11

161 17 0
                                    


Diruang makan saat ini Rhaella makan malam bersama keluarganya, sambil makan Vero memberitahu dirinya jika besok mereka semua akan mengunjungi rumah eyang, orangtua dari sang papah.

"Tapi mah, aku gak bisa ikut ada latihan buat project nanti." ucap Rhaella menolak ajakan kedua orang tuanya.

"Gak bisa sayang, kamu harus ikut besok karena eyang kamu ingin semua keluarganya berkumpul disana." balas Veronika sambil memotong steak yang akan dia makan.

Rhaella menghela nafas kasar memikirkan alasan untuk dia gunakan agar tidak mengikuti pertemuan keluarga besok, bukan hanya tidak bisa melewatkan latihan dia juga sebenarnya tidak suka jika berada disana karena keluarga dari papahnya itu sangat rese pikirnya, selalu mengurusi dirinya yang keluarganya saja mendukungnya.

"Papah tahu kamu tidak suka berada disana kak, tapi untuk kali ini kamu harus ikut tidak ada alasan lagi Rhaella." ucap Ethan setelah menyelesaikan makan malamnya lalu meninggalkan meja makan untuk ke ruang kerja miliknya yang berada dilantai atas.

Veronika langsung memegang tangan sang anak yang berada didepannya ini dan tersenyum." Gapapa kak, ada mamah disini yang akan terus mendukung kakak jika orang lain berusaha menjatuhkan mu." ucap Veronika sambil tersenyum tenang.

Rhaella mengangguk mengerti perkataan sang mamah dan membalas senyuman Veronika.

"Udah selesai makannya kan kak? pergi ke kamar gih sekalian suruh abang kamu pulang."

"Iya mah."

Rhaella berjalan meninggalkan area meja makan dan menuju kamarnya, lalu mengambil handpone miliknya yang tadi dia charger dan membuka aplikasi chat untuk menghubungi Asher menyuruhnya agar segera pulang kerumah.

Setelah mengirim pesan pada abangnya Rhaella kemudian membuka laptop miliknya dan mengklik file yang dikirimkan oleh teman dari club dance nya.

Menampilkan beberapa gerakan lagi yang akan mereka hafal untuk sesi latihan selanjutnya.

Dia sudah menghubungi teman-temannya bahwa besok dirinya tidak bisa mengikuti latihan kebetulan saja mereka semua setuju untuk mentiadakan latihan karena selain Rhaella ada beberapa anak club yang juga sama tidak bisa berlatih untuk besok.

Saat sedang fokus pada vidio dilaptop ada yang mengetuk pintu kamarnya dari arah luar, Rhaella langsung menyuruh orang tersebut untuk masuk. ternyata abangnya Asher.

"Ngapain lo?." tanya Rhaella.

"Gue mau pinjem laptop lo dong mau lanjut nugas, punya gue tiba-tiba error njir untung udah ke save file tugas gue." ucap Asher yang baru saja pulang dari tempat temannya untuk mengerjakan tugas kuliah bersama.

"Lo gak liat gue lagi pake?."

"Liat sih, tapi la ini urgent banget please cuma lo doang yang bisa bantu gue mana deadline nya besok yakali pake punya papah."

Rhaella yang mendengar langsung mendelik kesal tapi tetap saja memberikan laptopnya pada Asher.

"Nah gitu dong, bentar doang kok selesai nanti gue balikin."

"Oh iya, ngomong-ngomong lo beneran ikut besok kerumah eyang?."

"Iya, gue gabisa nolak papah bakal marah."

Asher mengangguk mengerti." Lo tenang aja ada gue, gada yang berani ikut campur lagi tentang lo Ell." ucap Asher sambil tersenyum pada Rhaella dan kemudian keluar dari kamar sang adik.

Rhaella merasa bersyukur sekarang karena ada kedua orangtuanya dan sosok kakak yang benar-benar akan mendukung setiap langkahnya jika semua orang berusaha menghentikan mimpinya.

FRIEND(SIST)PTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang