Bagian 5 : SKANDAL

212 19 1
                                    

Bintang dan Starla dalam posisi yang canggung. Berdua dengan tangan Starla masih melingkar di pinggang Bintang. Suara kucing menyadarkan keduanya. Starla melepaskan tangan.

"Sorry, gue nggak sengaja.. gue .. gue" Starla tergagap menyadari kesalahannya. Terlebih sejak kemarin Starla menyadari bahwa orang yang ditemuinya adalah Bintang, sang penyanyi idola.

"Ohh i..iiya gak papa" Bintang juga salah tingkah.

Kondisinya serba tidak nyaman. Mereka berhadapan sekarang, bingung dan canggung akan melakukan apa.

"Sayang, Ayah bawain kamu sarapan" tiba-tiba Pak Surya muncul dibalik tangga. Menenteng dua buah bungkusan dan snack. Pak Surya terlihat bingung karena posisi canggung Starla dan Bintang, namun Pak Surya cepat mengambil alih situasi.

"Oh nak Bintang-kan?, sini duduk sama Om dan Starla, kamu udah sarapan?" Tanya Pak Surya berhati-hati.

"Emh, eh udah Om" jawab Bintang gugup.

"Mau masuk, duduk dulu? Tapi maaf karena Om dan Starla baru pindah kemarin jadi belum ada banyak barang di dalem" Om Surya memberikan gesture yang sangat nyaman.

"Ayah Starla laper, ayok kita sarapan. Ayah beli apa?" Starla menggandeng tangan Pak Surya masuk kedalam.

Bintang masih mematung.

"Nak Bintang makasih ya nemenin Starla waktu Om nggak ada, kamu kalo ada waktu main aja. Starla itu suka main gitar dirumah" Pak Surya menyusul Starla masuk ke dalam namun membiarkan pintunya tidak tertutup.

Bintang mengintip mereka berdua, kemudian berlalu kembali ke unitnya.

Starla dan Pak Surya harus beradaptasi dengan apa yang ada. Setiap pagi biasanya Starla akan bangun dan memasakkan Pak Surya semangkuk oat karena beliau memiliki penyakit jantung.

Tapi ditengah kesederhanaan ini mereka dihadapkan pada dua mangkuk nasi uduk dan tempe goreng untuk sarapan yang dibeli Pak Surya entah dimana.

Tanpa ragu Starla menyantapnya hingga habis, menghargai Ayahnya. Padahal dibandingkan dengan masakan Mbak Gati, rasa nasi ini jauh sekali.

*****

Dikamarnya Bintang menghempaskan tubuhnya. Tangannya terlentang menghadap langit kamarnya. Dia teringat kejadian malam itu.

[Flashback]
Bandung

Malam itu setelah selesai konser Bintang diajak manajernya, Mas Fajar untuk merayakan kesuksesan konser malam itu. Mereka menyusuri beberapa klub malam di Bandung tapi tidak ada yang sesuai dengan apa yang Bintang inginkan.

Kemudian atas rekomendasi teman Mas Fajar mereka pergi ke sebuah klub di kawasan Braga.

Suasana habis hujan menambah syahdu dinginnya kota Bandung. Bintang yang sebenarnya malam itu kelelahan dan hanya ingin tidur berusaha untuk menghargai Mas Fajar.

Karena kelelahan Bintang tidak menikmati pestanya. Setelah beberapa lagu Bintang justru tertidur di sofa sedangkan Mas Fajar berburu teman kencan.

Penampilan Bintang yang mencolok karena ketampanannya dimanfaatkan oleh beberapa orang. Seketika Bintang langsung dikenali.

Malam itu di tempat yang sama Bunga sudah mengikuti Bintang. Saat Bintang tertidur dengan lelap di sofa kemudian Bunga mengambil fotonya berdua. Bintang diposisikan seolah sedang mencium bunga.

Keesokan harinya saat Bintang sudah berada di Jakarta, foto tersebut menyebar dengan cepat di kalangan fans Bintang. Hingga hari ini Bintang belum memberikan klarifikasi apapun namun bola panas terlanjur bergulir dan menyudutkan Bintang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY BOYFRIEND NEXT DOORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang