Prolog

52 7 0
                                    

"Natasha! Cepet bantuin! Jangan cuma baca komik saja!"

"Iya sebentar!"

Itu adalah teriakan ibuku, sangat menyebalkan jika sudah memaksaku untuk membantunya. Padahal anaknya yang lain masih ada, tetapi selalu aku yang disuruh-suruh. Apa cuma aku yang tidak disayang?

Ya walaupun begitu aku tidak bisa menolak, akhirnya dengan terpaksa aku menutup buku komikku dan menghampiri ibuku yang sedang menyiapkan makan malam.

Namaku Natasha, aku hidup dikeluarga sederhana. Aku memiliki satu kakak laki-laki dan satu adik perempuan, dan ya aku anak kedua dari keluarga ini. Anak yang selalu dituntut ini itu, walaupun sebenernya masih ada anak nomor satu dan nomor tiga. Apakah semua anak kedua mengalami hal ini?

Aku hobi membaca, apapun bukunya termasuk buku pelajaran. Tapi tidak bisa dibilang kalau aku kutu buku, karena aku tidak cupu.

Sebelumnya aku sedang membaca komik kerajaan, ceritanya sangat seru dan membuatku hanyut dalam ceritanya. Hanya saja, karakter yang aku sukai selalu ditindas. Mungkin karena karakter itu bukan pemeran utama. Dan hal yang membuatku menyukai komik ini karena penggambaran karakter yang aku sukai, terlihat mirip denganku. Aku bukannya berhayal, tapi benar-benar terlihat mirip. Hanya berbeda warna rambut saja.

"Natasha!"

"Iya!"

Hahhh sangat tidak sabaran. Aku bergegas keluar, sebelum ibuku mengeluarkan tanduknya. Aku berlari menuruni tangga, sampai akhirnya...

Bughh!!!

"Natasha! Astaga Tuhan!" terdengar suara ibuku, mengampiriku. "Kak! Cepet tolongin Natasha! Ya Tuhan kepalanya berdarah! Nak sadar nak! Jangan tidur Nak!"

Tak lama aku mendengar suara ibuku menangis, dan aku sadar jika aku baru saja jatuh dari tangga. Mataku makin buram, aku tak bisa melihat dengan jelas ibuku.

"Mah, maafin Natasha." Itu kata-kata yang keluar dari mulutku, karena aku rasa ini adalah akhir hidupku.  Sampai akhirnya aku benar-benar tidak sadarkan diri.

***

Aku tersentak tiba-tiba bisa membuka mataku, nafasku terengah. Rasanya seperti baru keluar dari dalam air, rasanya pengap dan sedikit pusing. Aku berusaha duduk dan memperhatikan sekitar, aku terbaring diatas ranjang yang besar. Dan ruangan yang kutempati ini adalah kamar, tetapi penampilannya sangat mewah.

 Dan ruangan yang kutempati ini adalah kamar, tetapi penampilannya sangat mewah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruangan yang bernuansa gold perpaduan dengan putih, membuatku heran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruangan yang bernuansa gold perpaduan dengan putih, membuatku heran. Apakah ini surga? Aku sudah mati? Semua pertanyaan itu bergema dikepalaku. Aku berusaha menegaskan penglihatan, dan kembali mengedarkan pandanganku. Sampai akhirnya, mataku berhenti disatu lukisan yang dipajang.

"Itu gue? Mukanya emang muka gue, tapi lebih cakep dilukisan. Warna rambutnya pun beda.."

Aku bergegas bangun dari tempat tidur, dan melihat wajahku dicermin. Aku kembali memeriksa semua tubuhku, dan kembali melihat cermin.

"GUE JADI PRINCESS ROSEANNE?!" 

Princess RoseanneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang