Rumah sakit

3 1 0
                                    

Di koridor rumah sakit terdengar begitu keras sebuah antarkan kaki dan suara bising berakar yang membawa dara menuju ruang penanganan.
Saat itu kondisi dara sangat parah lengan yang berlumuran darah game kening pun sama tidak henti-hentinya berumuran darah.
Dokter dan perawat membawa masuk dara sedangkan aldy menunggu di luar ruangan, dengan berat hati dan gelisah aldy memberanikan diri untuk menelpon rasya.

Memang aldy hanya mempunyai nomor rasya saja,karena dara memberikan nomor rasya untuk hal yang akan dibutuhkan suatu saat nanti.

Aldy mengumpatkan wajahnya dibalik tangan,sesekali aldy menjambak-jambakan rambutnya dan sesekali memukul tembok dengan nafas yang tergesa-gesa diiringi dengan isakan tangis.

"Seharusnya gua buka HP dan anterin dara pulang" ucapnya pelan"ini semua salah gua, dia luka gara² gua"

"Kmu gak salah! " kata Rasya yang menepuk aldy.

"Ba.. Ba.. Bang rasya gua minta maaf" suara tersebut sontak membuat Aldy tidak bisa berkutik sedikitpun,namun lain halnya dengan rasya yang hanya tersenyum dengan terlihat tanpa ada rasa khawatir.

"Saya udah tau semuanya dari satpam sekolah dan pedagang²"
Kata Rasya berusaha menenangkan, Aldy hanya tersenyum dengan sikap baiknya rasya.

✨✨✨

Terdengar suara pintu ruangan terbuka, dokter dengan sigap langsung memberitahu kondisi dara kepada Aldy dan Rasya.

"Silahkan masuk, tapi tidak berisik" tegas dokter dan dibalas anggukan oleh Rasya.
tidak membuang-buang waktu Rasya langsung memasuki ruangan, dara yang terlentang lemas di brakar dengan perban di kepalanya dan jarum infus yang menusuk di tangannya membuat Rasya semakin iba.
"Ra... Bangun dong" bisik Aldy dengan gelisah ditelinga dara

Tidak ada sahutan dari dara, namun ada sahutan dari balik pintu.

"Ngapain kesini? " tanya Firza datar

Entah kenapa Firza begitu datar menanyakan hal barusan.

"Gara² lo adik gua celaka"sarkas Firza

" udah za, gak semuanya salah Aldy"ucap rasya tegas

"Gua minta maaf bang, gua blm bisa jagain dara dengan baik"

"Mending lo keluar" perintah Firza"dan gua yakin banget klau ini semua ulah mantan kamu itu ZIA! "

"Bang,, gua pulang yah, nitip salam buat dara" ucap Aldy sambil berjabat tangan dengan rasya, namun tidak dengan Firza yang menolak berjabat tangan dengannya.

Tanpa ada sentuhan tangan tersebut handle pintu ruangan sudah terbuka, dari balik pintu terdapat Bunda dan papa.namun mereka berdua tidak menghiraukan dengan kehadiran Aldy yang ingin berlalu tersebut.

Bunda langsung menghampiri dara yang masih tertidur lemah dibrankar lalu mengelusnya dengan lembut sambil mendengarkan kronologi kejadian kecelakaan barusan dari Rasya.

"Lah trs itu Aldy mau ngapain kesini?" tanya papah "ngejenguk? "

"Dia nolongin dara pah, bareng warga²"

Jari telunjuksemul bergetar membuat Bunda senang dan Firza langsung menekan nurse call untuk memeriksa dara yang sudah sadarkan diri,setelah dokter memeriksa dara dokter mengingatkan supaya dara tidak terlalu banyak diajak bicara karena luka di kepalanya belum pulih seperti semula.

"Kamu kok bisa gini sih sayang?"tanya bunda dengan wajah gelisah,dara hanya tersenyum dan tidak berbicara apa-apa.

" bunda, dara haus! " ucap Dara sambil melihat ke arah gelas yang berada di atas nakas.

Firza yang mendengar itu langsung mengambilkan lalu menyodorkan ke mulut dara

"Ya udah kamu istirahat lagi" ujar Papah sambil memutarkan berangkat Dara menjadi setengah duduk setengah tidur untuk dara bersandar

DARAYLA is the bestfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang