1. Dinner

328 30 12
                                    

Sebelum lanjut ke ceritanya, untuk pembukaan, haii, i'm Li. You can call me Li.

Happy Reading

🦋🦋🦋

"Aku tidak percaya kita bisa lulus SMA." Ao Ruipeng menggenggam tangan Huang Junjie. "Ternyata kita akan meninggalkan sekolahan ini." Lanjutnya, matanya menatap bangunan luas di depannya.

"Sudah lah. Kau terlalu dramatis." Linghe memukul pelan kepala Ruipeng dengan surat pemberitahuan lulusnya. "Sesuai tujuan awal, kita rayakan kelulusan ini dengan minum."

"Orang gila mana yang minum disiang bolong." Huang Junjie melepaskan tangannya dari Ruipeng dan berjalan masuk kedalam mobil Linghe dan diikuti kedua sahabatnya.

"Kalau begitu batalkan saja janjimu dengan kekasihmu itu nanti malam." Linghe menatap Junjie dari kaca spion depan.

"Itu tidak mungkin." Jawab Junjie cepat.

"Ngomong-ngomong." Ruipeng memiringkan tubuhnya agar condong kebelakang dan menatap Junjie. "Kemana sugar daddy mu itu? Bukankah sudah jadi rutinitasnya mengantar-jemput babynya."

"Pakai sabuk pengaman." Linghe lagi-lagi memukul kepala Ruipeng. Walaupun dengan geraman tidak terima, Ruipeng tetap menuruti perkataan temannya.

"Berhenti memanggilnya sugar daddy." Junjie membalas tatapan Ruipeng di spion depan.

"Berapa jarak usia mu dan dia?" Tanya Ruipeng.

"14 tahun."

"Kenapa mau berpacaran dengannya?"

"Karena dia tampan, kaya, mapan." Junjie masih menatap tajam pada Ruipeng.

"Karena uang." Kali ini Linghe yang menjawab, masih fokus dengan jalanan.

"Itu dia. Linghe, kau juga berpikiran sama denganku bukan." Ruipeng berbalik menghadap Junjie. "Dia bahkan sudah mempunyai anak, Junjie."

Junjie terdiam. Apa yang dikatakan sahabatnya itu ada benarnya. Dia dan Zhiguang, kekasihnya, berbeda 14 tahun. Zhiguang sering memberinya uang meski Junjie tidak memintanya. Tapi Junjie juga tidak pernah menolaknya. Lagipula Zhiguang sendiri yang mau memberikannya.

Dan tentang seorang anak, Zhiguang memang sudah memiliki satu putra berusia 7 tahun. Zhiguang sendiri yang memberitahu Junjie. Tapi Junjie belum pernah bertemu dengannya. Pernah sekali Zhiguang menawarkan untuk mempertemukan Junjie dengan Nanzhu, anak Zhiguang, tetapi Junjie menolak. Dengan alasan tidak menyukai anak-anak. Dan Zhiguang tidak marah, hanya tersenyum dan berkata "Tidak semua orang suka anak-anak." Membuat Junjie merasa tidak enak.

Tapi Junjie memang tidak begitu menyukai anak-anak. Dirinya yang anak tunggal, dibesarkan kedua orangtuanya tanpa mempunyai saingan, atau bisa dibilang seorang adik. Namun dirinya harus kehilangan kedua orangtuanya yang meninggal karena kecelakaan saat pulang bekerja.

Saat itu Junjie berusia 15 tahun, dirinya baru kelas 3 SMP. Setelah orang tuanya meninggal, Junjie ikut paman dari ayahnya yang sudah mempunyai 2 anak. Karena merasa tidak nyaman, Junjie memutuskan untuk tinggal di asrama sekolah.

Tanpa diminta, pamannya bersedia untuk membiayai sekolahnya namun tidak dengan keperluan sehari-harinya. Uang tabungan orang tuanya masih bisa Junjie gunakan untuk keperluan sehari-harinya, namun dia tidak bisa terus mengandalkan tabungan itu tanpa ada pemasukan. Jadi saat dirinya duduk di bangku SMA, Junjie memutuskan untuk bekerja part time disalah satu restoran cepat saji.

Dan disanalah Junjie bertemu Zhiguang. Junjie yang seorang karyawan dan Zhiguang seorang pelanggan. Junjie tidak mengerti bagaimana mereka bisa menjadi dekat.

My Love Story [Guangjie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang