13

1.1K 53 77
                                    

Pagi harinya, Thorn pun terbangun dari tidurnya. Ia melihat ke sekeliling kamarnya. 'Sunshine kemana?' batin Thorn. Tapi dirinya tak begitu memikirkan kemana Solar pergi saat ini. Thorn dengan susah payah bangkit dari kasur. 'Uhh.. bagian bawahku sakit,' batin Thorn. Omega dominant itu pun berjalan ke arah kamar mandi, untuk membersihkan dirinya.

Skip setelah Thorn selesai mandi dan memakai pakaiannya..

Setelah mandi, Thorn pun pergi ke ruang tamu dan ia pun bertemu Ice. "Thorn mau nanya, tadi kak Ice liat Solar ga?" tanya Thorn pada Ice. "Kata Solar tadi dia mau keluar, gatau kemana." jawab Ice. Thorn pun hanya ber-oh-ria. Ia tidak terlalu memikirkan itu, dirinya pun pergi ke dapur untuk mencari sang kakak. Saat tiba di dapur, Thorn melihat Blaze sedang membuat sarapan. "Mau Thornie bantu?" tanya Thorn.

Blaze tersenyum mendengar pertanyaan adiknya, "Boleh." jawab Blaze. Thorn dengan senang hati pun membantu Blaze membuat sarapan. Sarapan kali ini, mereka membuat pancake dan untuk minumannya adalah susu. Tiba-tiba ponsel milik Thorn berdering, menandakan ada yang menelfonnya. Saat dirinya melihat siapa yang menelfonnya, ternyata itu Taufan. Taufan bilang ia dan Halilintar akan berkunjung ke rumah mereka. Tentu Thorn setuju.

Thorn dan Blaze pun membuat sarapan lebih untuk Taufan dan Halilintar tentunya. Sekarang di meja makan ada Thorn, Blaze dan Ice. Mereka bertiga menunggu Taufan dan Halilintar datang. "Eh, Solar ngechat. Katanya dia makan di luar, jadi makan duluan aja." ucap Ice. Thorn dan Blaze hanya ber-oh-ria. Tak lama setelah itu pun Taufan dan Halilintar datang. "MOMMYY!" Thorn berlari ke arah Taufan yang baru masuk ke mansion. Omega dominant itu pun langsung memeluk Taufan. "Ehh jangan lari-lari yaa?? kamu kan lagi hamil.." ujar Taufan sambil membalas pelukan Thorn.

"Hehehehe, okayy mommy!" balas Thorn. "Ayo sarapan." ajak Blaze. Taufan tersenyum dan mengangguk. "Ayo." ajak Halilintar langsung menggandeng tangan Taufan dan berjalan ke meja makan. Thorn juga menggandeng tangan kiri Taufan. Saat sudah di meja makan, mereka pun duduk. "Loh.. Solar mana? tumben gaada." tanya Taufan yang menyadari bahwa Solar yang biasanya selalu berada di mansion kali ini tidak ada.

"Sunshine lagi pergi keluar, mom." jawab Thorn. Taufan hanya ber-oh-ria. Mereka semua pun memakan sarapan yang sudah di siapkan.

Skip sesudah sarapan..

"Aku mau ke taman, ada yang mau ikut?" tanya Taufan. "Aku," jawab semuanya kecuali Taufan serempak. "Yaudah ayoo!" Taufan bangkit dari kursi, di ikuti dengan yang lain. "Aku sama Ice siapin mobil dulu." ucap Halilintar. "Ehh gausah, kita jalan aja." balas Taufan. "SETUJUU!!" sahut Blaze dengan keras. Taufan dan Thorn tertawa karena sahutan Blaze yang sangat keras. "Ada yang lucu kah?" tanya Blaze heran. "Ada, itu kak Blaze! hahahaha!" jawab Thorn, masih sambil tertawa. "Setuju, hahaha!" balas Taufan.

"Jadi ke taman ga?" tanya Ice. "Jadi dong!" balas Blaze. "Yaudah ayo," ajak Ice. Semuanya pun pergi keluar mansion. Saat di perjalanan ke taman, Taufan, Blaze dan Thorn selalu bercanda-tawa. Berbeda dengan Halilintar dan Ice, mereka berdua malah membahas tentang kepentingan perusahaan.

Saat tiba di taman, mereka melihat Solar. Tunggu, Solar tidak sendiri. Ia bersama.. SEORANG OMEGA?! Semua yang ada disitu pun terkejut, apalagi Thorn.. dirinya sangat terkejut. "SOLAR?!" Halilintar mendekati adik bungsunya. Solar yang merasa terpanggil pun menoleh dan melihat bahwa keluarganya ada disitu, melihatnya bersama omega lain. Ia di buat semakin panik karena ada istrinya juga. "Masalah apalagi yang lo buat, Lar.." gumam Ice lelah. Thorn yang melihat suaminya bersama omega lain pun langsung memeluk Taufan dengan erat dan Thorn menangis di pelukan Taufan.

Blaze yang melihat suami sang adik bersama omega lain pun tak terima. Ia langsung berdiri di hadapan Solar dan.. ya, Blaze menampar Solar dengan sangat kencang. Solar hanya bisa diam saat di tampar. Tak lama setelah Blaze menampar Solar, Halilintar juga menampar Solar dan tamparannya lebih kencang dari tamparan Blaze. "LO NGAPAIN JALAN SAMA OMEGA LAIN, HAH?!" Halilintar sangat marah kepada Solar. Taufan yang melihat suaminya seperti itu pun segera menitipkan Thorn pada Blaze dan langsung mendekati sang suami yang sedang emosi. "Alin.. jangan marah yaa?? ini masih di taman loh, di liatin orang-orang." ujar Taufan sambil memegang tangan Halilintar.

Emosi Halilintar pun mulai mereda berkat Taufan. "Solar, pulang." ucap Halilintar. "Untuk lo, pergi dan jangan pernah ganggu salah satu dari keluarga gue." tambah Halilintar pada omega itu. Omega itu ketakutan dan langsung pergi. Mereka semua pun pulang ke mansion.

Skip saat di mansion..

"Sekarang, jelasin ke kita semua omega itu siapa dan dia ngapain sama lo." titah Halilintar. "Gue setuju." sahut Ice dan Blaze serempak. Taufan masih menenangkan Thorn yang sesegukan. "Omega itu mantan pacar gue, dia tadi pagi ngajak gue ketemuan di taman." jelas Solar. "Itu aja?" tanya Blaze. "Tadi dia ngajak gue balikan, tapi gue tolak." tambah Solar. "Sorry udah bikin kalian kecewa, terutama Thorn." ucap Solar sambil menundukkan kepalanya.

Halilintar menghela nafas, "Gue juga minta maaf karena udah nampar." ucap Halilintar. "Gue juga!" sahut Blaze. "Oh ya Solar, kita semua udah maafin kamu kok. Termasuk Thorn juga, ya kan?" Taufan menatap Thorn. Sang empu yang di tatap pun mengangguk. "Thornie maafin sunshine kok!" ucap Thorn yang membuat Solar menatapnya. "Serius?" tanya Solar memastikan. "Iyaa, sunshine!" jawab Thorn sambil tersenyum. Solar langsung memeluk istrinya. Thorn tentu membalas pelukan itu.

"Duh so sweet banget, jadi iri deh." gumam Taufan yang terdengar oleh Blaze yang berada di sebelahnya. Blaze dengan ide jahilnya pun berteriak, "KATANYA MOMMY IRI!" teriak Blaze dengan kencang. "BLAZE!!" Taufan menjewer Blaze. "ADUH!! SORRY MOM! AMPUNN,"

Halilintar mendekati Taufan, ia terkekeh pelan lalu mengecup pipi istri tercintanya. Taufan yang menyadari itu pun wajahnya memerah padam. "Hari-hari bucin.." gumam Blaze. "Mau juga?" tanya Ice. "Gausah, makasih." balas Blaze. 'Kecewa berat, sakit hatiku.' batin Ice.

Skip malamnya..

Taufan, Blaze dan Thorn sedang membuat makan malam di dapur. "Thornie panggilin yang lain dulu yaa!" ucap Thorn lalu pergi ke ruang tamu, dimana Halilintar, Ice dan Solar sedang berkumpul. "Makan malam udah hampir siap, mommy bilang pada tunggu di meja makan aja." ujar Thorn. Halilintar, Ice dan Solar mengangguk, mereka bertiga pun berjalan ke arah meja makan. Thorn pun kembali ke dapur. "Thornn, bantuin kakak bawa makan malamnya ke meja dong," pinta Blaze. Thorn pun mengangguk dan membantu Blaze membawa makan malamnya. Saat makanannya sudah tertata rapih di atas meja makan, mereka semua pun memakannya.

Skip setelah makan malam..

"Kami pamit dulu yaa!" ucap Taufan sambil masuk ke mobil, saat sudah di dalam mobil pun ia membuka kaca mobil. "Dadahh mommyy!!" Thorn dan Blaze melambaikan tangannya. Taufan tersenyum lalu melambai balik. Tak lama setelah itu, mobil Halilintar pun mulai meninggalkan halaman mansion.


















































umm, anu– rara cuma mau nanyaa, kalau ini book yg baca udah 25k.. mau ga rara pesripil? heheq–

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 10, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mafia [Solthorn]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang