??? | Malik, Liko|

65 6 6
                                    

Merepotkan.
Bagaimana bisa ayah nya sendiri, yaitu Blane menyuruh nya untuk berburu di hutan.... Sendirian.

Istri nya lagi di istana bersama anak nya, para prajurit juga tidak ada di sisi nya saat ini.

Ya sebenarnya Malik yang mengusir mereka.

Hanya berbekal sebuah panah dan pedang, kedua mata ruby itu segera melihat ke sekitar nya. Sekilas ia sempat melihat sebuah semak-semak yang bergerak dengan sendirinya, namun karena berpikir bahwa itu hanyalah hewan kecil yang bahkan tidak bernilai, Malik mengabaikan hal tersebut.

Ketika Malik hendak berjalan-

Sring!!
Srek.

Sebuah anak panah melayang, mengincar leher Malik. Malik yang menyadari hal itu segera menghindar dan melirik ke belakang. Menatap tajam sekitar nya itu.

Sejak kapan hutan ini berisi para bajingan itu?

Ini bukanlah kali pertama ada pencobaan pembunuhan sang raja dari Vermilion. Entah kenapa para pembunuh bayaran itu selalu saja mengincar dirinya ataupun keluarga nya.
Namun sepertinya mereka tidak pernah belajar dari kesalahan mereka.

Malik tersenyum miring, dengan wajah yang menyebalkan (Namun tampan) ia mengeluarkan pedang nya itu. "Hey, keluarlah kalian dasar pengecut!! " Ancam nya,

Sontak terdapat 5 orang yang muncul dari balik semak-semak. Berbeda dengan mereka yang terlihat waspada dengan Malik, Malik terlihat santai. Memainkan pedang nya, tidak menyerang duluan aneh nya.

"Ayo sini. Bunuh aku. " Ujar nya dengan santai, para pembunuh bayaran itu langsung menyerang Malik secara bersamaan, tanpa menyadari bahwa mereka bisa mati detik ini juga.

"Kalo kalian bisa.. "

Sring!
Sring.
Sring!!
Srek...
Bruk!
Sring!

Terjadilah pertarungan yang cukup membuat mereka, para pembunuh bayaran berkeringat. Apakah mereka lupa bahwa lawan mereka saat ini adalah seseorang yang sudah berpengalaman dalam menggunakan pedang?

"Lemah sekali, aku heran. Siapa orang bodoh yang mengirim kalian ini? Para bajingan yang bahkan tidak mempunyai skill yang hebat. "
Ejek Malik sembari memutar bola mata nya. Ya, dirinya memang penasaran, siapa orang bodoh yang suka mengirim pembunuh bayaran yang bahkan tidak mempunyai skill apa pun,

Menghindar saja tidak bisa, menyerang dirinya tidak bisa. Sekali tebas mati, murahan sekali.

"Agh!!! "
"Bodoh bodoh! SEHARUSNYA KITA TIDAK MENDENGARKAN SI TUA ITU!!!! "
"K-Kita sudah dibayar o-oleh nya!!! KAU LUPA? "

"AKHHHHH!!!!! "
"AGH! SIALAN!!!!! "

Darah berceceran di mana-mana. Membuat pakaian Malik yang awalnya terkesan mulia dan fancy kini sudah ternodai oleh darah mereka.

1 orang,
2 orang,
3 orang..
Dan... 4 orang.
Selesai.
Mudah sekali.

Malik menyisakan satu orang hidup-hidup sebelum mendekati nya dan mengancam akan menusuk leher orang itu detik ini juga. Dengan tatapan bak elang itu serta dengan kedua mata merah yang seakan-akan menyala, pembunuh bayaran itu terciut.

Terutama dengan fakta bahwa senjata nya sudah lepas dari tangan nya.

Ia.. Tidak bisa melawan.

"Sekarang. Jawab aku. Siapa yang mengirim kalian ini? " Tanya Malik dengan nada yang monotone. Tubuh pembunuh bayaran itu bergetar hebat, ia bisa saja langsung membocorkan nya... Namun entah kenapa ia lebih baik mati dari pada membocorkan hal tersebut.

─ˋ✦Keluarga Vermilion [Re-Make] ─┄˚˙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang