Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-'the third wish'-
soobin berusaha mendudukkan tubuhnya pada sandaran ranjang, kepalanya terasa sangat pening, pandangannya pun kabur, dengan susah payah lelaki bersurai hitam legam itu menggapai ponselnya yang tercharge diatas nakas.
mengirim pesan singkat kepada beomgyu, lalu menghubungi dokter pribadinya, selesai dengan urusan ponsel, soobin pun merebahkan dirinya menikmati tiap rasa sakit yang menyiksanya.
hah...rasanya seperti mau dijemput malaikat maut.g
lima belas menit kemudian lelaki paruh baya dengan jas dokternya datang memeriksa keadaan soobin, ia di diagnosa mengidap penyakit demam.
/yaewlah bahasanya kaya sakit keras aja thor(T_T)/
soobin pun diminta istirahat sehabis makan dan minum obat yang sudah di resepkan, di penthouse nya ini ia tinggal sendiri bersama satu orang maid yang akan datang membersihkan rumah dan menyediakan makanan untuk soobin sehabis tugasnya selesai maid nya akan kembali ke rumah utama.
rumah dimana ayahnya dan ibu tiri serta saudara tirinya tinggal, itulah alasan utama pemuda jangkung itu meninggalkan kediaman utama, ia tidak akur dengan ayahnya, soobin merasa tertekan semenjak peninggalan ibundanya dari rumah, lelaki bangkotan tua dan sialan yang bernotaben ayahnya itu selingkuh bahkan selingkuhannya menepati rumah utama mereka.
ayolah soobin muak dengan kelakuan pria tua yang suka memaksa itu, meninggalkan rumah tentu saja pilihannya, namun soobin tidak semurah hati itu untuk membiarkan perempuan jalang ber title ibu tirinya meraup semua harta ayahnya.
memikirkan masalah drama perkeluargaan membuat rasa pening yang menyerangnya semakin menjadi.
soobin pun tertidur mungkin juga efek samping dari obat demamnya.
-'the third wish'-
soobin mengerjapkan matanya, bunyi suara bell mengganggu tidur nyenyaknya.
sial! tidak bisakah ia tidur dengan tenang.
dengan langkah gontai soobin pun menyalakan intercom nya melihat siapa tamu yang datang mengganggunya.
seketika kerutan di dahinya pun terpatri, seorang remaja sebayanya tengah menatap datar kearah nya melalui layar intercom.
"choi bangsat soobin buka pintu lo gue pegel berdiri disini!!!"
soobin pun buru2 melangkah menuju pintu utamanya, membukakkan pintu kepada tamu tak diundang yang katanya sudah menunggu lama di depan sana.
tanpa babibu, pria rubah itu langsung melenggang masuk, belom di persilahkan sama tuan rumah padahal, nyelonong seenaknya, ya namanya juga choi yeonjun.
"sini duduk"yeonjun menepuk2 space kosong di sebelahnya, kan berasa tuan rumah banget dia.
soobin pun mendudukkan dirinya di sebelah yeonjun, menyodorkan sandal rumah kepada pria rubah tersebut, ya karena tadi yeonjun langsung masuk untung sepatunya di copot dulu.
