Delapan

692 84 22
                                    

Yoongi ada di Genius Lab, studio miliknya bersama Jungkook sedang diskusi mengenai projek pribadi.

Jungkook cukup serius mendengar contoh musik yang akan di garap Yoongi, sambil memejamkan matanya, mengetuk-etuk jarinya.

Jungkook melepas earphonenya, "Sudah bagus Yoongi hyung tapi kalau dimasukan suara violin dan memadukannya dengan piano akan lebih vivace," tutur Jungkook.

Yoongi memang sengaja melibatkan Jungkook dalam projek pribadi karena musiknya ballad, salah satu genre musik yang dibawakannya sangat pas, menurut Yoongi.

"Oh iya Yoongi hyung, satu lagi bagian refrainnya temponya sedikit diperhalus lagi," lanjut Jungkook.

"Ok nanti akan aku arrasemen ulang, nanti setelah selesai aku kirim demonya," ujar Yoongi.

"Gimana persipan album solomu? tanya Yoongi.

"Nol besar," timpal Jungkook terkekeh.

"Kook kamu serius belum ngapa-ngapain?" tanya Yoongi heran.

"Aku ingun jadi batu dulu Yoongi hyung," sahut Jungkook sekenanya,

"Ya'!" kata Yoongi yang akan menjetikan jarinya ke dahinya.

Ha ha ha....

Suara tawa Jungkook terdengar.

Bersamaan dengan suara ketukan di kaca, Yoongi memberi isyarat untuk masuk.

Dari arah pintu muncul Namjoon, Hoseok, Taehyung, Jimin dan terakhir Seokjin. Seokjin memberi isyarat agar Jungkook bergeser.

"Jin hyung itu ada banyak tempat kenapa harus disini?" protes Jungkook.

"Ini adem Jungkook-ah," Seokjin angkat bicara.

"Tapi sempit," gerutu Jungkook.

Spontan Seokjin mengusak rambut Jungkook, "Iya... iya hyung pindah," ucap Seokjin beranjak dari tempat duduknya berpindah disamping Namjoon.

Jungkook bukannya tidak mau dekat dengan Seokjin tapi tidak aman untuk jantungnya.

*

*

*

*

*

"Apa yang kalian berdua bicarakan? Kenapa kalian begitu bersemangat?" tanya Hoseok.

"Aku tanya ke Jungkook, apa sudah mulai nyicil lagu untuk albumnya? Eh dia malah bilang mau jadi batu," ujar Yoongi.

"Yoongi hyung kayak tidak kenal uri Jungkookie, dia kan suka gitu kepengen diam saja di rumah... tiba-tiba manajemen Charlie Puth menghubungi, dan kita tidak tahu nanti tiba-tiba dihubungi oleh siapa nih anak," kata Namjoon.

"Aish... tidak juga Namjoon hyung, semuanya juga berkat Bang PD-Nim, kalau bukan karena beliau Kookie tidak bisa," ucap Jungkook wajahnya tiba-tiba memanas karena malu.

"Meskipun memang berkat Bang PD-Nim tapi kalau tidak mempunyai kualitas serta kriterua yang diinginkan mitra tetap saja tiba bisa, Jangan terlalu merendah Jungkook-ah," sambung Taehyung.

"Terimakasih hyungdeul sudah jadi support system untuk aku," kata Jungkook, matanya menangkap jika Jimin dengan santainya memeluk pinggang Seokjin.

Dihela nafasnya lumayan panjang. 

Ponselnya bergetar, diambil lalu dibuka aplikasi chat pribadi.

"Jungkookie.... di kantorkah?" tulis Changwook.

"Iya Changwook, ada apa?" jawab Jungkook.

"Syukurlah... aku ada didepan agensimu," tulis ChangWook.

"Serius? Tunggu hyung, aku akan turun...," jawab Jungkook.

SilentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang