《CHAPTER 06》

408 129 113
                                    

WARNA BARU










Mendengar Cleora yang fasih berbahasa Rusia, dimana Bahasa Rusia sendiri dikategorikan sebagai salah satu bahasa asing tersusah di dunia, membuat Ibu Dwita tak berhenti mengekspresikan rasa kagumnya terhadap wanita bandana itu.

Menyaksikan hal langkah tersebut, cetuslah sebuah kesimpulan yang dituangkan oleh Ibu Dwita melalui pikiran kritisnya setelah bertemu dengan dua wanita pada hari ini saat pelaksanaan ujian penempatan.

Rangkaian kesimpulan tersebut mengutarakan bahwa Ibu Dwita semakin yakin akan ada banyaknya warna baru yang ia temui pada periode kali ini, apalagi ia sudah beranggapan bahwa angkatan 2022 dapat menghadirkan berbagai potensi yang menarik dibandingkan angkatan-angkatan sebelumnya.

Cleora yang hanya terdiam tepat di hadapan Ibu Dwita sambil menyaksikan raut wajah direktur Adiwarna itu dengan penuh kebahagiaan, ia pun memutuskan untuk pergi dari hadapan Ibu Dwita.

Tanpa berbasa-basi, Ibu Dwita pun hanya mengiakan kepergian Cleora yang baru saja ia temui di auditorium sekolah. Sontak, hal ini membuat Ibu Dwita pun semakin penasaran warna baru apa lagi yang akan ia temui nanti.

"Apa yang membuat Miss seperti ini?" tanya asistennya itu ketika mengalihkan pandangannya ke arah Ibu Dwita.

"Tidak terlalu sulit untuk menemukan mereka, tapi kita bisa mendeteksi melalui gelagat mereka sendiri," jawab Ibu Dwita dengan ciri khas senyuman lugunya.

"Apakah ada warna baru lagi yang Miss temukan?" balas asisten itu yang semakin penasaran terhadap jawaban dari Ibu Dwita.

"Kamu ingat kan wanita bandana putih tadi? dia memiliki keahlian dengan fasih Berbahasa Rusia, yang mana dalam sejarah sekolah ini belum ada seorang murid pun yang memiliki keahlian ini," ucap Ibu Dwita dengan jelas.

"Bukannya Bahasa Rusia sendiri menjadi salah satu bahasa tersulit di dunia?" tanya balik asisten itu.

"Itulah jawabannya, mengapa saya sangat takjub ketika berpapasan langsung dengannya tadi," sambung Ibu Dwita yang semakin kagum terhadap Cleora.

"Saya pikir dia memiliki potensi bisa lebih dari itu Miss," ujar asisten itu dengan penuh keyakinan.

"Maksud kamu?" lirih Ibu Dwita yang masih belum mengerti apa yang dikatakan oleh asistennya itu.

"Mungkin ada bahasa lain yang ia kuasai Miss, tapi belum kita ketahui," balas asisten itu dengan tersenyum lebar.

☆☆☆

Brukkk.....

Benturan kepala satu sama lain tepat di depan ruang perpustakaan sekolah terlihat sangat menyakitkan, sehingga membuat Moura yang tengah memfokuskan pandangannya pada ponselnya itu pun langsung mengusap-usap keningnya berulang kali.

Benturan kepala satu sama lain tepat di depan ruang perpustakaan sekolah terlihat sangat menyakitkan, sehingga membuat Moura yang tengah memfokuskan pandangannya pada ponselnya itu pun langsung mengusap-usap keningnya berulang kali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CLASS OF CHAMPIONSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang