Kata orang, jangan jatuh cinta pada si penulis, jika tak ingin namamu abadi dalam karyanya.
Kata orang, jangan jatuh hati pada si pujangga, jika kau tak ingin terbuai pada aksaranya.
Kata orang, jangan jatuh suka pada si pelukis, jika kau tak ingin menjadi pemandangan cantiknya.
Kata orang juga, antara pecinta senja dan pecinta aksara sangatlah sukar untuk bersama. Lantas, bagaimana bisa seorang Angkasa Levardoz mengikat janji dengan Jevandra Carviello?
Angkasa Levardoz, manusia pemilik senyuman manis yang selalu tergila-gila pada senja, tiba-tiba saja menyatakan jatuh cinta pada Jevandra Carviello, si pujangga.
Keduanya memulai kisah asmara sejak di bangku perkuliahan. Angkasa yang berasal dari Fakultas Bisnis Manajemen, seketika tertarik dengan si lelaki manis Fakultas Sastra, Jevandra.
Keduanya saling berkecimpung dalam dunia yang berbeda, namun tak ayal, mereka memiliki satu kesukaan yang sama. Yakni jatuh cinta pada seni. Jevandra si pecinta sastra memang mendalami tentang bagaimana seni menjadi estetika dalam sastra. Sedangkan Angkasa menyukai seni sebab dirinya terlahir dari keluarga penyuka seni. Ayah dan Ibunya selalu mengenalkannya tentang arsitektur seni, mulai dari lukisan, sampai musik. Maka dari situlah dirinya mencintai seni.
Singkat cerita, keduanya memutuskan untuk menjalani kehidupan sebagai seorang pasangan. Bukan lagi pacaran, melainkan dalam ikatan pernikahan. Keduanya sepakat mengikat janji di atas altar setelah 2 tahun menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih.
Hingga di bulan ke-4 pernikahan mereka, keduanya memutuskan untuk mengadopsi seorang bayi perempuan dari sebuah panti di Jakarta. Bayi cantik tersebut diberikan nama Kareinia Levardoz. Hingga 1 tahun berikutnya, mereka kembali mengadopsi seorang bayi berjenis kelamin laki-laki, yang bernama Harkanandra Levardoz. Begitu pun 1 tahun berikutnya, keduanya kembali sepakat mengadopsi seorang bayi laki-laki lagi. Seorang bayi bertubuh gempal, yang diberi nama Juanika Levardoz, menjadikan keluarga mereka sebagai keluarga lengkap.
Bertahun-tahun berlalu, atap Levardoz tak pernah dingin, selalu hangat seolah terdapat api unggun di dalamnya. Entah apa rahasia yang menjadikan rumah tersebut selalu hangat.
Namun, bukan sebuah rumah tangga jika tidak ada bencana di dalamnya. Hingga bertepatan di usianya yang ke-14, Juan mulai mengerti tentang arti keluarga. Tentang pasangan yang seharusnya berjenis kelamin berbeda, sampai semua kehangatan itu sirna. Dari sanalah keluarga Levardoz mengalami badai dalam atap hangat itu.
Lantas, bagaimana kisah mereka? Akankah hancur lebur? Atau justru tidak ada ego satu sama lain?
Atau justru, buku ini tidak akan habis sampai di akhir perjalanan mereka?
KAMU SEDANG MEMBACA
SATURN
FanfictionLagu Saturn-SZA berkisah tentang fase quarter life crisis yang mungkin sedang dialami beberapa orang. Liriknya mengisahkan tentang seseorang yang merasa hidupnya stagnan dan tidak bermakna. Saturn dibuka liriknya yang menggambarkan kekecewaan si pen...