03

5 1 0
                                    

Diharapkan untuk vote sebelum or sesudah membaca yah

" Selamat pagi cantikk" ucap Navella

" Heum.. pagi vell, oh iya hari ini gua mau jalan sama Bumantara lo di sini sendirian gapapa kan?" ucap Navella sambil merapikan rambutnya.

" Ohhh... tentuu saja tidak papa mek santai ajaa, siapa tau lo bisa suka sama dia" Lily pun langsung menghentikan aktivitasnya dan melihat ke arah Navella.

" Kenapa? kok lo natap gue kayak gituh heh"

" Gua ga yakin vell, gua takut ga bisaa" ucapmu sambil tersenyum tipis.

" Heh, percaya deh sama gue lo pasti bisaaa"  Lily pun hanya mengiyakan saja.

" Bayangin deh semisal gua kecelakaan terus koma abis ntuh amnesia, terus gua mulai kehidupan baru lagi dan semua rasa sesak yang gua alami hilang begitu saja." Lily pun tersenyum sambil membayangkan sedangkan Navella hanya tersenyum miris.

" Goblok...emang goblokk" ucap Navella sambil menoyorkan kening Lily

" Apaan sih lalahh bocah kuh yaa"

" Muncul dah bahasa jawa nya, dahh serahh gue mau me time aja byee" berjalan meninggalkan lily.



☆☆☆


TOK TOK TOK

" Iyaa bentarrr" Lily pun beranjak pergi ke bawah dan membuka pintu ruang utama.

" Mau masuk dulu apa langsung pergi??"

" Langsung pergi ajaa ly" ujar Bumantara

" Eumm okeyyy" Lily pun menutup pintu dan menggandeng tangan Bumantara.

" Yoook, kita mau kemana???" kmu mendongak dan menatap Bumantara

" Taman, mau??" ujar Bumantara menatap penuh sayang lalu tersenyum, Lily pun hanya menganggukkan kepala pertanda kalo ia mauu. Merekapun berangkat menggunakan motor aerox yang di modif sedemikian rupaa oleh Bumantara, dan pergi meninggalkan rumah untuk ke tempat yang di tuju.

skip

" dahh sampaii ly, kamu ga mau turun? nyaman banget yah sampe erat banget meluknya" Bumantara terkekeh melihat kekasihnya yang begitu lucu menurutnya.

" Ihh apaan sih, enggaa ya njing dahhlah aku duluaann" Lily pun turun dan meninggalkan Bumantara di motor.

" Bocill ngambek" Bumantara segera turun tak lupa ia mengkunci motor dan pergi menyusul sang kekasih.

" Yuk, duduk disana aja" Kalian pun bergegas ke kursi yang sudah di sediakan.

satu jam telah terlewatkan mereka saling berdiam tidak ada satupun yang memulai pembicaraan, yang satu hanya menatap kosong ke arah langit, yang satu nya lagi memandang sendu ke arah kekasihnya.

" Kenapa sering memandang langit? dengan tatapan kosongmu itu? apakah langit lebih indah dari pada pacar mu ini hmm?" ujar Bumantara

" Kamu mau tauu??" Lily pun melihat sekilas ke arah Bumantara lalu melihat kembali ke arah langit yang begitu indah.

" Karena di atas sana ada separuh jiwaku yang sudah kembali ke pelukan Allah" Lily pun tersenyum pedih.

" Look at me baby, kamu kalo kangen sama ayah kamu bilang ke aku ya.. jangan ngerasa sendiri inget ada aku di belakang kamu, kalo kamu butuh apa² lihat ke belakang disitu ada aku yang selalu siap kapan aku di butuhin okeyy" Lily pun menangis.

" Sejauh ini hanya kamu yang bilang begitu"

" Udahh jangan nangis, sini peluk" Bumantara pun memeluk lily dengan penuh cinta dan mengelus pelan rambutnya, Lily pun membalas pelukan dengan erat.

" Aku berjanji akan selalu hidup lebih lama, aku juga berjanji akan selalu ada di saat kamu membutuhkan, walaupun nanti aku telah tiada jiwaku akan selalu bersamamu" ujar Bumantara memeluk erat dan mencium kening sang pacar.

" Mungkin aku cewe yang paling gatau diri, yang masih menginginkan dia dan meremehkan orang yang selalu ada di samping ku, maafff buat semuanya" Lily pun mendongak dan terus mengucap kata maaf.

" Aku lebih milih sakit berkali kali dari pada harus kehilangan kamuu"

" tuhkann, maaff sekali lagi aku minta maaf aku salah, maaf"

" Syuttt.. aku ngerti kok kamu ga usah minta maap juga" mengusap air mata yang berada di pipi Lily.

" Akuu... aku mau belajar mencintaimu lagi, bantu aku buat lupain dia" Bumantara yang mendengar tuturan sang pacar pun tersenyum, ini yang diq nantikan penantian yang sudah lama ia nantikan terwujudkan juga.

" Pastii kok pasti" Dengan rasa senang yang membuncah Bumantara mencium beberapa kali kening sang pacar.












bagi dunia, kamu mungkin adalah seseorang, tapi bagi seseorang kamu adalah dunianya.
_Bumantara dewana aksara_

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Asmaraloka lilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang