⋆。‧˚ʚInto Youɞ˚‧。⋆
"Icel mana ya?" Ucap Ema yang sembari melihat ke arah jam dindingnya yang sudah menunjukkan jam 09.00 malam. Dan kemana Ana? Dia disuruh Ema untuk mencari Grisel karena sedari jam 07.00 malam tadi, temannya itu tidak bisa dihubungi sama sekali dan tentu saja Ema cemas akan temannya itu. Jika Ana yang hilang, Ema tak akan secemas itu karena dia tau bahwa Ana bisa bela diri jika dia terancam. Sedangkan Grisel? Memesan makananan saja gak berani apalagi mukul orang.
Grisel POV:
Awalnya cafe itu sepi. Sangat sepi, tiba tiba saja segerombolan lelaki datang dan sepertinya mereka baru dari gym. Grisel berusaha eye contact dengan mereka berharap ada yang menyadari. Dari segerombolan lelaki itu, Grisel melihat ada kakak kelasnya. Grisel memerhatikan mejanya dan melihat ada gumpalan tissue. Dia melemparkan tissue itu ke arah kakak kelasnya dan otomatis kakelnya menengok ke Grisel.Kakak kelasnya mengira bahwa mereka ada kekasih, dia tidak tahu bahwa mereka adalah mantan. Dan sekarang Haikal lebih berani dengan memberikan marks di leher Grisel. Dan saat kakak kelas itu melihat ke arah Grisel, dia langsung membuat SOS hand signal dan untung saja kakak kelasnya menyadari itu.
Lelaki itu mendekat ke meja Grisel dan Haikal lalu menarik kerah Haikal dan menghanjarnya
"Jangan ganggu pacar gue." Ucap lelaki itu. Tentu saja Haikal dibuat bingung, sejak kapan Grisel memiliki pacar? Apakah dia pacar sungguhan Grisel? Apakah Grisel sudah melupakannya? Dan mengapa dia lebih ganteng darinya? Hal itu melayang di kepala Haikal saat melihat Jean. Yup, kakak kelas yang dimaksud adalah Jean yang sedang ingin hang out bersama temannya setelah ngegym.
"Jangan ngaku ngaku lo!" Bentak Haikal sambil memukul meja dengan keras. Wajah Haikal semakin memerah karena menahan emosi.
"Udahlah kak, jangan berantem disini!" Ucap Grisel sambil melerai mereka. Sebenarnya bukan urusan Grisel mau mereka berdua berantem, tawuran, atau apalah cuma dia malu jika harus mendengar kabar aneh di luaran sana, apalagi seperti kakel itu adalah anak populer dan jujur saja Grisel sepertinya mengenal Jean namun ya memang mereka hanya saling kenal bahkan sepertinya Jean tidak mengenal Grisel.
Haikal akhirnya mengalah karena jujur saja Jean jauh lebih kuat darinya. Saat Haikal memutuskan untuk pergi dari cafe, Jean dan Grisel hanya menatap satu sama lain dengan tatapan awkward.
Grisel terdiam sejenak dan dia berani mengeluarkan suara "makasih, makasih ya kak" ucap grisel sambil tersenyum tipis dan Jean hanya membalasnya dengan anggukan dan pergi menuju meja teman temannya.
⋆˚🐾˖°
Semenjak kejadian yang menimpanya kemarin. Ternyata Grisel dan Jean semakin dekat yaa seengaknya sekarang Jean tau kalau Grisel itu adek kelasnya tapi tidak jarang juga Jean dan Grisel ngobrol tipis tipis.
"Kak, mau makan bareng gak.. temenku pada latihan buat lomba minggu depan, hehe" Ucap Grisel sambil mengusap tengkuknya, terkadang Grisel mengutuki dirinya karena terlihat sangat cringe didepan Jean.
"Gak bisa sel. Gue udah ada janji sama pacar gue." Ucap Jean yang masih memfokuskan dirinya ke handphonenya itu sedangkan Grisel terpaku mendengar ucapan Jean. Pacar? Bukankah Jean masih dekat dengan ketos cantik itu? Apakah dia sekarang dekat dengan anak baru yang ada di kelas Grisel? Atau malah dia dekat dengan wanita di kelasnya? Atau bahkan sekoalah lain? Grisel memang diam namun tidak dengan pikirannya. Jean banyak dekat dengan wanita bahkan dengan wanita di sekolah lain dan jujur saja wanita yang didekatinya sangat amat cantik.
"Oh oke deh kak, aku kekelas aja deh yaa" ucap Grisel sambil menahan.. cemburu? Dadanya terasa sakit, hawa panas dari matahari dan ditmabah panas karena ucapan Jean. Apakah Grisel suka dengan lelaki brengsek itu? Lelaki yang sudah umum dikenal sebagai lelaki dengan banyak wanita, beda hari beda wanita. Itu julukan bagi Jean.
"Udah sel, kamu gak akan bisa sama kak Jean!"ucap Grisel menegur dirinya agar tidak terlalu berharap kepada Jean. Jujur saja Jean itu tipe Grisel. Ganteng iya, tinggi iya, lebih tua iya, wangi iya tapi sayangnya red flag dan bukan lelaki soft spoken. Setelah dia menjalin hubungan dengan Haikal, dirinya menyadari bahwa berhubungan dengan cowo green flag tak selamanya membosankan.
Bisakah Grisel menjadi one and only di hati Jean? Mampukah Grisel melawan semua wanita yang menyukai Jean? Sanggupkah Grisel menahan rasa cemburu? Apakah Grisel.. tipe Jean? Haruskah Grisel berubah menjadi wanita idaman Jean?
"ADUHH! Ribut banget ini kepala" ucap Grisel sambil mengacak acak rambutnya. Dan ternyata di tangga menuju kelasnya ada Jay. Sepupu sekaligus teman sekelas Jean yang tentu saja Grisel tau siapa Jay itu, bukan karena Jay itu sepupu Jean tetapi dia adalah lelaki dengan sifat friendly sehingga banyak yang mengenalinya.
"Udahlah Sel, jangan berharap sama Jean" ucapan Jay sedikit mengejutkan Grisel bukan karena perkataannya tetapi kehadirannya yang tiba tiba. Grisel menoleh ke sumber suara dan mengangguk tetapi langsung memasang wajah bingung.
"Kamu cantik Sel, kamu pinter, kamu anak baik dan Jean bangsat itu gak pantes dapetin kamu. Gue tau kok cerita lu sama Haikal yang bisa dibilang sama brengseknya sama Jean malah lebih brengsek Jean." Ungkapan Jay itu sedikit menyesakkan dada Grisel sesaat.
"Gue suka sama kamu Griselda Dierdia"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt || JenSelle.
RomanceGrisel terlalu mengasihi semua orang, bagaimana dia bisa bertahan di dunia yang keras ini? Bagaimana nanti jika dia bertemu orang yang jahat? Dan Grisel dipertemukan Tuhan dengan si brengsek Jean... bisakah Grisel memperbaiki sifat Jean?