BAB 2 - END

3 0 0
                                    

"Ghea, bukannya itu nama belakang kamu?" Tanya anak gadis di sebalah Ghea

Wajah Ghea tegang karena jantungnya tiba-tiba berdetak sangat kencang dari biasanya. Ia mentralkan wajahnya dan menarik nafasnya. Ghea tak menyangka orang yang selama ini ia kira hanya sekedar menatap diam-diam ternyata menyukainya.

"Iya, itu aku." singkatnya

Seluruh teman satu kelasnya terkejut, ternyata Cipta menganggumi Ghea sejak tiga tahun belakangan ini. Wah, mungkin ini cinta dalam diam yang sesungguhnya. Cipta menganggumi Ghea selama tiga tahun sedangkan Ghea tak menyadarinya.

"Wah, ini prestasi, kamu menganggumi Ghea selama tiga tahun." celetuk salah satu dari mereka sambil bertepuk tangan

"Hei, jadikan dia kekasihmu, kami mendukungmu." ujar laki-laki didekat Cipta sambil menyenggol lengannya Cipta

Cipta menatap Ghea yang dari tadi diam dan gugup. Terlihat dari mata Ghea sangat terus bergerak kesana kemari namun tak berani untuk mentap Cipta sedikit pun, pasalnya ia baru menyadari bahwa Cipta menyukainya sejak lama mungkin ada rasa gugup dan tak nyaman.

"Ghea, bagaimana denganmu? Apa punya perasaan yang sama dengannya?" Tanya gadis dengan kucir kudanya

Ghea membuka mulutnya dan dengan gugup ia menjawab pertanyaan dari temannya
"Aku rasa, dia menarik. Dia juga baik dan aku menyukainya." ungkap Ghea gugup

Bagai titik terang dan lampu hijau untuk Cipta, ia langsung melebarkan matanya dan jantungnya berdetak kencang. Ia menatap Ghea dengan penuh harapan, bahkan saat ini seribu pertanyaan ada di benaknya. Apkah benar Ghea menyukainya? Apakah benar Ghea tertarik padanya? Apakah benar Ghea juga punya perasaan yang sama dengannya?

Entahlah, namun sepertinya Cipta harus memastikan supaya ia tak salah menangkap ungkapan Ghea yang mungkin tak bertujuan untuk mengungkapkan perasaan yang sama dengannya namun agar Cipta berhenti berharap padanya namun itu hanya benak Cipta.

"Kamu menyukaiku, Ghea?" Tanya Cipta
"Iya, aku menyukaimu." jawab Ghea tak berbohong
"Kamu tidak bohong? Maksudku mungkin ucapanmu hanya suatu candaan, iya kan?" Tanya Cipta kembali memastikan

Ghea menggelengkan kepalanya dan tersenyum, sepertinya Ghea memang menyukainya. Tidak dipungkiri jika Ghea menyukai Cipta, selain baik wajah Cipta tak kalah tampan dari laki-laki diluar sana selain itu Cipta punya sifat yang perduli dan berempati tinggi walau ia terkenal dingin dan cuek.

Akhirnya, perasaan yang selama ini ia pendam bisa terbalas juga setelah tiga tahun perasaan itu terpendam dan tak berani diungkapkan. Akhirnya hari ini, perasaan yang dipendamnya dibalas juga oleh gadis pujaannya.

"Kamu, mau jika kita menjadi sepasang kekasih?" Tanya Cipta penuh harapan

Ghea mengangguk malu, ia mengiyakan tawaran Cipta yang mungkin itu juga menjadi suatu hal yang diinginkan seorang Ghea.

"Iya, aku mau jadi pacar kamu." jawab Ghea yang membuat satu kelas heboh dan berisik. Sedangkan Cipta tersenyum lebar begitu juga dengan Ghea yang merasa senang

Cipta menatap dalam Ghea yang memiliki mata indah dan jernih. Senyumnya yang terpatri membuat Cipta tak tahan untuk mencegah senyumannya. Keduanya kini resmi menjadi sepasang kekasih yang saling membalas perasaannya satu sama lain.


✧༺♥༻✧


Hari demi hari kedua pasangan tersebut jalani dengan manis, tak bisa menduga jika Cipta bisa menjadi lelaki yang sangat manis pada seorang gadis. Ghea selalu di ratukan oleh Cipta, mengingat ia adalah gadis yang digagumi selama tiga tahun maka dari itu, ia harus meratukan Ghea bagaimanapun caranya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tiga Tahun untuk Tiga BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang