1. Awal Mula

179 28 6
                                    

06 Agustus 2024

Empat tahun sudah berjalan kisah asmara mereka sebagai pasangan kekasih yang saling mencintai, keduanya bahkan bisa dibilang tumbuh dewasa bersama sebagai teman lalu menjadi kekasih.

Mingyu dan Rose selalu disebut sebagai pasangan yang serasi oleh teman-temannya di sekolah bahkan mereka berdua disebut sebagai ideal couple yang menjadi contoh bagi para pasangan kekasih yang baru memulai hubungan asmara.

Tak pernah ada berita miring yang mengganggu keharmonisan kisah cinta mereka, jika pun ada Rose dan Mingyu tidak pernah goyah sekali pun pada rumor yang beredar karena mereka selalu bersama dan saling percaya satu sama lain, hingga suatu saat kabar tidak mengenakkan datang kepada Rose.

"Kenapa kita harus pindah?" Tanya Rose pada ibunya.

Dara melihat putrinya kemudian beralih memandang suaminya yang sedang bermain ponsel. Suaminya mencoba menyibukkan diri padahal mereka sedang dalam percakapan yang serius kemudian Dara menyenggol lengan Wonbin agar pria itu kembali ke topik pembicaraan yang sedang mereka diskusikan bersama.

Wonbin menghela napas kasar lalu melihat putrinya yang berdiri di depan mereka seperti sikap anak yang sedang memberontak berbeda dengan Sunghoon yang hanya diam seolah tak tertarik pada pembicaraan delapan mata bersama keluarganya di ruang santai.

"Apalagi yang harus dibicarakan, bukankah tadi sudah ayah jelaskan pada kamu? Jika kita akan pindah ke Busan dan memulai hidup baru di sana." Jelas Wonbin seadanya yang tak menemukan jalan keluar atas pertanyaan yang Rose katakan.

Dara memukul lengan suaminya dan mencoba mengambil alih pembicaraan serius itu. "Kak, ayah dipindahkan tugas ke Busan dan mengharuskan kita seluruh keluarganya ikut pindah. Ini bukan pertama kalinya kita seperti ini dulu sewaktu ayah masih ditugaskan di daerah Iksan dan Gangnam kita juga pindah ke sana, kamu mengerti kan maksud ibu?"

Rose menyisir rambut nya ke belakang, lalu melihat Sunghoon. "Kamu mau ikut pindah juga?" Ia bertanya pada laki-laki yang terlihat tidak tertarik pada percakapan mereka.

Sunghoon melihat kakaknya lalu beralih menatap Wonbin. "Apa boleh buat, kalau pun aku menolak ayah juga tidak bisa berbuat apa-apa."

Rose berdecak kesal, ia tak tau harus berbuat apa supaya keluarganya tidak jadi pindah dan tidak lagi menetap di tempat juga sekolah yang asing.

"Tapi aku masih ingin di sini." Cicit Rose pelan menahan keinginannya untuk menangis.

Mendengar suara pelan putrinya membuat Wonbin ingin pergi dari tempat itu, namun ia tak bisa berbuat banyak sebagai petugas ia harus tetap menjalani kewajiban yang telah dipercayakan atasan kepadanya.

"Rose, sekarang lebih baik kamu masuk kamar lalu berkemas karena besok kita akan segera berangkat dan kamu Sunghoon selesaikan masalah sekolahmu hari ini besok ayah tidak mau tau kalian semua harus sudah siap." Wonbin beranjak meninggalkan ruang santai tanpa berbalik untuk melihat ke belakang.

Mendengar perintah ayah yang mutlak bahkan jika Rose harus memohon pun tak mungkin akan berubah. Setelah Wonbin pergi, Rose pun menyusul pergi ke kamarnya dan bersembunyi untuk menutupi rasa sedih yang terasa di hatinya.

Bagaimana cara ia menjelaskan berita ini pada Mingyu?

Rose masih ingin tinggal di tempat ini karena di setiap sudut dari kota yang sekarang ia tinggali ada banyak kenangan indah yang tidak pernah ayahnya berikan padanya dan ia ingin menjaga semua itu supaya tidak dirampas paksa bahkan oleh keluarganya sekali pun. Namun, apa yang bisa ia lakukan sekarang. Orang yang bahkan selalu bisa ia andalkan tidak bisa membantunya.

Aku benci dengan pekerjaan ayah!

**

Rose melihat ponselnya yang terus berbunyi, ada banyak pesan masuk dari teman-temannya yang terus memborbardir dirinya seperti orang yang sedang meneror mungkin mereka terkejut mendengar berita kepindahannya ke Busan dari Mingyu.

MY VEINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang