are you my mate? (5)

422 47 3
                                    


happy reading !
Don't forget to vote ya !

Sejak dari makan malam itu, chenle rasanya ingin menghindar saja dari jisung karena ia baru sadar bahwa ia telah menjatuhkan harga dirinya.

Pagi ini tepatnya jam 07.00 di sekolah, chenle sedang berdiam diri dibangku nya sambil meletakan kepalanya di meja. ia tidak bersemangat hari ini.

Tidak berselang lama kemudian datanglah haechan dan mark. haechan dan mark satu kelas dengan chenle di ruang 11 ips 1 dan mereka sebangku.

"selamat pagi chenle-yya" sapa haechan

"pagii juga haechan" ucap chenle

"kayaknya pagi ini lemes bgt ya le?" tanya mark

"iyaa begitulah, aku malas melakukan apapun" ucap chenle

"eh le, lu tau gak sih? Denger denger gosip nya ya kalo si jisung lagi pdkt an sama adek kelas tau, cewe trus cantik juga sih" ucap haechan

"kamu tau dari mana?" ucap mark

"dari orang-orang sekitar lah dan lagian aku gak sengaja denger omongan jeno sama jaemin yang lagi bahas adek kelas itu" ucap haechan

Chenle yang mendengar hal itu merasakan rasa nyeri di hati dan tanda mate nya. Ternyata benar kalau jisung hanya bermain-main saja dengannya.

"kamu punya foto adek kelas nya, chan?" tanya mark

"kayaknya punya sih, bentar yak aku cari dulu" ucap haechan sambil mencari sesuatu di dalam handphonenya.

Tidak lama kemudian haechan pun mendapatkan foto tersebut, lalu menunjukkannya kepada chenle.

"ini le, liat deh itu foto si adek kelas yang di sukai jisung dan fotbar mereka ada juga, tuh liat" ucap haechan

Chenle yang melihat foto-foto tersebut hanya bisa menahan air matanya, ia pikir bahwa jisung akan berusaha untuk mereka berdua karna mereka berdua adalah mate.

Namun ternyata, walaupun mereka berdua mate.. Jisung adalah jisung seorang pembully dan chenle adalah chenle yang hanyalah korban bully.

Chenle langsung saja pergi keluar dari kelas membawa handphone haechan bersama nya agar menjadi barang bukti.

Chenle menjumpai jisung di kelas 11 ipa 2, lalu disaat ia melihat jisung ia langsung menampar pipi kiri jisung.

Plak

"apa-apaan kau!?" tanya jisung dengan nada tinggi

"Brengsek!, setelah semuanya yang telah terjadi dan kau bilang apa- apaan? merasa tidak bersalah? iya?" tanya chenle

"maksudmu apa?" tanya jisung

Seketika ruangan kelas 11 ipa 2 menjadi mencekam dan semua orang termasuk jeno dan jaemin pun terdiam menonton keributan.

Chenle tidak peduli, ia menunjukkan foto adek kelas yang jisung pdkt in dan fotbar jisung dengan adek kelas itu.

"Oh, lalu?" tanya jisung dengan santai

"Gue pikir lu bakalan berusaha untuk kita dan sifat lu yang kemarin yang buat gua hampir luluh! Gue gak nyangka lu bakalan giniin gue, jujur lu brengsek!" ucap chenle

"bentar, lu bilang apa? kita? haha lucu bgt ya le, lu dan gue gak bakalan jadi kita sekalipun kita di takdirkan jadi mate!" ucap jisung

Deg.

kata-kata jisung membuat tanda mate chenle terasa sakit, sakit sekali.

"lu cuma cowok culun yang pantes gua bully habis-habisan, jadi jangan berharap kalau gua bakalan suka sama lu" ucap jisung

"oh iya satu lagi, gua straight dan gua suka sama yuna adek kelas 10 ipa 3. sekedar info aja biar lu tau" ucap jisung

Chenle yang mendengar hal itu tidak dapat menahan air mata nya yang akan menetes lagi, ia segera pergi dari kelas jisung dan ia pergi ke toilet untuk menenangkan diri.

Sedangkan jisung? ia hanya berdiam diri saja dan tidak mengejar chenle. walaupun tanda mate nya nyeri tak karuan akan tetapi gengsi jisung lah yang terbesar, anggap saja jisung brengsek.

Dirinya dan chenle adalah mate yang sudah di takdirkan namun ia pdkt dengan adek kelas.

Jaemin dan jeno yang sedari tadi melihat kejadian tersebut tidak bisa berkata-kata, mereka berdua meninggalkan jisung di kelas karena mereka berdua juga rada muak dengan jisung.

.
.
.

Chenle yang sedang berada di toilet hanya bisa membersihkan wajahnya agar tidak terlihat seperti orang menangis. di area bagian mate nya terasa sakit.

Chenle merasakan pening yang luar biasa, sepertinya ia tidak akan masuk kelas untuk pelajaran karena di tolak dengan mate nya sendiri membuat luka perih yang berada di tanda matenya yang membuat sekujur tubuh nya lemas dan tampak lemah.

Disaat chenle ingin pergi dari toilet, kebetulan saja ada mark dan haechan yang mencarinya sedari tadi.

"chenle, are you okay?" tanya haechan

"bawa gue ke uks, kayaknya gua bakalan gak ikut pelajaran hari ini" ucap chenle

Haechan yang mengerti pun langsung membopong tubuh chenle yang bersamaan dengan mark yang membantunya.

Hingga sesampainya di uks, chenle di letakkan di tempat tidur uks itu.

"mark, haechan, sebenarnya gue mau jujur kalau gue sebenarnya udah matting sama jisung dan dari situ kami berdua juga tau kalau kami adalah mate namun disaat aku ke kelas jisung meminta penjelasan atas pdkt nya dengan yuna si adek kelas, aku sungguh tidak menyangka bahwa jisung akan berkata hal itu padaku padahal aku yakin dia mau berusaha untuk takdir mate kami." setelah chenle mengatakan itu ia pun meneteskan air matanya hingga ia seseguk-segukkan dengan tangisannya.

Mark dan haechan hanya bisa memeluk chenle untuk memberikan chenle support.

"aku juga takut kalau.. hiks kalau aku mengandung anak nya dari matting karena pada saat itu dia sedang rut dan aku juga sedang heat hiks.. " ucap chenle sambil menangis

"gapapa le, ada gua sama mark. gua bakalan bantuin lu dan kasih lu support di sini ya? lu gak usah mikirin si brengsek itu, okay?" tanya haechan

"kita akan selalu ada disini, buat lu le" ucap mark

.
.
.

Disisi lain jisung dan yuna sedang berada di perpustakaan. Jisung sedang pdkt dengan yuna di perpustakaan, dengan yuna yang bersandar di bahu jisung sambil membaca buku.

Lalu tidak berselang lama datanglah jaemin membawa ember berisi air, lalu menyiram mereka berdua.

Byurr

Jaemin tidak peduli bagaimana reaksi ibu penjaga perpus dan reaksi orang-orang yang berada di perpustakaan.

Jeno hanya menatap jisung dan yuna dengan tatapan tajam.

"apa maksud mu, jaemin?" ucap jisung geram

"seharusnya aku lah yang bertanya bodoh! Apa maksudmu? Membuat chenle menangis dan menolakk mate mu sendiri hanya untuk gadis gatal ini" ucap jaemin

"yuna tidak gatal, jaemin" ucap jisung

"lalu apa? pelacur? oh, atau kaulah pelacur nya ji?" tanya jaemin

"Jaemin! Kau! Sudah keterlaluan!" ucap jisung

"mulai hari ini sampai seterusnya, kita gak berteman lagi ji dan kita akhiri persahabatan kita." ucap jaemin

"jika kalian sudah selesai bertengkar, pergilah dari perpustakaan ini dasar kalian anak idiot!" ucap bu penjaga perpus

"aku akan ikut bersama jaemin." ucap jeno

Lalu jaemin dan jeno pun segera pergi meninggalkan perpustakaan meninggalkan jisung dan yuna yang kebasahan di sana.

Dan dengan reaksi orang-orang perpustakaan yang tertawa bahkan berbisik-bisik tentunya.

Tbc
Jangan lupa vote nya !
Have a nice day, all !




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

are you my mate? [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang