7. Memulai Kembali Dari Tengah

1.5K 24 2
                                    

Setelah mereka berhasil kembali ke masa sebelum alat itu muncul kini Hartono pun telah kembali kepada adegan dimana saat itu Marco sedang bermain basket.

"Huft syukurlah kini aku telah kembali, pokoknya setelah ini aku harus segera mengatur semuanya memperbaiki momen yang sempat kacau kemarin." ujar Hartono ketika dirinya telah berhasil kembali kemasa dimana saat itu Marco masih bermain basket.

Lalu dengan menggunakan ajian sukmo jiwo Hartono mulai kembali menggunakan Eian sebagai perantaranya dan kali ini yang diminta Hartono adalah agar Eian bisa membuat Marco melepaskan pakaiannya saat beraktivitas dirumah dan mulai mencoba untuk meminta Marco agar selalu berada didekat dirinya.

"Kau tunggu saja Marco karena kali ini aku akan menunjukkan show berikutnya padamu Marco jadi aku harap kamu segera bersiaplah untuk menunggu aksi ini sesaat lagi karena kali ini aku akan benar-benar mempermalukan dirimu," gumam Hartono ketika dirinya sedang termenung melihat Marco yang saat itu sedang asyik bermain basket.

Dan benar saja setelah bergumam seperti itu kini sesuai dengan rencana yang baru Hartono pun kembali mengarahkan Eian untuk maju mewakili keinginannya itu yang sudah dibriefing.

"Hay Eian cepat kau perintahkan anakmu itu untuk bertingkah erotis agar dia bisa menjadi tontonanku disini," ujar Hartono kepada Eian kembali mengulang adegan yang sebelumnya tidak pernah ada.

Lalu tanpa perlu banyak mengucapkan kata iya Eian pun segera melakukan perintah yang diminta oleh Hartono sipembantu tua itu.

"Nak denger papa coba sekarang kamu buat banjir dirimu dengan keringat tapi setelah itu kamu harus menemui kakek Hartono lalu kamu harus coba tampilkan tubuhmu dihadapannya tanpa membuat dirinya curiga padamu mengertikan nak?" ujar Eian kepada Marco yang saat itu masih berada diluar main basket.

Dan seperti yang sudah sudah pada awalnya Marco selalu berusaha untuk membantah hal yang menurutnya aneh akan tetapi dia selalu kalah suara ketika mengutarakan apa yang menjadi haknya karena dirumah ini penguasa tertingginya adalah papanya.

"Loh pah tapi kenapa? kok gitu sih enggak ah Marco enggak mau," ucap Marco masih berusaha membangkang.

Dan lagi lagi saat Eian mendengar perbatahan anaknya ia pun mengucapkan jurus andalan yakni adalah membuat Marco tak bisa berkutik dengan segala fasilitas yang telah Eian berikan pada Marco, "Yasudah jika kamu tidak mau gampang kok kamu tinggal keluar dan menggantungkan hidupmu dengan uang papa lagi!"

Alhasil setelah diancam setelah seperti itu berbeda dari respon sebelumnya kini Marco pun lebih memilih patuh.

"Eh iya pah iya nanti aku akan melakukan apa yang papa minta asal jangan berikan aku hukuman itu," ujar Marco dengan nada yang mendadak lembut karena takut diberikan hukuman yang lebih aneh lagi.

Dan akhirnya perdebatan itu berakhir dengan hasil yang selalu dimenangkan kasta tertinggi dirumah yakni Eian.

"Jadi bagaimana apakah kamu akan melakukan hal itu sekarang atau masih mau coba dunia luar yang kamu sendiri tidak mempunyai bekal apapun?" tanya Eian memastikan bahwa Marco sudah mantap memutuskan keputusan yang Marco katakan tadi pada dirinya.

"Ugh iya-iya Marco akan menemui kakek Hartono sekarang," ujar Marco membuktikan ucapannya itu.

Lalu seolah sudah mengetahui bahwa Marco akan kesana Hartono pun mulai bersikap biasa saja seolah tak ada yang aneh.

"Eh den Marco kok tumben kesini Aden aus ya?" ujar Hartono berbasa-basi pada Marco yang secara tiba-tiba ada disampingnya.

"Enggak Kek, saya cuma mau taruh baju disini buat dicuci," ujar Marco dengan lembut.

Dan pada saat Hartono masih melihat Marco ketus padanya Hartono pun sengaja memancing ingatan Marco dengan mengucapkan hal ini, "Oh yasudah apakah ada lagi den yang harus Aden kerjakan disini?"

Lalu benar saja kini setelah mendengar perkataan itu membuat Marco jadi teringat pesan dari papanya untuk menunjukan pesona tubuhnya dan pada akhirnya Marco pun segera melakukan perintah itu dengan alih-alih menjawab, "Iya nih kek, kayaknya saya kecapean deh habis basket jadi saya lagi butuh dipijat, mana sekarang saya juga lagi butuh guru les lagi karena  saya denger dari papa kakek dulu pintar ya? jadi papa menyudahi lesku deh apakah kakek bisa tolong ajarkan saya untuk hari ini?"

Mendengar hal ini membuat Hartono seolah tak percaya dan sedikit berpura-pura ragu dengan kemampuannya sendiri, "Oh iya? tapi emangnya den Marco mau diajari sama saya?"

Dengan nada terpaksa Marco hanya menjawab, "iya saya mau,"

Dan akhirnya setelah percakapan singkat itu kini pembelajaran itu pun dimulai dengan Hartono yang memeriksa hasil jawaban Marco.

"Den ini biar seru bagaimana jika setiap jawaban yang dikoreksi Aden harus buka pakaian?" ucap Hartono pada Marco memberikan challenge yang menurut dirinya akan bisa jadi daya tarik.

"Oh iya deh kek boleh kayaknya seru tuh idenya," ucap Marco hanya mengiyakan saja tanpa membantah ataupun menolak ide tersebut secara terang-terangan.

TBC

Hayo penasaran gak dengan keseruan apa yang akan diciptakan oleh Marco bersama kakek tua pembantu yang kini telah kembali menguasai kendali majikannya lagi setelah kemarin sempat sedikit berantakan jika iya dan ingin cerita ini dipublish gratis maka tunjukkanlah loyalitas kalian dengan cara vote, komen dan tentunya follow. bahkan kalau ada yang mau memberikan apresiasi dukungan bisa langsung memberikan dukungan itu ke karyakarsa botythestar link ada dibio ya.

Jeratan Sukmo JiwoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang