Chapter 4

12 3 0
                                    

*Naufal POV

Aku menunggunya di depan gerbang sekolah. Aku tidak menyangka kalau dia tinggal tak jauh dari rumahku. Tanpa menunggu lama, terdengar suara seseorang memanggilku dari belakang. Aku membalikkan badan untuk melihatnya. Sudah kuduga itu pasti Evelyn.

"Hai fal.. Maaf lama menunggu. Tadi Mr. Brandon menyuruhku untuk membantu membawa beberapa buku ke mejanya, jadi maaf banget sudah membuat kamu menunggu-ku" Ucap Evelyn

"It's okey.. Lagi pula aku baru datang beberapa menit yang lalu. Jadi santai aja" Ucapku santai

"Yasudah, ayo jalan"

"Ayo" Ucap Evelyn semangat

***********

Naufal berjalan berdampingan dengan Eve sambil melihat - lihat sekitar jalan yang ramai. Tidak ada yang memulai pembicaraan diantara kami hingga ada sebuah mobil yang hampir menambrak Evelyn dari sisi kanan.

"Awas Eve..!!!" seru Naufal yang menarik tangan Evelyn dengan tiba - tiba

Evelyn terkejut ketika Naufal mendadak menarik tangannya "Astaga.. " Ucap Evelyn terkejut

"Kamu tidak apa - apa kan?" lanjut Naufal. Muka Naufal terlihat panik saat mengetahui Eve hampir tertabrak mobil

"Ya.. Aku baik - baik saja. Terima kasih kamu telah menyelamatkan aku dari mobil itu"

"Iya.. Lain kali hati - hati. Kalau jalan jangan menunduk. Apa kamu sering seperti ini?? Kamu tidak terluka kan??" Tanya Naufal panjang

"Aku kalau jalan memang sering menunduk. Itu sudah menjadi kebiasaanku. Tapi baru kali ini saja aku hampir tertabrak, sebelumnya tidak pernak kok.. Dan terima kasih kamu sudah perhatian sama aku, aku tidak terluka sama sekali. Hanya saja aku masih sedikit shok" Jawab Evelyn yang masih mengelus dadanya

Naufal menghembuskan nafasnya. Ia lega karena tidak terjadi apapun pada Eve."Lain kali jangan diulangi lagi. Mungkin saja hari ini kamu lagi beruntung. Tapi besok siapa yang tahu" Ucap Naufal sambil mengangkat bahunya.

"Iya iya..... Thanks udah mengingatkanku"

"Ayo jalan lagi. Nanti kita bisa terlambat pulang" Lanjut Naufal dengan menarik tangan Evelyn.

Naufal berjalan dengan sangat cepat sehingga membuat Eve sedikit kelelahan. "Fal pelan - pelan dong jalannya!! Aku capek tau" gerutu Evelyn sambil mengatur nafasnya

"Loh, kamu jalannya juga cepat. Tapi aku ga protes" jawab Naufal sedikit ketus

"Tapi secepat apapun aku jalan, aku ga bisa secepat kamu" Ucap Evelyn kesal

"Oke.. Aku perlambat tempo jalannya" Ucap Naufal menyerah

"Nah.. Gitu dong.. Btw, kamu punya adik berapa? Laki - laki atau perempuan?" Tanya Evelyn

"Aku punya satu adik perempuan,dia baru masuk junior high school. Kalau kamu?"

"Sama kaya kamu,hanya saja adikku masih sekolah dasar dan umurnya masih 10 tahun" Kata Evelyn sambil memberikan senyum simpul

"Ehmm.. Eve?" panggil Naufal yang terdengar seperti pertanyaan

"Yaa"

"Kamu sudah pernah berpacaran dengan seseorang?"

Evelyn mengerutkan dahinya. Ia merasa bingung. Kenapa Naufal menanyakan tentang hal itu tiba-tiba."Belum" jawab Evelyn singkat

"Kenapa?" tanya Naufal heran

"Aku hanya belum terlalu tertarik untuk menjalin hubungan dengan seseorang. Aku ingin fokus dengan pendidikan ku terlebih dahulu. Meskipun,terkadang aku menyukai seseorang tapi aku tidak bisa mengungkapkannya" Lirih Evelyn

"Kenapa kamu tidak bisa memberi tahu lelaki itu kalau kamu suka padanya?? Bukankah itu akan membuatmu lega??" Tanya Naufal penasaran. Ia terus memperhatikan Evelyn menunggu jawabannya

Evelyn menatap lurus ke depan "Memang,tapi aku terlalu takut untuk memberitahunya. Aku takut dia menjauh hanya karena aku bilang bahwa aku menyukainya" Evelyn menunduk, menyembunyikan matanya yang merah

Entah kenapa, Naufal merasa sedih mendengar pernyataan yang baru saja dilontarkan dari mulut Evelyn. Ia merasa kasihan dengan masalah yang dihadapi Eve.

"Kamu sabar ya Eve. Aku yakin pria itu akan mentadarinya sauta saat nanti"

"Ya.. Kuharap begitu" Ucap Evelyn lirih

"Asal kamu tahu fal, pria yang aku maksud itu kamu. Aku jatuh cinta sama kamu sejak lama fal" Ucap Evelyn dalam hati


Selama perjalan pulang, mereka sesekali tertawa karena lelucon yang dibuat Naufal. Mereka bicara sepanjang jalan hingga tak terasa mereka sudah sampai di persimpangan jalan.

"Fal, aku duluan ya.. Hati - hati di jalan. Kalau ada waktu jangan enggan untuk singgah ke rumahku" Ucap Evelyn. Dalam hatinya, ia sedih harus berpisah dengan Naufal karena hari ini pertama kali ia jalan berdua dengan Naufal

"Pasti, kalau ada waktu luang aku akan ke rumah kamu. Dah.." Ucap Naufal dengan melambaikan tangannya pada Eve

"Bye" Jawab Evelyn

***********

*Naufal POV

Aku senang bisa pulang bersama Evelyn. Ternyata di balik sikapnya yang pendiam di kelas, dia adalah orang yang menyenangkan untuk diajak bicara. Dari tadi dia terus bertanya banyak hal dan itu sungguh membuatku sedikit kesal. Ternyata dia adalah perempuan yang lumayan cerewet. Kurasa ia bagus untuk dijadikan teman curhat.

"Sudahlah.. Lebik baik aku bersih - bersih. Aku sungguh tidak sabar menunggu hari esok. Aku ingin tahu lebih banyak tentang gadis itu. Menurutku dia terlalu misterius" Kata Naufal pada dirinya sendiri.

Aku merasa banyak hal yang ingin kuketahui darinya. Karena setiap kali Evelyn berbicara denganku, dia seperti memberikan tatapan yang tak dapat ku definisikan. Terlebih sikapnya saat disekolah dengan sikapnya saat bersama dengan teman - temannya sangat berbeda 180 derajat. Dia terlihat lucu dan periang meskipun sedikit tempramental. Dia ternyata tidak suburuk yang kupikirkan. You're a misterious girl Eve. And i want to know more about you..


Holla.. Chapter 4 menurut kalian gimana?? Maaf kalo ada kalimat yang sedikit berlibet. Maklum,masih pemula. Kalau ada kritik/saran please leave your vomment g

Before You RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang