum.

Haechan pun memberi salam hormat tanda perpisahan, konser yang menyenangkan, seperti biasanya. Konser pun berakhir dengan baik, Haechan pun berjalan ke belakang panggung dengan perasaan bahagia

"Lagi-lagi pertunjukkan yang mengesankan ya, Lee Haechan!" Sapaan pertama dari manajernya, Boo Seungkwan.

"Kak! Terimakasih!" Haaechan berlari kecil menghampiri manajernya itu, Seungkwan pun menyodorkan bunga matahari favorit Haechan.

"Kenapa harus memberiku bunga terus menerus? Kakak terlalu sering hingga aku menyiapkan ruangan untuk bunga yang kakak beri!" Tentu itu hanya sebuah candaan.

Seungkwan terkekeh. "Aigoo, tentu saja kau pantas kuberi bunga setiap hari. Kau begitu bekerja keras, jadi aku sebagai manajermu tentu harus memberimu hadiah."

"Terimakasih, aku sangat terharu."

"Aish, sudah. Saatnya kau berganti pakaian, karena mungkin sudah ada seseorang yang menunggu?" Seungkwan menggoda Haechan, yang dibalas dengan semburat pipi yang memerah.

"Heum, pangeranku sepertinya ada disana, bukan begitu kak?"

"Ya, pangeran dari negeri hitammu!" Haechan tertawa, lalu ia menarik Seungkwan untuk ikut dengannya. Tentu saja Seungkwan mengikuti, artis yang ia temani selama ini bahkan sudah ia anggap sebagai adiknya, telah melewati banyak hal yang sulit untuk sampai di titik ini.

Dan dengan adanya seseorang yang disebut 'pangeran' tadi, adalah penyempurna dan pelengkap hidup seorang Lee Haechan. Pria yang berbanding terbalik dengan sifat artisnya itu, pria yang mampu membuat pertahanan adiknya runtuh seketika mengenai cinta.

Haechan dan Seungkwan berjalan menuju ruangan khusus untuk artis, para pekerja belakang panggung mulaai sibuk menyelesaikan pekerjaan mereka masing-masing. Dan dengan kesibukan itu, adalah waktu yang tepat untuk seseorang duduk dan menunggu dewinya datang.

Cklek~

Suara pintu terbuka, dan nampak seseorang dengan pakaian serba hitamnya duduk dengan gagahnya. Tampan, satu kata yang terlintas dalam benak Haechan, pangerannya. Lee Jeno.

"Selamat ya dewiku."
























TBC.

Beauty Bear (Nohyuck) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang