00

17 2 0
                                    

Diharapkan untuk vote sebelum or sesudah membaca yah

"Lilyyyyy" teriak seseorang, yang di panggil pun menengok ke belakang dan menjawab.

"Apooo, manggil² gua?"

"Heh, sopan kah kau begitu?" Lily pun menjitak kepala sahabatnya.

"Sakitt anjengg" Navella pun mengaduh kesakitan

"Bomat satt" Lily pun meninggalkan sahabatnya yang terus mencak² ga jelas seperti orang gila

∆∆∆

Lily berjalan ntah kemana, ia pun juga bingung ia berjalan tanpa arah yang begitu jelas. Lama sudah perjalanan yang ia lalui pada akhirnya ia merasa capek dan beristirahat sejenak di bawah pohon rindang. Suasana di malam hari memang menenangkan hati dan pikiran.

"Hufthh... Mau sampai kapan aku diginiin, mau menyerah tapi aku ga bisa" aku pun mendongak ke atas dan melihat bintang² yang berkeliaran di atas sana.

"Pada akhirnya, yang jatuh dengan amorfati  sejatinya tidak akan pernah menjadi aksa melainkan, amerta dalam kalbu"

Pada akhirnya ia kalah dengan perasaannya, mau gimanapun seseorang sekalinya menjadi orang yang tulus akan di bales dengan orang yang cuma memainkan hatinya. So, disini siapa yang salah? Aku yang di butakan cinta atau ia sang pemikat hati?

"Aku udah nyakitin perasaan 2 cowo hanya untuk lupain dia seorang, mau berhenti namun tidak bisa, i know yang aku lakuin ini salah aku juga sadar kalo aku sejahat itu"

"Gada yang aku mau selain kembalinya dia, akan tetapi dia sudah terlanjur membuat ku kecewa akan perlakuan dia"

"I miss u melon ku" setetes air mata mengalir begitu cepatnya tanpa ada hambatan.

Peran nya sangat baik tidak ada celah satupun yang terlihat, sifatnya pun sangat manis tapi jika kita liat secara teliti itu hanya bualan semata, ia bermain peran layaknya sang pemikat hati. Ia senang sekali bersenandung dan aku pun terjatuh dalam iramanya. Ia juga mempermainkan perempuan seperti layaknya boneka, ia juga sangat pandai mengecoh kan sang lawannya dengan iramanya membuat semua orang terpukau layaknya bintang utama.

Terkadang kita sering di bingung kan sama perlakuan dia,  aku sering berfikir apakah ia benar-benar mencintai ku? atau hanya permainan dia semata? Yang pasti rasa sayangku kepada ia itu nyata tetapi mengapa ia begitu tega mempermainkan perasaan seseorang?

Pernahkah ia berfikir kalo ada tersakiti? Pernahkan ia berfikir gimana rasanya kehilangan orang yang paling ia sayang?

"Dimana janjimu itu? Apakau lupa tuan? Kau telah berjanji untuk selalu bersama lewati bersama masalah kecil maupun besar kita selesain bersama sama. Kamu pernah bilang kalo kamu ga akan pergi meninggalkan aku sendiri namun kenyataannya itu semua bohong, kamu pergi tinggalkan aku sendiri tanpa tau apa yang aku rasakan saat ini" Lily pun terkekeh miris sambil mengusap pelan air mata yang turun begitu derasnya.

" Aku ga mau terlarut dalam kesedihan ini, aku harus pulang waktu juga sudah malam" Lily pun beranjak dari duduknya.

Lily berjalan meninggalkan pohon rindang tersebut dan menuju ke rumah.

Asmaraloka lilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang