Musim Panas

284 33 8
                                    

Play this playlist on Spotify for the best experience: https://open.spotify.com/playlist/6guvOnL3B36V4tGBhbq6GB?si=_XoWCcmBQVuQrs-XZBwEaw

•••

Siang itu matahari sangat terik namun anak-anak Bofurin masih bersemangat untuk menjalankan patroli mereka walaupun sebenarnya mereka masih sangat ingin bersantai-santai terlebih lagi saat ini sedang musim panas, lebih enak kalau kita berada dalam ruangan dan memakan sesuatu yang sejuk bukan?

"Panas sekali... Aku akan meleleh jika begini terus..."

Nirei berkata dengan berjalan seperti tidak niat. Ia tarik kerah seragamnya supaya sedikit angin bisa meredakan rasa gerah dan keringat yang membanjiri. Tetapi tentu saja metode tersebut nihil.

Sakura Haruka sendiri juga sama seperti Nirei apalagi dia baru saja bermain kejar-kejaran dengan Lisa si Kucing. Dia merasakan tubuhnya lengket dan bau.

Sedangkan Suo, walaupun kepanasan ia tidak banyak berekspresi seperti kedua rekannya.

"Omong-omong Sakura... Mengapa kita ke wilayah Shishitoren?" Tanya Nirei.

Karena Sakura Haruka adalah tsundere―ia gelagapan ketika harus menjawab pertanyaan wakilnya tersebut. Tidak ada alasan yang masuk akal yang dapat menjadi jawaban yang pas supaya wakilnya tersebut tidak curiga atau salah paham bodoh padanya.

Seperti mengetahui tabiat Sakura Haruka, Suo segera menyela sebagai orang yang mengalihkan topik pembicaraan, membuat Sakura sedikit lega.

"Oh, Sakura-san dan teman-temannya!" Suara berat yang khas menarik perhatian ketiga bocah furin itu.

Togame Jo, wakil ketua Shishitoren itu melambaikan tangannya kepada Sakura Haruka dan kedua wakilnya.

"Halo, Togame-san!!" Nirei berseru gugup.

Suo tidak membalas sapaan dan hanya menganggukkan kepalanya. Sedangkan Sakura Haruka hanya berdiri menatap.

Togame Jo mendekati ketiga bocah furin yang seperti tersesat.

"Sedang apa kalian disini?" Tanya Togame.

"Sakura ingin berterima kasih padamu." Suo menyela sebelum Sakura sempat membuka mulut.

Mengetahui niatnya dibeberkan oleh Suo, Sakura Haruka mengamuk protes yang membuat Nirei bersiaga menjadi penengah. Lalu wakil ketua Shishitoren itu hanya tersenyum tipis sambil mengusap tengkuknya.

"Sakura, bisa bicara berdua?"

Mendengar suara Togame yang menginterupsi membuat pertengkaran tersebut tertunda. Ketiga sejoli itu menatap Togame dan dengan malu-malu Sakura berkata,

"Terserah, aku sibuk."

"Dia bilang bisa."

"DASAR SIALAN SUO HAYATO!!!"

"CUKUP SAKURA-SAN! SUO-SAN!!!"

•••

"Nih es krim nya."

Togame serahkan es krim yang masih di bungkus itu pada Sakura yang masih 'bete' atas kejadian tadi.

Setelah akhirnya Nirei Akihiko pisahkan kedua temannya, Sakura Haruka lantas langsung berjalan meninggalkan kedua teman dan Togame sambil menggerutu. Togame yang bingung sempat terdiam sesaat sebelum akhirnya tersadar dan berjalan mengikuti Sakura.

Kini mereka berada konbini terdekat karena cuaca yang panas dan dengan kepekaan yang sangat hebat Togame Jo, wakil ketua Shishitoren itu berinisiatif membelikan es krim.

"Makasih." Cemberut Sakura.

"Sama-sama." Balas Togame dengan senyum cerah.

Sakura Haruka menggerutu kembali tetapi kali ini kedua pipinya memerah setelah melihat wajah Togame yang berseri-seri. Memang sudah ikonnya bagi Shishitoren memiliki senyum secerah matahari. Lihat saja ketua dan wakilnya, mereka memiliki senyum cerah manis yang sama.

RUMAH SEWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang