Disebuah perumahan ada seorang pembantu yang habis kena semprot oleh anak majikannya karena hanya telat membukakan pintu.
"Eh pak tua cepatan dikit kek kalau emang udah gak niat kerja gak usah kerja disini udah tahu gua ngantuk lelet banget sih jadi orang!" ujar seorang pemuda pada pria tua yang tidak lain adalah pembantunya sendiri.
"Eh iya den iya saya minta maaf ya den tolong maafkan saya," jawab sang pria tua memohon maaf kepada pemuda yang berada dihadapannya
Namun anak majikannya itu hanya membalas permohonan maaf itu dengan wajah yang kecut, "Ah sudahlah minggir Lo sana gua mau lewat!"
Mendapatkan perlakuan seperti itu membuat hati sang pembantu menjadi dongkol sehingga membuat pikirannya ingin berniat melakukan hal kejahatan kepada anak sang majikan yang baru saja menegurnya.
"Hm dasar orang kaya sombong lihat aja nanti saya akan balas perbuatan kamu kali ini dengan cara yang lebih jahat!" gumam pria tua itu sambil tersenyum menyeringai.
Lalu benar saja setelah berkata begitu tidak sampai dua Minggu semenjak kejadian tak menyenangkan itu kini sipembantu itu memulai rencananya yakni membuat majikannya tunduk kepada dirinya yang nantinya akan digunakan sebagai senjata agar anak sang majikan yang ia incar bisa menjadi mainannya.
Kejadian ini berlangsung saat dirinya membuatkan teh hijau untuk sang majikan yang tanpa diketahui oleh sang majikan teh hijau itu sudah diganti dengan ramuan pengasih sukmo jiwo.
"Permisi tuan ini tehnya," ujar sipria tua sambil tersenyum ramah menyajikan gelas berisi teh hangat.
"Terima kasih ya," jawab sang majikan santun karena biar bagaimanapun pembantunya itu lebih tua dari dirinya.
Dan benar saja setelah sipembantu selesai menata teh hangat itu kini sipembantu pun dari jauh memperhatikan tuannya yang sebentar lagi ia akan kendalikan.
"Ayo cepat tuan minumlah minuman itu karena sebentar lagi aku akan menggunakan dirimu sebagai perantaraku memberikan pelajaran pada anak songgongmu itu," titah sang pembantu tua itu kepada majikannya.
Dan ya akhirnya momen yang ditunggu telah tiba lalu tanpa perlu banyak menunggu lagi kini sang majikan pun telah berada didalam kendalinya.
"Hallo-hallo Eian, apakah kamu mendengarku?" ujar sang pembantu mengetest ajian pemberian dirinya.
"Iya saya mendengar perkataanmu," ujar sang majikan yang kini telah terlihat sayu dimatanya.
"Baiklah coba kalau memang benar lepas pakaianmu itu sekarang!" titah pembantunya lagi melakukan test keduanya.
Dan benar saja tanpa ragu dengan mata sayu sang majikan pun melepaskan pakaiannya hingga telanjang dan karena semua sudah dirasa cukup dan memang benar sang majikan telah berada digenggaman kini pembantu bernama Hartono itu pun segera memberikan instruksi lanjutan karena yang dia inginkan adalah anak sang majikan yang bernama Marco.
"Sudah-sudah cukup Eian pakai kembali pakaianmu," ujar sang pembantu menyudahi perintahnya.
"Baiklah," jawab sang majikan patuh.
Dan setelah melihat sang majikan rapih kini Hartono pun segera melakukan rencana berikutnya.
"Wahai Eian dengerkan perintahku lagi mulai hari ini aku mau kamu bersikap keras pada anakmu Marco dan buatlah ia menjadi dekat kepadaku karena aku menginginkan anakmu sebagai budakku!" ujar sang pembantu kembali memberikan perintah yang baru pada majikannya yang telah berada didalam genggamannya.
"Baik Tuan kesenanganmu adalah prioritas untukku," ucap sang majikan kembali menurutinya.
Dan akhirnya hari itu pun telah diakhiri dengan senyuman kemenangan bagi Hartono karena saat itulah awal mula anak majikannya akan mengalami perubahan jati diri melalui ayahnya sendiri.
penasaran dan ingin lanjut ke part 1nya makanya bantu follow dan vote dulu dong, kalau mau lanjut jadi mohon melakukan kerjasama yang baik ya kalau kompak author pasti akan kasih cerita ini free dan hanya dukung seikhlasnya bagi yang mau tapi jika tidak ada perkembangan akan author jual dikaryakarsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeratan Sukmo Jiwo
EspiritualDendam seorang pembantu yang ingin membalaskan rasa sakit hatinya kepada anak sang majikan dengan merubah segalanya yang ada dihidupnya