BAB 1

23 4 4
                                    

Arya menghabiskan pagi itu seperti biasa di tokonya yang kecil dan nyaman di sudut jalan utama kota kecil Willow Creek. Dua tahun terakhir ini, kehidupannya berubah drastis dari yang sebelumnya terlibat dalam dunia gelap ke dunia yang damai dan sederhana. Saat matahari pagi menyinari rak-rak buku yang tersusun rapi di sekelilingnya, Arya merasa senang dengan keputusannya untuk menetap di tempat ini.Duduk di balik meja resepsionis kayu tua, Arya menyusun ulang beberapa buku di rak. Pemandangan luar jendela menunjukkan kehidupan sehari-hari kota kecil yang terus berjalan dengan santai: warga setempat yang melintas dengan senyum ramahnya, dan pengunjung tokonya yang setia yang kadang-kadang singgah untuk mengobrol sejenak sebelum memilih buku yang ingin mereka baca.Namun, di balik senyumnya yang ramah dan kehidupan yang tampaknya biasa ini, Arya menyimpan rahasia yang tidak bisa ia bagikan dengan siapapun. Dua dekade sebelumnya, dia adalah seorang agen rahasia yang dilatih untuk melihat dunia dengan cara yang berbeda—dengan kecurigaan, kewaspadaan, dan keterampilan bertahan hidup yang dia peroleh dari pelatihan intensif di lembaga rahasia yang tidak bisa disebutkan namanya.Saat dia menyusun buku-buku itu, Arya mengingat latihan yang tak terhitung jumlahnya yang dia lalui: menembak dengan presisi yang hampir sempurna, melacak jejak digital yang hampir tak terlihat, dan menyamar dengan sempurna untuk menyusup ke dalam situasi yang paling berbahaya sekalipun. Kini, semua itu adalah bagian dari masa lalunya yang tidak terlihat, yang dia sembunyikan dari dunia luar di balik senyum hangatnya.Sebagian besar penduduk kota kecil ini, yang menganggapnya sebagai "Arya sang Pemilik Toko Buku", tidak tahu bahwa di balik kepolosan mata birunya dan senyumnya yang ramah, terdapat sisi lain yang pernah menjadi ancaman bagi musuh negara. Itu adalah masa lalu yang Arya cuba lupakan, dan kehidupan yang ia usahakan untuk menjalani dengan damai.Namun, takdir memiliki cara untuk mengingatkannya akan masa lalunya yang berbahaya. Hari itu, sebuah peristiwa kecil akan menggoyahkan kedamaian yang sudah lama ia jaga dengan hati-hati, dan Arya akan dipaksa untuk menghadapi kenyataan bahwa masa lalunya mungkin tidak akan pernah benar-benar meninggalkannya.

Arya menghabiskan pagi itu seperti biasa di tokonya yang kecil di jantung Willow Creek. Udara pagi yang segar masuk melalui jendela terbuka, membawa aroma harum dari kopi dan buku-buku baru. Dia duduk di balik meja resepsionis kayu tua, menyusun ulang beberapa buku di rak. Sinar matahari yang menyinari rak-rak buku memberikan suasana yang tenang dan nyaman.Sejak dia menetap di kota kecil ini, Arya menemukan kedamaian yang dia lupakan selama bertahun-tahun. Di sini, dia bisa melupakan masa lalunya yang gelap sebagai mantan agen rahasia yang terlatih. Kehidupan sebagai pemilik toko buku memberinya rutinitas yang teratur: membuka toko setiap pagi, membantu pelanggan dengan ramah, dan terlibat dalam kehidupan masyarakat lokal.Pemandangan luar jendela menunjukkan keseharian yang damai dari penduduk Willow Creek yang ramah. Arya tersenyum saat melihat Mrs. Thompson, wanita tua yang setiap hari mengunjungi toko untuk mencari buku-buku sejarah. Tatapan hangat mereka bertemu sejenak sebelum Mrs. Thompson melanjutkan perjalanannya.Dalam hati Arya, masih ada bayangan masa lalu yang menghantuinya. Terkadang, dia terbangun dalam dinginnya malam dengan kenangan akan misi-misi rahasia yang dulu pernah dia jalani. Dia mencoba untuk tidak terlalu jauh mengingatnya, tapi ada momen-momen ketika kesendirian malam membuatnya teringat akan bahaya yang pernah mengintainya.Meskipun begitu, Arya tahu bahwa dia tidak bisa melarikan diri sepenuhnya dari masa lalunya. Terlalu banyak yang tidak bisa dia lupakan, terlalu banyak yang tidak bisa dia ceritakan pada siapapun. Di balik senyum ramahnya dan kehidupan yang tampak sederhana, masih ada sebagian besar dari dirinya yang selalu waspada, selalu siaga.Seiring pagi berjalan, Arya menikmati keheningan yang damai dari toko bukunya. Namun, di dalam kepalanya, pertanyaan-pertanyaan tentang apa yang sebenarnya terjadi dengan adiknya, Dani, dua tahun yang lalu terus mengganggu pikirannya. Kematian Dani yang dianggap sebagai kecelakaan mungkin tidak begitu sederhana seperti yang dikatakan semua orang.Dengan ragu, Arya mengambil secangkir kopi dari meja kecil di sudut ruangan dan kembali ke meja resepsionisnya. Dia merenung, berharap bahwa hidupnya yang damai di Willow Creek tidak akan terganggu oleh kebenaran yang mungkin lebih buruk daripada yang pernah dia bayangkan.

HIDDEN FACETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang