『••✎••』
taptap
tap
cklek
pintu ruangan bk itu terbuka menampilkan seorang gadis cantik
"selamat pagi pak" salamnya
"pagi juga, jadi begini"
"ananda Fawwazan telah melukai teman satu sekolahnya karena hal yang sepele" gadis itu mengangguk
"dan sekarang korban telah dilarikan kerumah sakit karena tulang hidung nya patah akibat pukulan kencang yang diberikan oleh sang pelaku, yaitu Fawwazan sendiri. sebagai bentuk pertanggung jawaban apakah wali siswa bersedia bertanggung jawab untuk membiayai biaya perobatan korban, jika tidak kami memohon maaf sebesar-besarnya bahwa Fawwazan marcelio akan kami keluar kan dari sekolah" gadis yang berperan sebagai kakak nya itu menganga tak percaya dengan perbuatan sang adek
"em, saya sebagai wali nya bersedia menanggung jawabkan atas perbuatan adik saya pak"
"saya minta maaf atas perlakuan adik saya"
"baiklah mari kita ke rumah sakit untuk melihat korban dan menyelesaikan pembayaran sekaligus" gadis itu hanya mengangguk lalu mengikuti langkah pak Umar keluar dari ruang bk tersebut
mereka berdua dan 3 guru lainnya mulai berangkat ke rumah sakit untuk melihat si korban, sedangkan Fawwazan diminta untuk kembali kekelas dan mengikuti pelajaran
🍨🍨
cklek
dia kenapa sih?
gatau, mana serem lagi suka ngamuk ngamuk gajelas
iya kan, ogah deh gue main sama dia anjir
ewh, najong!
....
semasuknya Fawwazan ke kelas semua orang berhenti berbicara tentangnya dan menunduk seperti ketakutan, bisik bisik yang tadinya riuh sekarang hanya menimbulkan keheningan, membuat kelas itu serasa dingin
mata Fawwazan menelusuri setiap sudut kelas dan berjalan kesalah satu sudut yang paling ujung. menurut semua orang yang tak suka belajar, sudut ujung adalah tempat ternyaman baginya
plak
tangannya memukul meja itu hingga menimbulkan suara yang lumayan keras dan mengagetkan si punya tempat duduk itu
"pindah" murid itu hanya mengangguk samar lalu pergi ke meja kosong yang terdekat
Fawwazan menyatukan tiga kursi untuk dia berbaring diatasnya, lalu menumpukkan 2 tas untuk menjadi tumpuan kepalanya atau bantal
pada dasarnya sudut ujung tak terlihat dari depan jika meja itu diisi dengan murid, apalagi muridnya berbaring seperti Fawwazan sekarang
"istirahat bangunin gue" ucapnya pelan, karena suasana kelas mereka yang sunyi, sekecil apapun suara mereka pasti kedengaran
hening
kini mereka semua menyibukkan dirinya masing masing dengan handphone di tangan mereka dan earphone yang menyumbat kedua lubang telinga mereka masing-masing
tak ada yang berani bersuara, demi meredakan amarah Fawwazan si teman sekelas.
dihari ini ketiga teman Fawwazan serentak janjian tak datang sekolah, dirinya lupa membaca group tadi pagi karena bangun kesiangan dan terbaca saat tadi mampir ke warung untuk membeli es krim.

KAMU SEDANG MEMBACA
MANIAC ESKRIM
Historia CortaFAWWAZAN MARCELIO namanya, buronan bk yang terobsesi pada ice cream. "bentaran gue mampir indimirit dulu, mau beli es cream" . "es cream gue bangsat!" . "traktir gue es cream sebulan! " . "kalau es cream gue gak nyampai dalam 5 menit, lo gue sur...