"Assalamualaikum! Aru pulang Bunda!"
"Waalaikummussalam! Gimana sekolahnya, Ru? Temen-temen kamu gak jail lagi kan?"
Laki-laki itu hanya terkekeh. "Nggak kok! Tenang aja Bun! Aru sudah besar dan sudah bisa jaga diri sendiri. Jangan khawatir ya? Mereka cuma main-main, Bunda gausah terlalu khawatir begitu."
Wanita itu tetap terlihat risau. Sebab, Minggu lalu ia pulang dengan keadaan luka memar dipipi kanannya. "Yasudah. Sekarang kita makan siang dulu ya, yang lainnya sudah pada menunggu." Aru pun mengangguk paham.
Lantas Arutala berjalan menuju ruang makan. Setiba nya disana, Arutala di buat bingung oleh orang yang tak ia kenal. Siapa dia? Mengapa ia di sini?
Tak lama Laki-laki itu menoleh ke arah Arutala yang tengah melihatnya. Lelaki itu mengernyitkan matanya bingung. Saat Laki-laki itu melihat ke arah Arutala, sontak ia langsung saja memalingkan wajahnya.
"Ada apa Aru?" Tanya Bunda kepada Aru yang hendak mengambil piring. Arutala menggeleng, "Tidak ada Bun. Aru hanya bingung saja. Laki-laki yang memakai baju biru Navy itu siapa? Sebelumnya Aru tak pernah melihatnya."
"Dia keluarga baru di sini, tolong bimbing dia ya, Aru."
"Baik Bunda." Ucap Arutala seraya tersenyum hangat kepada Bunda.
Setelah makan siang selesai, Arutala langsung saja pergi menuju kamarnya. Namun, saat ia menginjakkan kaki di kamarnya. Ia terkejut dengan kehadiran Laki-laki berbaju biru Navy yang sebelumnya ia lihat di ruang makan tadi.
Ya, sebelumnya Arutala memang hanya dia seorang saja yang tinggal di sini.
"Kamu keluarga baru kami ya?" Tanya Arutala ramah. Lelaki itu hanya mengangguk saja.
"Nama aku Arutala. Kamu bisa panggil aku Aru." Ucapnya seraya mengulurkan tangannya.
Laki-laki itu menatap bingung Arutala. "Nama aku Alanka. Mohon bimbingannya ya, Aru." Mendengar Alanka berbicara entah kenapa ia merasa gemas sendiri. "Ayolah jangan terlalu tegang! Sekarang ini kamarmu juga kan." Alanka pun mengangguk sebagai respon.
"Kamu datang kapan?"
"Pagi jam sembilan." Aru pun ber 'oh ria saja.
"Jadi, kamu mau di tempat tidur atas atau bawah?"
"Terserah Aru saja."
"Aku mau seperti biasa saja, di bawah. Kamu tidak apa-apa kan di atas?" Alanka pun mengangguk mantap.
Saat Alanka duduk, ia terkejut dengan Arutala yang tiba-tiba membuka baju di depannya. Sontak ia langsung menutup mukanya cepat. "K, kenapa tiba-tiba buka baju," ujar Alanka malu.
Arutala mengerjapkan kedua matanya dan di susul oleh tawa. "Kamu ini lucu sekali! Tak usah malu begitu, kita sama-sama cowok tau!"
Mendengar hal itu Alanka mulai membuka telapak tangannya yang sebelumnya berada di mukanya. Matanya tertuju kepada Aru yang sibuk berjinjit-jinjit mengambil barang di atas lemari pakaian. "Aru sedang mengambil apa?" Tanya Alanka penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arutala Kakak Alanka ft. Jaemren
Fanfic❞Kakak jangan ninggalin Alan sendiri ya?❞ - Alan ❞Tapi kamu yang ninggalin Kakak sendirian dek..❞ - Aru ( Not bxb! )