Chapter 1

96 7 0
                                    

Happy Reading!!!

~~~~~~~~

Disebuah kantor perusahaan yang besar, terlihat seorang pria muda yang tengah memandangi bingkai foto di meja kerjanya.

"ternyata sudah 2 tahun ya sayang kamu ninggalin aku sendirian di dunia"

Di dalam bingkai foto tersebut terdapat foto dirinya dan seorang wanita tengah berfoto di padang rumput yang hijau.

Ia saat ini tengah merindukan istrinya yang telah pergi meninggalkannya selamanya karena dahulu sang istri mengidap kanker yang sudah sangat parah.

Kepergian sang istri membuat pria itu sangat sedih dan terpuruk selama beberapa waktu.

Tapi ia berusaha untuk mengikhlaskan kepergian sang istri.

Ia adalah Arzan Mavendra Adiwangsa, seorang CEO pemilik perusahaan besar nan sukses yang ada di kotanya. Ia juga tengah meneruskan perusahaan ayahnya karena sang ayah yang sudah tua jadi ia meneruskan bisnisnya ke anak pertamanya.

Sesaat kemudian, Arzan tersadar kalau sekarang sudah waktunya makan siang. Jadi ia memutuskan untuk makan siang diluar kantor.

Arzan lalu keluar dari ruangannya dan turun menggunakan lift untuk turun ke lantai dasar.

Ketika ia akan keluar dari pintu, tiba-tiba ada orang yang memanggilnya dari belakang.

"pak Arzan"

Ia menoleh dan mendapati sekretaris nya berjalan kearahnya.

"ada apa?" jawabnya

"ini pak saya cuma mau minta tanda tangan bapak buat berkas ini"

"kamu tidak lihat ini jam berapa?, ini sudah masuk waktu makan siang jadi saya ingin beristirahat terlebih dahulu" ucapnya ketus.

"maafkan saya pak, btw mau saya temani tidak pak makan siangnya?" tiba-tiba nada bicara sang sekretaris menjadi sok imut.

"tidak"

Arzan lalu pergi meninggalkan sang sekretaris dan pergi menuju salah satu restoran dengan mobilnya.

Sekedar info, Arzan masih berusia 21 tahun. Walaupun umurnya masih muda tapi orang-orang di kantor wajib memanggilnya dengan sebutan 'pak' ketika sedang jam kerja. Ia juga terkenal sebagai orang yang cool dan terkadang cuek.

Arzan selain menjadi CEO, ia juga menjadi salah satu owner restoran terkenal di kotanya. Ia juga sering datang ke resto miliknya sendiri untuk sekedar makan siang ataupun sekedar duduk melihat para karyawannya bekerja.

Sesampainya di resto, ia turun dari mobil. Orang yang menjaga pintu langsung sadar akan kehadiran owner restorannya jadi mereka membukakan pintu dan memberi sapaan hangatnya.

"siang pak Arzan"

"siang juga untuk kalian"

Ia lalu duduk di salah satu sofa di restoran. Sang manager restoran lalu keluar dari ruangannya karena sudah diberitahu oleh penjaga pintu masuk dan ia pun duduk disamping Arzan.

Lucky to meet you [BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang