Kehilangan adalah salah satu yang sangat ingin semua orang hindari bukan?
Hidup berdua dengan sang ibu sudah membuat remaja bernama Aciel begitu bahagia, tapi sayang remaja itu harus dipisahkan dengan ibunya.
Terpaksa Aciel harus ikut dengan ayahnya...
Jef Ericson Edbert memberhentikan mobilnya diperkarangan mansion, ia melirik remaja yang duduk disamping kemudi, tatapannya kosong menatap keluar jendela, sesekali ia menyeka air matanya yang turun melampiaskan rasa kehilangan yang mendalam dalam dirinya.
Jef meraih jemari anaknya, ia elus punggung tangan anaknya dengan lembut, "ikhlasin ya dek, ada papa yang akan jaga adek, ada papa yang bakalan bikin adek bahagia"
"Tanpa bunda?" Jawabnya dengan sangat lirih, ternyata hidup berdua dengan ibu membuat hidupnya cukup bahagia walaupun tidak selalu berdampingan dengan sang ayah.
Jef menghela nafas pelan, "iya tanpa bunda" Aciel kembali menangis seperti dipemakaman sang ibunda tiga hari lalu, ia belum siap dengan kata ikhlas, ia ingin bersama bundanya jika bisa.
"Ikut papa ya turun" bujuk Jef pada Aciel yang sepertinya masih betah didalam mobil.
Jef turun mobil lebih dulu, ia juga mengeluarkan koper dan barang-barang milik Aciel yang ada dirumah mendiang istri dan anaknya Aciel, lalu membukakan pintu mobil agar Aciel bisa keluar.
"Bawa barang anak saya ke dalam" titah Jef pada bodyguard yang sedang berjaga didepan pintu utama..
Aciel merapatkan tubuhnya pada Jef ketika melihat pakaian bodyguard yang baginya sangatlah menyeramkan.
"Kenapa?" Tanya Jef yang menatap anaknya curiga, Aciel mendongak menatap ayahnya yang seperti titan, "takut" cicitnya pelan, Jef tersenyum miring, lalu menggandeng tangan mungil itu masuk ke dalam mansion utama.
Semua anggota keluarga yang sedang duduk diruang tamu menatap Jef tercengang ketika Jef membawa sosok remaja mungil yang tidak mereka kenali.