#Sore Itu
Di sebuah tempat yang menyuguhkan pemandangan hamparan laut yang biru dan terdapat beberapa pulau didepannya, seorang gadis dan bayinya laki-lakinya yang baru saja bisa berjalan, kini tengah bermain.
Sang bayi mengejar ibunya dengan tawa mungil yang menggemaskan, dan ibunya tengah tertawa melihat bayinya berlari dengan kaki kecil itu untuk mengerjarnya.
"Momommom..mmmm" panggil bayi itu begitu menggemaskan.
Bayi tampan itu tampak mulai lelah mengejar ibunya dan memutuskan untuk duduk di hamparan pasir ditepi pantai itu. Dan sang ibu yang melihat itu lantas berjalan mendekati buah hatinya. Menundukkan badan lalu menyentuh rambut hitam pekat anaknya.
Bayi tadi yang tampak kelelahan tadi langsung memeluk ibunya dan tertawa girang. Menandakan bahwa ia telah berhasil menangkap ibunya.
"Oh My God. Kau berhasil menangkap mommy Baby Aiden.
. Kau pintar sekali sayang" ucap gadis itu sambil tertawa bersama bayi kecilnya.Sang ibu berdiri dari tempatnya lalu mengenggam tangan kiri putranya. Berjalan kearah air laut yang sedang surut, dan saat air laut mendekati mereka, gadis itu membawa bayinya kedalam pelukannya lalu berlari.
Tawa sang anak menggema keras dan mengundang ibunya untuk juga tertawa bersamanya.
"Kau lelah sayang?" tanya sang ibu sambil mengusap peluh di dahi bayinya.
Lalu gadis itu menuntun putranya untuk berbaring diatas kain persegi empat diatas pasir itu dengan berbagai macam makanan disana. Ohh mereka memang berpiknik.
Dimana ayahnya?
Mengapa hanya ada ibu dan bayinya?
Kemana sang ayah?
Ada...
Dia berada di belakang itu, memperhatikan kebahagiaan kedua malaikat yang ia cinta tengah bermain di sana. Hatinya berdebar, ingin sekali berlari dan menggedong bayi nya dan berlari-lari bersama ibunya.
Namun, kakinya seperti kaku dan tidak membiarkannya melakukan hal itu...
Mengingat apa yang telah ia lakukan terhadap perempuan itu, hingga akhirnya membuat ia yang lebih menderita. Dan ia begitu bersyukur Tuhan mengabulkan doanya untuk melindungi kedua malaikat hatinya.
Tak terasa air mata menetes dari sudut matanya, membasahi wajahnya yang sudah ditumbuhi bulu-bulu halus yang dahulunya akan dibersihkan oleh istrinya.
Rambutnya begitu terlihat berantakan, dan pakaiannya yang yang juga kusut. Padahal dulu ada istrinya yang selalu setia merawat nya, dan karna kebodohannya, kini ia merasakan penderitaan tak berujung dalam hidupnya.
Hampir 2 tahun ia telah berpisah dengan istrinya karna tak dapat menemukannya, dan tak dapat melihat bayinya yang lahir ke dunia. Ohh lihatlah bayi tampan itu, dengan pakaian sederhananya ia tetap terlihat tampan dan menggemaskan.
"Ana..." lirihnya lagi yang entah keberapa kali,
***
Kini bayi itu terlihat tengah berbaring di atas bantal persegi dengan payung yang melindunginya dari sinar matahari yang memang tidak terlalu menyengat. Ana tersenyum melihat betapa nyamannya putra kecilnya tertidur. Mungkin karna kelelahan berlari.
Pandangannya menyusuri sepanjang pantai sampai ke jalanan hingga matanya menatap seseorang yang tengah berjalan mengarah padanya.
Tubuh Ana menegang dan berdiri dari tempatnya saat pria yang yang tidak asing dan berpenampilan berantakan mendekatinya. Pria itu terlihat selalu meneteskan air matanya.
