jln. asia afrika

11 4 1
                                    

Ting!

Nada  dering ponsel dara dari tadi berbunyi di gempuran riuh piuh suara musik dengan orang tertawa.

Dara segera bergegas mengambil jaket yang beridentitas The Great Glory itu di dekat kursi pojok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dara segera bergegas mengambil jaket yang beridentitas The Great Glory itu di dekat kursi pojok.

" mau ke mana? "tanya aldy

" antar gua pulang ,Bunda sama papa nyariin gua"

" udah pulang ?katanya besok malam pulang"

" Gua juga gak tahu, tadi Bang firza chat gua"

" Ya udah yuk"

Dengan berat hati Dara langsung berpamitan kepada yang lain meskipun sebenarnya ia masih ingin berlama-lama dengan kawannya itu.

" Ayo naik" perintah Aldy yang sudah di atas motor
"Udah"

" sini tangannya"Aldy mengulurkan tangannya ke belakang Dara, menumpukkan tangannya di telapak tangan Aldy. Aldy membawa kedua tangan Dara untuk melingkari pinggangnya.

  Mereka Menelusuri Jalan Asia Afrika yang tidak ramai itu menikmati rasa sejuk Angin Malam ,bertambah dengan berpelukan di atas motor membuat Aldy melambatkan laju motornya.
" Aldy kok lama banget Bawa motornya"

" gua pengen lama-lama sama lo"

" buruan ih, nanti aja di rumah gua kalau mau lama-lama mah"

" Oke Oke nih gua kencengin laju motornya"

Tanpa aba-aba Aldy melajukan motornya dengan cepat yang membuat dara menubrukkan tubuhnya ke tubuh Aldy

" Ih, jangan ngebut-ngebut"

" tadi lo mau buru-buru kan? "

" Iya sih tapi gak kayak gini juga kali" teriak dara yang memeluk Aldy karena ia takut terjatuh

"Peluk gua aja yang erat" perintah Aldy yang mengambil kesempatan

Di balik helm full facenya Aldy
tidak henti-hentinya mengulum senyum sedangkan Dara berada dalam ketakutan.

" kenapa berhenti? " tanya dara
"

Gua mau beli sesuatu! "
Aldi memarkirkan motornya di samping trotoar yang dipenuhi pedagang

" turun dulu yuk" ajak aldy

Aldy langsung menggandeng tangan Dara menuju tempat penjual kacang rebus dan jagung bakar.
" lo suka ini nggak? "
" suka kacangnya,  jagung gua gak terlalu suka"
" gua pesan dulu yah"

Dengan cepat darat mengangguk melihat Aldy yang akrab dengan penjual kacang rebus tersebut.

" Bang Aldy udah lama gak ke sini"

" Iya nih Biasa Mas lagi banyak urusan"

" bohong itu mas" sahut dara yang menghampiri mereka berdua sambil tersenyum iseng

" loh ini siapa pacar Bang Aldy "tanya pedagang tersebut yang sedang mengamati Dara dari atas sampai bawah.

" bukan Mas ,ini teman saya"

" Sebelumnya saya gak pernah lihat tuh saya seringnya Lihat Bang Aldi sama gengnya aja tuh kalau cewek ini belum pernah"ujar pedagang.
" teman baru Mas ,nemu dari Jalan" ledek Aldy  yang menghasilkan pukulan pundak oleh dara

"Aww... Sakitt"

"Cantik gak bang? " bisik Aldy yang membuat dara penasaran

"Geus iyeu mahh geuliss " jawab pedagang itu antusias" eh Bang Mau beli berapa ininya? "

" gocap bikin 2 bungkus"

" Siap saya khusus in buat Bang Aldy sama pembeli baru ini" ujar pedagang sambil membungkus kacang rebus itu.

" lo mau beli apa lagi?"tanya Aldy
Pandangan mata Dara menyapu semua Sisi yang begitu banyak pedagang sampai Ia lupa pesan abangnya barusan untuk segera pulang.
" hmmmm.... gua mau nyoba beli itu "

" Ya udah nanti kita ke sana ,itu namanya kue bandros enak kok rasanya" jelas Aldy yang membuat dara jadi tidak sabar untuk mencobanya
" Eh ini nggak papa nggak pulang ke rumah dulu? "

" udah gak papa,  Gua suka kuliner jadi gua suka di sini .lagi pula makanan ini belum pernah gua Coba"

Aldy  mencubit gemas pipi Dara        "ya sayang "
"Eh sayang sayang" kata Dara dengan sewotnya

Aldy kembali terkekeh melihat darah yang sedang mengelus-ngelus pipinya mungkin karena sakit.

" Bang Aldy  udah siap" kata pedangnya sambil menyodorkan bungkusan kacang itu
"Nah enak nih masih angkat" Puji Aldy
" udah sono pulang ,ini gak usah bayar gratis"
" nggak gitu dong Mas"tolak Aldy tidak enak
"udah nggak apa-apa"

Sambil bersalaman dengan mas  pedagangnya ,Aldy menggenggamkan uang 3 lembar berwarna merah yang digulung menjadi satu untuk diberikan kepada pedagang tersebut.

" terima Mas uangnya" perintah aldy

" Aduh Mas banyak banget ini mah uangnya"keluh pedagang
" GPP Mas , Uangnya buat anak mas.kalau gitu Saya ke sana dulu ya"
" muhun Mas Haturnuhun "

Aldy segera mengangguki  dan berlalu menuju penjual kue bandros yang tidak jauh dari situ.




DARAYLA is the bestfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang