Chapter 8

14 6 0
                                    

Happy Reading!!!

~~~~~~~~

Seorang laki-laki membuka matanya perlahan dan mengamati seluruh isi kamar yang serba putih.

Ia bangkit dari tempat ia tidur dan memposisikan dirinya untuk duduk. Namun, seketika ada sebuah rasa sakit yang menjalar dari bagian bawahnya. Ia melirih kesakitan.

Zavian membuka selimut yang ada di tubuhnya dan melihat bahwa hole nya terdapat banyak noda darah kering.

"sakittt"

Ia mencoba untuk turun dari tempat tidur tapi tak bisa karena ketika ia berdiri hole nya makin terasa sakit. Tapi ia tetap mencoba untuk turun dari kasur. Namun, tiba-tiba ia dicegah oleh sebuah tangan yang menahannya.

"kamu mau kemana?" ternyata itu ialah Arzan yang baru saja terbangun dari tidurnya.

"mau ke kamar mandi kak, aku mau berangkat ke sekolah"

"kamu mau pergi ke sekolah dalam keadaan hole mu yang terluka?"

"tapi aku harus tetap berangkat kak"

"tidak" Arzan menolak.

"aku mau berangkat kak aku baik-baik aja kok"

"saya bilang sekali lagi, tidak"

"tapi kak....."

"saya bilang tidak ya tidak"

"kak....." Zavian terus memohon.

"ZAVIAN SACHIO ADIYAKSA, KAMU BISA DENGAR SAYA ATAU TIDAK?!!!" gertak Arzan pada Zavian.

Gertakan itu mampu membuat anak laki-laki itu terdiam tak berkutik. Kepalanya menunduk dengan tangan yang gemetar. Secercah air mata mulai menuruni pipi manis dari Zavian.

Arzan seketika tersadar kalau ia baru saja membentak sang pacar yang membuat sang pacar menangis.

Ia kemudian merangkul Zavian dan menyenderkan kepalanya pada dadanya yang bidang.

"maafkan saya, saya tidak bermaksud untuk membentakmu. Saya cuma khawatir denganmu dan saya sebenarnya peduli denganmu juga, sekali lagi maafkan kakak ya sayang...."

Kata-kata Arzan membuat Zavian menangis tersedu-sedu hingga air matanya membasahi dada dan perut berotot Arzan.

Ia juga mengusap rambut hingga tengkuk dari Zavian agar anak itu bisa tenang.

"sudah-sudah jangan menangis lagi nanti mukamu merah"

Memang betul yang dikatakan oleh Arzan kalau Zavian menangis pasti seluruh mukanya menjadi sangat merah.

"sudah selesai nangisnya?" Zavian menjawabnya dengan anggukan kepala.

"untuk hari ini kamu tidak perlu pergi ke sekolah dulu, saya akan buatkan surat ijin dan akan saya suruh bodyguard saya untuk mengantarkan suratnya, okay?"

"okay kak, terus kakak gimana?"

"saya bisa ijin hari ini tidak masuk ke kantor"

Lucky to meet you [BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang