"Halo om." Sapa Aqilla saat panggilan telepon itu tersambung,
"Halo Aqilla, kamu udah nyampe?"
"Huem udah om, tapi ini masi di luar."Aqilla melihat ke bangunan yang ada di depannya,
Yang mana bangunan itu masi membuat Aqilla trauma.
" yaudah masuk, saya duduk di meja nomer 57."
"Om bisa ngga kita ketemunya di tempat lain aja? Kenapa harus ini sini lagi?" tanya Aqilla heran.
"Kenapa aqilla? Kita bahasnya di sini aja sambil memperhatikan Palakunya yang om duga dia juga ada di sini."
"Tapi kalo kamu keberatan, kita bisa pindah tempat kamu nunggu situ aja nanti saya kesitu."
"Eh ngga udah om, yaudah aku masuk, om tunggu disitu aja." dengan terpaksa Aqilla masuk kedalam Bar tersebut, karna yang seperti om max bilang tadi, ia tidak bisa membantah klo itu mengenai masalah khusus Orang tuanya
Aqilla berjalan kedalam bar tersebut sambil memerhatikan sekeliling mencari meja nomer 57
Setelah menemukan Aqilla langsung berjalan mendekat.
"Halo om." Sapa Aqilla dengen senyum.
"Hai Qil, duduk dulu."
Setelah Aqilla duduk Max langsung menjelaskan Semuanya pada Aqilla dari pelaku dan barang bukti.
"Kalo yang saya duga, plaku itu sekrang ada di dalam bar ini."
"Terus kapan pelaku itu di tangkap?"
"Nanti kita tidak bisa ngegabah." Ucapnya yang di balas anggukan oleh Aqilla.
"Yaudah om, ngga ada yang mau di bahas lagi kan? aqilla pulang dulu ya om soalnya masi banyak kerjaan sekolah."Ujar Aqilla sambil berdiri.
Tapi saat ia berdiri ia tidak sengaja menginjak kaki meja yang membuatnya sedikit terhayung kebelakang. S
Om max langsung membantu Aqilla, menggandeng nya untuk duduk kembali di bangkunya.
"kamu tidak apa apa?"khwatir Max, bisa brabe jika Tuan haris tau pikir max
"Ehh makasih om, aku ngga papa ko."
"Yaudah kamu duduk aja dulu sebentar, nanti saya yang akan mengantarkan kmu pulang."Ujar nya yang tidak ingin di bantah.
Aqilla mengangguk lalu membuka handphone, untuk mengurangi rasa bosan.
" Mau pulang jam berapa?"Tanya max
"Sekrang aja om udh malem juga." max mengangguk lalu berdiri yang di ikuti oleh Aqilla,
"Yok kmu jalan duluan aja, biar saya yang jagain dari belakang."
Mereka berjalan menuju parkiran yang ada di bar tersebut, setelah mereka langsung masuk kedalam mobil.
"Om menurut hukuman apa yang pantas buat si pelaku itu?" tanya Aqilla tiba-tiba,
KAMU SEDANG MEMBACA
GarQil {Revisi}
Teen FictionHamil di luar nikah? Di saat umur nya baru menginjak 18 tahun? Bahkan dengan cowok yg sudah memiliki kekasih?! *** siapapun pasti tidak ada yang mau bernasib sama seperti Aqilla, gadis malang yang pulang dari Jerman ke Indonesia, berniat untuk me...