2

716 90 0
                                    

Lisa memasukkan password apartementnya, membuka pintunya perlahan. Lisa langsung mendapati ruangan yang sudah gelap itu, melepas sepatunya sambil memikirkan bagaimana marahnya jae-wook nanti. Lisa menghela napas, rasanya ia ingin pergi ke rumah rose saja.

Lisa melangkah perlahan melewati ruang tamu ya sudah gelap itu tanpa melihat sekitarnya.

"seru sekali ya"

lisa langsung menghentikan langkahnya saat mendengar suara yang begitu berat dan rendah. menoleh ke arah ruang tamu, disana sudah ada jae-wook yang duduk menatap datar lisa.

"kau belum tidur?" ucap lisa yang terlihat sedikit kaget.

"bagaimana bisa aku tidur? istriku belum pulang jam 1 malam dan tidak mengabari suaminya" jae-wook bangkit menghampiri lisa yang berdiri kaku.

"im sorry, handphone ku mati" lisa menunduk menghindari tatapan tajam dari suaminya.

"kau bisa meminjam handphone temanmu, apakah susah? ingat lisa kau sedang hamil"

"maaf"

"aku tidak akan mengizinkanmu lagi main bersama 97line untuk saat ini"

Lisa dengan cepat menatap mata jae-wook, hendak memprotes ucapan jae-wook.

"aku tidak menerima alasan apapun, sekarang bersihkan badanmu dan tidur!" jae-wook berjalan meninggalkan lisa menuju kamar jia.

Lisa rasanya ingin menangis, salahnya juga karena tidak ingat waktu saat main bersama teman se-linenya. Lisa juga lupa mengabari jae-wook karena memang benar-benar asik dengan obrolan teman-temannya, tidak menyadari bahwa handphonenya pun mati.

••

Lisa tidak bisa tenang, ia mencoba pindah posisi tidur berulang kali. Disebelahnya tidak ada suaminya, jae-wook sepertinya tidur dikamar jia.

Lisa menghela napas, ia bangkit dari tempat tidurnya dan melangkah menuju kamar jia. Saat masuk, dirinya mendapati jae-wook yang tidur di sofa kamar jia, sedangkan jia sudah tidur pulas dikasurnya sambil memeluk gulingnya.

Lisa mencium kening jia, ia merasa bersalah meinggalkan sang anak sangat lama dirumah mertuanya sampai jae-wook sendiri yang menjeputnya.

Lisa beralih kepada jae-wook, dirinya berusaha merebahkan dirinya disofa yang lumayan kecil itu. Lisa memeluk jae-wook, menatap wajah tenangnya yang sedang tidur. Matanya mulai menjatuhkan bulir air mata, "sayang, maafkan aku hiks"

Tangisannya semakin menjadi hingga membuatnya sedikit kehilangan keseimbangan saat tangannya melepas pelukannya pada jae-wook untuk menghapus air mata.

Dengan sigap jae-wook segera menangkap tubuh lisa yang degup jantungnya sudah berdetak cepat. "kau sangat ceroboh lisa, kau bisa membahayakan anakku" sebenarnya sedari tadi jae-wook tidak tidur, ia hanya pura-pura saat mengetahui lisa membuka pintu kamar jia.

Lisa masih mengatur napasnya, mencoba untuk tenang. "sayang, maafkan aku" ucap lisa seakan ia tidak begitu peduli dengan kejadian yang baru terjadi tadi. Jae-wook hanya diam menatap wajah lisa yang tidak berani menatap dirinya

Jae-wook memindahkan lisa keatas tubuhnya, mengelus punggung lisa agar istrinya ini bisa tidur.

"tidur, ini sudah malam. tidak baik untuk ibu hamil" ucapannya masih begitu datar.

Lisa mulai nyaman merasakan elusan lembut dipunggungnya hingga rasa kantuk menyerang, matanya mulai terpejam perlahan.

"aku memang sangat marah padamu, tapi aku tidak bisa kalau tidak peduli denganmu sayang" jae-wook mengecup pucuk kepala lisa.

Lovely Family [Jaewook & Lisa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang