《CHAPTER 02》

861 566 513
                                    

MAP UNGU☆










Tanda tanya berhasil menyelimuti pikiran Javier setelah membaca pesan misterius dari nomor yang tak dikenal itu. Dengan tatapan yang kosong dan berdiri tanpa menggerakkan tubuhnya sedikit pun layaknya sebuah patung, kedua temannya yang di samping berusaha menyadarkan Javier dari tingkah laku anehnya itu.

"Jav... Jav... sadar Jav!!!"

"Javier kenapa sih!! tiba-tiba bengong gini!!"

"Jav... sadar gak lu!!!"

Dialog kecil pun terjadi antara kedua teman Javier yang hampir tiga menit lamanya berusaha menyadarkan ketua OSIS mereka itu. Selang beberapa menit setelah dialog pendek itu terjadi, Javier pun tersadar dari keanehanya dengan raut wajah yang penasaran.

"Lu kenapa sih Jav? ada masalah, apa gimana?" tanya pria dengan mengenakan lencana OSIS itu kepada Javier.

"Iya nih!! hampir enam menit lu berdiri kayak patung di sini," sambung temannya di samping yang juga mengenakan lencana OSIS yang sama.

"Gue butuh waktu sendiri" lirih Javier dengan singkatnya yang langsung pergi meninggalkan kedua temannya itu.

Melihat Javier yang tiba-tiba pergi dari hadapan mereka, keduanya pun semakin kebingungan, apa yang telah terjadi pada teman sebaya mereka itu.

☆☆☆

Entakan sepatu terdengar jelas pada koridor sekolah. Javier yang sedang diselimuti oleh rasa penasarannya terhadap pesan misterius itu, berjalan dengan tergesa-gesa menuju ruang OSIS sebagai rumah keduanya.

Sesampainya ia di ruang OSIS, Javier dengan sigapnya memeriksa satu persatu berkas pada lemari yang berbahan aluminium dengan warna ungu sebagai ciri khas Adiwarna High School.

Setelah lima menit lamanya mencari sebuah berkas yang ia inginkan, Javier pun akhirnya menemukan berkas tersebut dengan raut wajahnya yang bahagia. Namun tak disangka, Javier tiba-tiba didatangi oleh Ibu Dwita dalam ruang OSIS itu.

"Kamu di sini ternyata..." ujar Ibu Dwita sambil melihat seisi ruang OSIS tersebut.

"Maaf Miss... saya ada keperluan sebentar di sini," sambung Javier dengan rasa gugup.

"Ada keperluan apa?" tanya Ibu Dwita yang semakin penasaran terhadap Javier yang tiba-tiba menghilang dari auditorium sekolah dan sekarang berada di dalam ruang OSIS.

"Itu Miss... tadi saya..." jawab Javier dengan terbata-bata.

"Sekarang kamu ke auditorium, dan sampaikan kepada mereka mengenai kegiatan kita besok," pesan Ibu Dwita yang tidak mempedulikan lagi alasan mengapa Javier bisa berada dalam ruang OSIS di saat acara penerimaan murid-murid baru sedang berlangsung.

"Baik Miss... maaf sebelumnya," ucap Javier yang langsung keluar dari ruang OSIS, dan menuju auditorium sekolah.

"Semoga kamu tidak melakukan hal bodoh lagi Javier," batin Ibu Dwita yang masih berdiri di dalam ruang OSIS tersebut.

☆☆☆

Flashback On

10 Desember 2019

CLASS OF CHAMPIONSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang