Setelah melarikan diri dari pengejaran dan menemukan tempat yang relatif aman, Arya, Mira, dan Dani beristirahat sejenak di sebuah rumah kecil milik salah satu kontak lama Arya. Rumah itu tersembunyi di antara pepohonan lebat di pinggiran kota, jauh dari jangkauan sindikat kriminal yang mengejar mereka.
Setelah memastikan bahwa tempat itu aman, Arya berbalik untuk memeriksa kondisi Dani. Meskipun tampak lelah dan sedikit terluka, Dani terlihat lega bisa bersama Arya lagi.
"Dani, kamu baik-baik saja?" tanya Arya dengan penuh kekhawatiran.
Dani mengangguk lemah. "Aku baik-baik saja sekarang. Terima kasih sudah datang untukku, Arya."
Arya menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan diri. "Kita perlu tahu apa yang sebenarnya terjadi. Bagaimana kamu bisa terlibat dengan sindikat itu?"
Dani menatap Arya dan Mira dengan tatapan penuh rasa bersalah. "Semuanya dimulai beberapa tahun lalu. Aku terjebak dalam masalah keuangan dan seseorang dari sindikat mendekatiku, menawarkan bantuan. Awalnya, aku hanya melakukan pekerjaan kecil untuk mereka, tapi semakin lama, aku semakin terjebak."
Mira, yang duduk di dekat jendela sambil berjaga, mendengarkan dengan seksama. "Jadi mereka memanfaatkanmu saat kamu sedang lemah," kata Mira dengan nada pahit.
Dani melanjutkan, "Iya, mereka memanfaatkanku. Mereka mulai meminta lebih banyak dariku, dan sebelum aku menyadarinya, aku sudah terlalu dalam. Mereka tahu segalanya tentangku, termasuk tentang kamu, Arya."
Arya merasa kemarahan mulai membara di dalam dirinya. "Dan mereka menggunakan itu untuk memaksamu?"
Dani mengangguk, air mata mulai mengalir di wajahnya. "Ya, mereka mengancam akan membunuhmu jika aku tidak patuh. Aku tidak punya pilihan lain."
Mira menyela, "Tapi kenapa mereka menculikmu sekarang? Apa yang mereka inginkan?"
Dani menarik napas panjang sebelum menjawab. "Mereka ingin memastikan aku tetap diam. Ada sesuatu yang lebih besar yang mereka rencanakan, dan mereka tidak bisa membiarkan aku pergi."
Arya mencoba memahami situasi ini dengan lebih baik. "Apa yang mereka rencanakan, Dani? Apa yang mereka sembunyikan?"
Dani ragu sejenak sebelum berbicara lagi. "Mereka terlibat dalam perdagangan manusia dan senjata. Tapi itu bukan yang terbesar. Mereka juga berencana untuk melakukan serangkaian serangan teroris yang bisa mengacaukan negara. Aku tahu terlalu banyak, dan itulah kenapa mereka tidak bisa membiarkan aku bebas."
Suasana di dalam rumah itu menjadi sangat tegang. Arya dan Mira saling bertukar pandang, menyadari bahwa situasi ini lebih serius daripada yang mereka bayangkan.
"Kita harus menghentikan mereka," kata Arya dengan tegas. "Kita tidak bisa membiarkan mereka melanjutkan rencana mereka."
Mira mengangguk setuju. "Tapi kita butuh lebih banyak informasi. Kita perlu tahu siapa yang memimpin sindikat ini dan di mana mereka beroperasi."
Dani menunduk, terlihat sangat ragu dan takut. "Ada sesuatu lagi yang harus kamu tahu, Arya."
Arya merasa hatinya berdetak lebih cepat. "Apa itu, Dani?"
Dani menatap langsung ke mata Arya, dengan air mata yang mengalir di wajahnya. "Pemimpin sindikat itu... adalah seseorang yang sangat berbahaya dan cerdas. Dia dikenal sebagai 'Shadow'. Aku belum pernah bertemu dengannya secara langsung, tapi semua orang di sindikat tunduk padanya."
Arya terdiam, mencoba memahami informasi ini. "Shadow? Apa kamu tahu apa pun tentang dia yang bisa membantu kita?"
Dani menggelengkan kepala. "Aku hanya tahu bahwa dia sangat berhati-hati dan jarang terlihat. Semua perintahnya diberikan melalui perantara. Tapi ada rumor bahwa dia memiliki markas rahasia di dalam kota."
Mira terlihat berpikir dalam-dalam. "Kita bisa mulai dari situ. Mungkin ada cara untuk menemukan jejaknya jika kita tahu di mana harus mencari."
Arya mengangguk, meskipun hatinya masih berat. "Kita akan melalui ini bersama, Dani. Tapi pertama-tama, kita harus merencanakan langkah kita dengan hati-hati. Tidak ada ruang untuk kesalahan."
Dengan tekad yang baru, Arya, Mira, dan Dani mulai merencanakan langkah mereka berikutnya. Mereka tahu bahwa jalan di depan penuh dengan bahaya, tetapi mereka juga tahu bahwa mereka tidak bisa mundur sekarang. Mereka harus menghentikan sindikat itu, tidak hanya untuk menyelamatkan Dani, tetapi juga untuk mencegah bencana yang lebih besar.
Selama beberapa hari berikutnya, mereka mengumpulkan lebih banyak informasi, melakukan pengintaian, dan mencari tahu lebih banyak tentang operasi sindikat. Perlahan-lahan, mereka mulai merangkai potongan-potongan teka-teki yang mengarah ke Shadow. Setiap langkah membawa mereka lebih dekat ke kebenaran, tetapi juga semakin dekat dengan bahaya.
Sementara itu, Dani mulai menunjukkan tanda-tanda ketakutan yang semakin dalam. Arya menyadari bahwa adiknya menyembunyikan sesuatu, tetapi ia tidak ingin menekan Dani lebih jauh. Mereka butuh Dani dalam kondisi yang stabil untuk menghadapi apa yang akan datang.
Pada akhirnya, mereka menemukan sebuah petunjuk penting: sebuah apartemen di pusat kota yang tampaknya menjadi tempat persembunyian Shadow. Apartemen itu dijaga ketat dan terlihat biasa dari luar, tetapi ada aktivitas mencurigakan yang terlihat di sana.
"Kita harus masuk ke sana dan mencari tahu lebih banyak," kata Arya. "Ini mungkin satu-satunya kesempatan kita untuk menemukan Shadow dan menghentikan rencana mereka."
Mira menyetujui rencana itu. "Kita harus siap untuk apa pun. Ini bisa sangat berbahaya."
Dengan persiapan matang, Arya, Mira, dan Dani bersiap untuk menyusup ke apartemen itu. Mereka tahu bahwa ini adalah langkah besar dan penuh risiko, tetapi mereka tidak punya pilihan lain. Mereka harus menemukan Shadow dan menghentikan sindikat itu, apa pun yang terjadi.
Malam itu, mereka bergerak menuju apartemen dengan hati-hati, berusaha menghindari penjaga dan kamera pengintai. Mereka tahu bahwa satu kesalahan saja bisa berarti akhir dari semuanya. Tetapi dengan tekad yang kuat dan keterampilan yang mumpuni, mereka siap menghadapi tantangan yang akan datang.
Namun, sesampainya di apartemen, mereka segera menyadari bahwa sesuatu tidak beres. Ruangan itu kosong, kecuali untuk beberapa peralatan pengawasan dan monitor yang menyala.
Dani, yang tampak semakin gelisah, mendadak tersenyum aneh. "Maaf, Arya. Tapi kamu tidak secerdas yang aku kira."
Arya dan Mira terkejut melihat perubahan sikap Dani. "Apa maksudmu, Dani?" tanya Arya dengan curiga.
Dani tertawa kecil. "Aku yang merencanakan semua ini. Aku adalah Shadow. Semua ini adalah jebakan untuk membawa kalian ke sini."
Arya merasa darahnya mendidih. "Dani, kenapa kamu melakukan ini?"
Dani berdiri dan menatap mereka dengan tatapan dingin. "Karena kalian terlalu mengganggu. Sindikat ini adalah hidupku sekarang, dan aku tidak akan membiarkan siapa pun, bahkan kamu, Arya, menghalangi jalanku. Sekarang, kalian punya dua pilihan: bergabung dengan kami dan menjalankan misi yang kuperintahkan, atau mati di sini dan sekarang."
Mira memandang Dani dengan rasa jijik. "Kamu gila, Dani. Arya datang untuk menyelamatkanmu, dan ini balasanmu?"
Dani mengangkat bahu. "Aku sudah lama meninggalkan kehidupan lamaku. Sindikat ini memberiku kekuasaan, uang, dan kebebasan. Kalian bisa merasakan hal yang sama jika mau bekerja sama."
Arya, yang masih berusaha mencerna semua ini, menatap Dani dengan mata penuh amarah dan kekecewaan. "Aku tidak akan pernah bergabung dengan sindikat kriminal."
Dani mendesah. "Aku tahu kamu akan mengatakan itu. Tapi pikirkan lagi, Arya. Ini adalah kesempatanmu untuk bertahan hidup dan mungkin bahkan mendapatkan kembali sedikit kendali atas hidupmu. Pilihannya ada padamu."
Mira menarik napas dalam-dalam. "Apa misi yang kamu inginkan dari kami, Dani?"
Dani tersenyum licik. "Ada sebuah pengiriman senjata yang perlu diambil dari pelabuhan malam ini. Kalian akan memimpin operasi itu. Buktikan bahwa kalian bisa dipercaya, dan kalian akan tetap hidup. Jika tidak..."
Arya mengangguk perlahan. "Kami tidak punya pilihan lain, kan?"
Dani menggelengkan kepala. "Tidak, Arya. Kalian tidak punya pilihan lain."
Dengan keputusan yang berat di hati, Arya dan Mira menyadari bahwa mereka harus mengikuti perintah Dani untuk sementara waktu. Mereka tahu bahwa mereka harus mencari cara untuk keluar dari situasi ini dan menghentikan Dani, tetapi untuk saat ini, mereka harus bermain sesuai aturan Dani.
Dengan tekad yang baru, mereka bersiap untuk menghadapi malam yang penuh bahaya, berharap bahwa pada akhirnya, mereka akan menemukan cara untuk mengalahkan Dani dan sindikatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIDDEN FACE
AksiArya, seorang mantan agen rahasia yang kini menjalani hidup tenang sebagai pemilik toko buku di sebuah kota kecil, terlibat dalam sebuah konspirasi mematikan ketika adiknya tiba-tiba muncul sebagai target penculikan oleh sindikat kriminal internasio...