PROLOG

2 1 0
                                    

Seorang lelaki indigo yang bernama Alexandra Caksara William. Alex mempunyai seorang adik perempuan bernama Azeliya Viani William. Mereka berdua adalah keturunan dari keluarga William. Keluarga yang tadinya terkenal sebagai keluarga harmonis kini berubah menjadi keluarga yang tiada warna kegembiraan bagi hidupnya.

Kedua orang tua nya pergi untuk selama selamanya dikarenakan mengalami kecelakaan yang tragis. Mereka hidup diasuh oleh nenek Eryinda. Nenek tua yang hidup sederhana namun rasa sayangnya kepada cucunya melebihi dari dirinya sendiri. Meski sang alm
William ayah dari Alex dan Azel bukan anak kandung Eryinda, ia tetap saja menyayanginya seperti anak kandungnya sendiri.

***

Dog dog dog

Suara ketukan pintu yang semakin lama semakin keras

"Duh siapa si" kesal Azel yang sembari tadi tidur merasa terganggu

Azel meraba raba ponsel yang ada di ranjang tempat tidurnya. Setelah menemukannya Azel pun membuka matanya. Betapa terkejutnya ia melihat waktu yang tertera di walpaper ponselnya.

"Kok jam segini ada tamu si" heran Azel

Azel pun heran mengapa tengah malam akan ada yang bertamu. Ia beranjak dari ranjang untuk melihat siapa yang mengetuk pintu tersebut. Disaat ia melihatnya dari jendela tiada seorang pun yang mengetuk. Azel yang sedang heran pun tambah heran dengan kejanggalan ini.

"Lah? Kok gaada siapa siapa" heran Azel

Azel berlari untuk memanggil nenek dan kakaknya.

"Nek, abang" seru Azel

Setelah beberapa kali Azel memanggil sang nenek dan abangnya. Tiada satu pun yang menyahuti panggilannya. Alhasil Azel hanya terdiam membeku karena rasa takut yang menyelimutinya.

"Nenek sama abang kemana sih?"
Batin Azel

Azel merenung dikamar dengan jantung yang berdebar kencang. Ia merasa ada seseorang yang memperhatikan nya dari jarak jauh.

Pyar

Deg

"Suara apaan sih itu? Apa mungkin maling. Akhh gausah pikir aneh aneh deh, itu tikus paling" 
Batin azel

Azel mencoba untuk mendekati sumber suara. Disaat Azel mengecek sumber suara, ia melihat serpihan piring yang berserakan.

"Kok ada piring yang pecah?" Azel berfikir macam-macam

Azel heran kenapa malam ini sangatlah aneh. Lalu ia kembali kekamar dengan suasana yang dingin. Dan lagi lagi Ia mendengar ada yang mengetuk pintu semakin lama semakin kencang ketukannya. Ia memberanikan diri untuk membuka pintu.

Dog dog dog

"Siapa sih!" Seru Azel dengan berani

Ia membuka pintu dengan tangan yang gemetar. Betapa terkejutnya setelah Azel membuka pintunya, ia bertemu dengan alm ayah dan alm ibu. Mereka terlihat ingin mengucapkan sesuatu.

"Hati-hati ya zel" ucap seorang wanita yang memakai pakaian kusut dan kusam dengan wajah mirip persis seperti ibunda nya Azel yang sudah meniggal

Ia pun terkejut dengan apa yang ia dengar tadi

"Ma-maksud ibu apa? Ini bener ibu sama ayah kan? Azel kangen kalian. Azel kangen hiks" ujar Azel dengan menitihkan air matanya

Kedua orang yang memakai pakaian kusut dan kusam pergi meniggalkan Azel.

"Ayaah, ibuu!"ucap Azel yang lagi lagi  menitihkan air matanya

Azel terbangun dari tidurnya. Dan ternyata itu hanyalah sebuah mimpi. Lalu apa arti dari mimpi itu?

"Akhh" teriak Azel

Pada jam 04.25 Azel terbangun dengan tatapan kosong namun berbeda dengan pikirannya.

"Ini cuma mimpi?" Pikir Azel

Azel pun memikirkan kejadian dalam mimpinya yang sangat aneh itu

"Kenapa ya ayah dan ibu masuk kedalam mimpi ku?"
Batin Azel yang sedang bingung

"Azel bangun!" Alex memeringatkan Azel untuk bangun

Tak sadar bahwa di depan pintu sudah ada Abang dari Azel. Ia sempat terkejut saat Azel berteriak. Lalu Alex pun membuka pintunya melihat sang adik sedang duduk di atas ranjangnya dengan tatapan kosong.

"Woy Azel" teriak Alex yang membuat Azel terbangun dari lamunan nya

"Pagi pagi ko ngelamun" ujar Alex

"Eh abang, kenapa ya?" ucap Azel

"Ada paman tuh, sana mandi" perintah Alex

"Tumben jam segini paman dateng" heran Azel

"Udah buruan bangun" ucap Alex

"Iya ih" kesal Azel dengan mengerucutkan bibirnya

Azel beranjak dari tempat tidurnya. Ia segera menuju kamar mandi yang berada di belakang rumah. Rumah yang ditempati oleh kakak beradik tersebut ialah rumah nenek Aryinda. Rumah yang terlihat tua, bahkan dindingnya terbuat dari kayu.

"Gimana? adik mu dah bangun?" Tanya Aryinda ke Alex

"Udah nek dia lagi mandi" jawab Alex

Setelah beberapa menit, Azel keluar dari kamarnya setelah melaksanakan kewajibannya yaitu sholat subuh.

"Eh paman, kenapa ya? Tumben banget paman dateng jam segini?" Tanya Azel

Alex dan Azel mempunyai paman yang bernama Reza ia mempunyai istri yang bernama Estri ia membuka warung pecel lele.

"Gini, jadi paman ingin sekali punya usaha walaupun kecil kecilan. Tapi paman bingung nih mau buka usaha apa. Oiya bi Eryinda, bibi kan dah lama ga buka warung pecelnya gimana kalo warungnya di buka sama Reza aja" ujar Reza

Nenek mempunyai warung pecel ketika masih muda ia sangat laris. Namun, saat nenek semakin bertambah usianya ia menutup warung pecelnya. Karena umurnya yang sudah lanjut usia.

"Kalau reza ingin, bukalah warungnya" Eryinda mengatakan nya dengan tersenyum

"Bener nih bi?" Tanya Reza dengan sangat gembira

Eryinda membalasnya dengan tersenyum hangat.

"Yaudah biar Reza sewa ya warungnya. Trus harga sewanya berapa bi?" Tanya Reza

"Sebulannya lima puluh ribu aja" jawab Eryinda

Jangan lupa tinggalin jejak ygy

See you❤️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PESUGIHAN GENDERUWOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang