6. asolole

584 22 7
                                    

jam sudah menunjukkan pukul 11 veo dan fredi pun berpamitan untuk pulang

"tiati ye" ucapan terakhir daus sebelum masuk kerumahnya kembali

"BIBIII LAPERR" teriak daus kepada sang bibi yang ada didapur

"oyyy, sebentar" saut bibinya

daus yang mendengar jawaban pun segera berlari kecil kearah dapur bertemu sang bibi dan sesekali bergurau dengannya

"nah ini udah jadi, nasi goreng ala bibi" tunjuk bi tia kepada daus

"harum sekali bii, sidedek jadi ikutan laper nihh" daus mengelus perutnya yang sudah bunyi sejak tadi

"waduh sampe ada bunyinya, yaudah sana makan dulu" balas bibi dengan senyuman manisnya

tak lama lama dauspun segera menyantap masakan sang bibi, karna ia benar benar sangat lapar anjay belum lagi bawaan sidedek duhh

saat tengah asyik menyantap makanan suara pintu rumah terbuka terdengar ditelinga daus, membuat ia exaited dan senang lantaran ia pikir itu adalah sang suami yang sudah kembali dengan mood yang lebih baik

"bi tia, saya ada bawa sayuran bii coba liat" jovan sama sekali tak menghiraukan istri kecilnya, bahkan saat sang istri memeluknya jovan bukannya membalas malah mendorong daus

"sayangg tadi perutku sakit sekalii tau, aku pikir kenapaa ternyata aku cuma laperr hihihi" ntah mengapa saat itu daus sangat exaited untuk bercerita, meski hanya hal kecil

"diam daus, saya tidak peduli" jovan menepis tangan istrinya yang memeluk kuat tangan jovan sedari tadi

"eh kamu masih marah ya kok manggil aku daus si, yaudah maaf dehh kalo gituu" siapa sangka balasan dari jovan lebih menyakitkan dari yang daus kira

jovan mencengkram kuat leher daus hingga daus hampir kehabisan nafas

"saya kurang sabar apa dengan tingkahmu daus, kemarin saya masih percaya padamu tetapi kali ini jangan harap saya percaya denganmu" ucap jovan yang masih mencengkram leher daus

"jjovan ssakitt lepasinn hahh, sssesek jovann" daus mencoba berkali kali melepaskan tangan jovan, tetapi tenaganya sangatlah kurang

daus menangis, ia tak bisa mencerna semua, kepalanya pusing, kakinya dingin, perutnya sakit, badan pun sudah seperti hampir ambruk

"saya lebih percaya dari cerita bi tia, dan jangan harap kamu akan saya beri keringanan setelah ini" jovan melempar tubuh kecil daus kearah belakang, sehingga membenturkan punggung daus kemeja

daus berfikir sejenak, apa yang bi tia ceritakan kepada suaminya hingga ia semurka itu

jovan yang melihat daus menangis hanya bisa diam, lantaran saat ia keluar tadi ia diberi pesan oleh bi tia

*pesan

Tuan jovan, maaf sebelumnya
jika saya lancang bercerita seperti ini
tadi saya tak sengaja mendengar suara
tuan daus berbicara jika ingin mencium teman lelakinya, dan setelah itu saya tak
mendengar apa apa lagi tuan

Tuan jovan

terimakasih bi, infonya

*******

daus menangis hingga matahari menyapa raganya yang meminta dikasihani

kamar sunyi dan lembab yang daus tempati sekarang bukanlah kamarnya, melainkan kamar yang dulunya adalah gudang

"ada saja deritaku yatuhan, wkwk" daus tak bisa menahan tawa akan hidupnya yang sangat lucu

"tuan muda, apakah anda sudah bangun" bi tia takut untuk masuk kekamar daus

My teacher is my husband [MPREG🔞]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang