02

7 3 0
                                    

Diharapkan untuk vote sebelum or sesudah membaca yah

" Lilyyyyy, ini bumantara nya udh dateng dari tadi lo tuh yah udh di bangunin belum keluar² kebo banget jadi cewe lo" teriak Navella, Bumantara pun hanya menggeleng tak percaya. Pintu pun terbuka dan nampaklah gadis cantik dengan muka bantal nya.

Lily pun mendekati mereka berdua dengan keadaan setengah sadar dan ia pun berbicara.

" Kenapa sih anjing, ganggu orang lagi tidur aja lo"

" Ck, tuh Bumantara udah dateng kasian dia udh lama nunggu lo" sambil mengkode Lily lewat ekor matanya.

" Ohh yaudah sana lo ganggu orang pacaran nanti, hust hustttt" usir Lily secara halus

" Bocah edannn" Navella pun pergi meninggalkan kedua pasutri tersebut.

" Kenapa, tar? Tumben banget kesini pagi² lagi, ada masalah apa?". Bumantara pun hanya tersenyum tipis lalu mengelus kepala Lily.

" Aku mau nanya, kamu kenapa akhir² ini ga bisa di hubungin? terus juga sikap kamu berubah total"

" Maaf"  ujar Lily, Bumantara pun mengkerutkan keningnya.

" Maaf buat?"

" Segalanya, semua yang aku lakuin sama omongin itu palsu..  maafin aku" matanya memandang sendu.

" Aku tau ly, kamu deketin aku karena apa aku udah tau dari dulu pas kamu deketin aku lagi" Lily pun menatap tak percaya ke arah Bumantara.

" Terus kenapa kmu masih nerima akuu? Sedangkan aku udah nyakitin perasaan kamu, aku udah bohongin kamu" Lily pun menangis dan menundukkan kepalanya.

" Heyy, look at me aku engga perduli kamu nyakitin aku, kamu ada di samping aku aja udah bikin aku seneng ly, and sorry kalo kamu minta kita udahan aku ga bisa" menatap Lily sendu.

" Maaf, kita udahan aja yah, aku udah jahat banget sama kamu, aku pengen kamu ngerti yah hubungan ini hanya akan menyakiti kamu terus menerus karna mau bagaimanapun hati aku pemenang nya hanya dia seorang" mendengar apa yang dikatakan Lily, Bumantara pun hanya bisa menghela nafas kasar.

" Aku mau pulang kamu lanjut tidur aja and sorry tidak ada kata putus di antara kita berdua, karena kamu sendiri yang datang lagi kepada ku maka kamu tidak semudah itu untuk lepas dari genggaman ku" mutlak Bumantara, Bumantara pun meninggalkan Lily yang sedang melamun sambil mencerna apa yang ia katakan.

Melihat Bumantara pergi Navella pun menghampiri Lily.

" Udah ngomongnya?" Lily pun mendongak lalu mengangguk.

" Terus gimana?"

" Gua tau lo denger semuanya" Navella pun hanya cengengesan

" Ly, dengerin gue lo masih aja susah tidur terus nangisin dia cuma gegara ke inget bocah dongo itu, sementara di setiap harinya tak pernah lagi ada tentang lo"

" Gua harus apa vell? Gua udah berusaha semaksimal mungkin buat lupain dia tapi apa sekarang gua masih teringat jelas tentangnya" Navella pun hanya menghela nafas panjang.

" Lo tau kan, dia adalah harapan terakhir gua tapi keadaan nyuruh gua buat ikhlasin dia, g-guaa cinta banget sama dia vell" Lily pun menangis pilu. Navella yang tak bisa melihat sahabatnya menangis pun langsung memeluk erat.

" Gue yakin lo bisa lupain dia ly, masih banyak di luaran sana cowo yang mau di posisi bocah dongo itu termasuk Bumantara" ujar Navella sambil mengelus punggung Lily.




Aku ingin bertemu denganmu satu kali lagi aja,
melihat sekali lagi rupamu, mendengar sekali lagi suara gelak tawa mu
mencium sekali lagi harum aroma tubuhmu
mengetahui keadaan dan hidupmu, aku mau bertemu sekali saja, dan setelah itu menghilanglah selamanya.

_Lily aswara rona_

Asmaraloka lilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang