01

10 2 0
                                    

Diharapkan untuk vote sebelum or sesudah membaca yah

Cinta? Perasaan yang muncul secara tiba-tiba, semua pun juga pasti merasakannya, bukan tanpa alasan perasaan itu ada, hati tak pernah salah, perasaan muncul karena adanya rasa kenyamanan atas sikap seseorang terhadap diri kita. Kalo pun perasaan bisa terkendalikan aku takan pernah menyukai seseorang yang bahkan ia tak pernah menghargai akan adanya dirinya, jikalau pun bisa aku akan memilih seseorang yang pantas untuk dicintai.

" Lo udah pulang, dari mana aja hah?" ujar navella menatap intimidasi, Lily pun menghela napas kasar dan menatap malas sahabatnya ini dan enggan membalas.

" Lo masih mikirin cowo dongo kek dia? Sadar bego dia udah nyia²in perasaan elo"

" Terus yang korban lo gimana hah? Lo ga mikirin perasaan mereka ly? lo pernah ga sih mikirin mereka yang bener² sayang banget sama elo tp elo nya malah main²"

" Gua tauu, tapi hanya ini caranya gua ngelampiasin semuanya" menunduk sedih

" Lily dengerin gue, ngelibatin orang lain untuk melupakan  bocah dongo kek dia adalah hal yang paling egois dan elo orang yang paling jahat yang pernah gue temuin"

" Maaf...gua ga bisa berhenti sebelum dia kembali ke pelukanku"

" Gue kecewa sama lo, sumpah ly gue bersyukur banget lo putus sama bocah dongo itu karena hubungan kalian tuh toxic banget anjing lo nyadar engga??" Lily pun hanya menunduk dan terus mengucap kata maaf.

" Fine, semerdeka elo aja gue ga mau ikut campur yang pasti jangan sampe nyakitin diri lo sendiri karena perbuatan lo ini"

" Makasih vell, gua ga kuatt vell gua butuh dia hati gua sakit saat liat dia bercanda tawa sama cewe lain, sakitt vell sakittt" ujar Lily sambil memukul keras dadanya dan menjambak rambutnya sendiri.

" Gua harus apa biar dia kembali lagi, g-gua takutt kehilangan dia...gua butuh pelukan hangat dia"

" Heii, stopp Lily jangan sakitin diri lo sendiri bego...stopp anyingg" navella pun berusaha menghentikan aksi Lily yang berusaha menyakiti diri sendiri.

" Besok bumantara mau kesini katanya chat dia ga lo bales², gue harap lo jujur sejujur jujurnya ke dia ly" navella pun pergi meninggalkan Lily yang masih memandang sendu punggung nya yang kian lama kelamaan menghilang.

" I'm sorry, aku emang sejahat itu yah seandainya saja kamu ga ninggalin aku, aku ga bakalan jadi cewe brengsek yang tega nyakitin perasaan orang yang ga punya salah" Lily pun masuk ke kediaman nya.

Sejatinya senja, dia tidak sepertimu yang datang meninggalkan jejak kemudian pergi tanpa kembali.

Disini kita dapet pelajaran kalo mencintai seseorang itu sewajarnya saja jangan kelewatan tolol, Lily rela nyakitin orang² hanya untuk kesenangan nya semata begitu kejam tanpa tau perasaan sang korban. Tapi mau begimana lagi?





Aku kira akan mudah melupakanmu. Namun faktanya, aku selalu mengingat dirimu di waktu sepi.

_Lily aswara rona_

Asmaraloka lilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang