Ikatan Semu

281 24 1
                                    

Cinta karena terbiasa



💫💫💫





Salah satu ungkapan bodoh yang pernah Kathe dengar adalah cinta karena terbiasa, pujangga mana yang berani menebak-nebak masa depan dengan mengatakan cinta akan tumbuh karena terbiasa? Bisakah ia berpikir realistis? Tidakkah ia memikirkan faktor-faktor yang mungkin saja terjadi pada setiap manusia hingga bisa berakhir saling mencinta? Lalu sudahkah ia membiat survei valid tentang rasa cinta yang tumbuh karena terbiasa? Tidak semua cinta bisa tumbuh karena terbiasa, Kathe tak pernah percaya pada sesuatu yang tak nyata seperti itu. Tidak ada observasi dan penelitian yang menjelaskan semua itu.

"Ya lo pikir siapa juga yang mau meneliti soal begituan Kathe, please deh"

Kathe berdecak, gelas wine di tangannya masih ia putar-putar tanpa berniat meminum isinya, ia hanya tengah berpikir keras mengenai surat wasiat ayahnya. Bisa-bisanya ayahnya membuat wasiat untuk memintanya menikahi anak temannya.

"Atau gue lepasin aja perusahaan Papa gue, gimana menurut lo?"

"What?!!! Katherine Aquila Wijaya!! Yang bener aja!! Gila lo ya"

Gwen, sahabat Kathe tampak tak shock mendengar ucapan Kathe. Gwen tau tanpa harta dan warisan Papa nya, Kathe tetap saja kaya. Secara dia anak tunggal dari Ibu yang juga anak tunggal dan meninggalkannya warisan berupa perusahaan cosmetic no.1 di negeri ini. Belum lagi perusahaan ayahnya.

Namun untuk mengambil alih perusahaan itu dari keluarga ayahnya bukanlah perkara mudah.

Kathe termenung beberapa saat, ternyata banyak harta juga sangat menyusahkan. Ia tidak akan masalah kalau saja keluarga ayahnya ingin mengambil alih perusahaan terutama bibi dan para sepupunya, andai mereka bisa memperlakukannya dengan baik mungkin Kathe tidak akan krisis kepercayaan seperti saat ini.

Hidupnya bak kehidupan cinderella, namun bedanya ia ditinggal mati oleh kedua orang tuanya. Tak ada tempat bagi Kathe untuk pulang kecuali keluarga ayahnya yaitu sang Bibi. Namun keluarga Bibinya tak pernah memperlakukanya dengan baik, mereka selalu memperlakukan Kathe seperti makanan yang siap dibuang jika sudah tidak berguna.

"Emang cowoknya yang mana sih?" Tanya Gwen penasaran dengan siapa Kathe akan ditunangkan.

"Anak temen Papa, namanya Galaksi Orion Bramantya. Gue nggak terlalu kenal, cuma kayak pernah denger namanya..."

"What?!!! Kathe? Gila lo, itu si Gala"

Kathe mengerutkan keningnya saat Gwen heboh sesaat setelah ia menyebutkan nama calon tunangannya.

"Emang dia siapa?"

Gwen memukul lengan Kathe, lalu menarik temannya itu mendekat ke arah ponselnya.

"Dia gitaris band anjir. Cosmic?!! Tau cosmic nggak lo?!"

Kathe semakin bingung, "Hah? Gue mana tau"

"Elah, Cosmic Kathe...yang gue sama Nina suka itu loh, yang sering kita tonton di youtube"

Kathe menggelengkan kepalanya tanpa tak mengerti sama sekali tentang apa yang dibicarakan Gwen. Boro-boro untuk menonton live band, untuk makana saja kadang Kathe lupa saking sibuknya.

Love Beyond the FortuneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang