"Roseanne." Panggil seseorang dari belakangku, dengan refleks aku menoleh.
Seorang perempuan cantik menghampiriku, ia tersenyum sembari mendekat. "Apa kau habis menemui, Ayah?" tanya nya.
"Ah iya," jawabku.
Wah ia sangat cantik, rambut hitam panjang, mata indah, dan lihat bibirnya yang sexy itu! Siapapun yang melihatnya pasti akan jatuh cinta padanya.
Ah aku ingat siapa dia! Ia adalah Putri Victoria, kakak perempuan dari Roseanne. Roseanne memang memiliki 2 kakak, satu kakak laki-laki dan satu lagi kakak perempuan. Diceritakan kalau Victoria membenci Roseanne, ia cemburu karena menganggap Yang Mulia Raja lebih menyayangi Roseanne.
Kejadian itu dimulai ketika Roseanne dijodohkan dengan salah satu keluarga bangsawan, sayangnya Victoria juga menyukai pria itu. Ia semakin membenci Roseanne, ketika ia menerima perjodohan itu. Kalau pria tampan, akupun tidak akan menolaknya hahaha...
Aku tidak menyangka wajahnya yang menawan itu, nantinya akan membenciku. Apa nanti aku harus menolak perjodohan itu? Atau aku buat ceritanya berubah dari sekarang saja? Jika tidak salah, Victoria menyukai pria itu ketika melihatnya dipesta dansa. Aku harus membuat pria itu menyukai Victoria, agar hidupku selamat dan tidak dibenci olehnya.
Ah aku tidak menyangka jika aku harus banyak mengubah alur cerita ini.
"Mengapa kau melamun?"
"Ah tidak apa," jawabku sembari menggeleng.
"Apa kau mau minum teh denganku? Aku ingin berbincang denganmu," ucapnya sembari tersenyum.
Mana mungkin aku bisa menolak tawarannya itu?
"Tentu saja."
🌹🌹🌹
Roseanne dan Victoria akhirnya duduk santai sembari meminum teh. Sedari tadi suasananya hening, tidak ada yang membuka pembicaraan. Roseanne sendiri larut dalam pikirannya sendiri, sedangkan Victoria hanya memperhatikan ekspresi Roseanne yang sedari tadi berubah-ubah.
"Apa aku membuatmu tidak nyaman?" tanya Victoria, memecah keheningan.
Roseanne tersentak. "Ti-tidak! Tentu saja tidak!" jawab Roseanne dengan gugup.
Victoria tersenyum kecil. "Sepertinya adikku yang selalu bersikap dingin dan selalu memasang wajah tanpa ekspresi, sekarang sudah berubah."
"Aaah apakah terlihat begitu?"
"Biasanya kau akan menolak ajakan minum teh denganku, dan pergi begitu saja mengacuhkanku," ucap Victoria membuat Roseanne menunduk merasa tidak enak.
'Apakah karakter Roseanne sedingin itu? Bahkan pada kakaknya sendiri?' batinnya. "Saya minta maaf jika anda merasa tersinggung dengan sikap saya sebelumnya," ucap Roseanne.
"Kau tidak perlu meminta maaf, dan bersikaplah dengan santai, Anne. Aku sangat senang jika kau menjadi lebih hangat seperti waktu kau masih kecil."
"Ba-baiklah."
"Aku selalu ingin bertanya, mengapa sikapmu berubah menjadi dingin seiring dengan kau beranjak dewasa. Apakah terjadi sesuatu sejak aku pergi dulu?" tanya Victoria, yang lagi-lagi membuat Roseanne tersentak.
'Apa ada penyebab Roseanne menjadi bersikap dingin? Aku tidak tahu tentang hal ini. Apa yang harus aku jawab?'
"Keadaannya cukup sulit, dan aku memilih untuk lebih banyak menghabiskan waktuku sendiri." Itulah jawaban yang keluar dari mulut Roseanne.
Victoria meraih tangan Roseanne, ia tersenyum lembut melihat adiknya itu. "Anne, aku harap sikapmu yang sekarang bertahan lama. Jika terjadi sesuatu ceritakan padaku, aku akan membantumu. Paham?"
Roseanne tersenyum. "Baiklah," jawabnya.
"Anne, jangan pernah menyimpan perasaanmu sendirian. Kami semua menyayangimu, kami akan melindungimu dengan cara apapun."
"Terimakasih. Senang rasanya mendengar hal itu dari anda," ucap Roseanne.
"Panggil aku kak Victor seperti dulu, Anne. Aku senang jika kau melakukannya, dan bicara dengan santai saja."
"Baiklah," ucap Roseanne. "Apa dulu aku menyusahkan?"
Victoria tertawa kecil. "Sangat! Tapi kau sangat menggemaskan, kau selalu mengikutiku dan kak Rayn. Dulu kau dijuluki putri kecil yang nakal," ucapnya membuat Roseanne tersenyum.
"Sepertinya dulu aku sangat menyusahkan banyak orang."
"Kau selalu menjahili para pelayan, tak jarang dari mereka ada yang sampai menangis karena kenakalanmu."
"Benarkah? Apa aku senakal itu?" Roseanne semakin penasaran dengan masa kecilnya.
Victoria menceritakan masa kecil Roseanne, mulai dari sering mengacak-acak ruang kerja ayahnya, menyembunyikan barang kakak laki-lakinya, sampai melempari pelayan yang sedang bersih-bersih menggunakan buah apel.
Roseanne a.k.a Natasha melongo setiap medengar setiap cerita. Ternyata sosok Roseanne dulu sangat nakal namun menyenangkan, selalu ceria dan banyak orang yang menyukainya. Tapi ia tidak menemukan sebab, mengapa sosok Roseanne menjadi orang yang berhati dingin.
Dan Victoria juga sepertinya tidak mengetahui alasan Roseanne berubah. Terbesit dikepala Natasha untuk mencaritahu penyebab sosok Roseanne berubah.
Tanpa Victoria dan Roseanne sadari, ada yang sedang memperhatikan mereka dari jauh. Ia tersenyum melihat kedua putri itu.
"Aku senang Roseanne bisa berubah. Victoria juga pasti sangat merindukan adiknya itu."
"Benar Yang Mulia, momen yang anda tunggu sekarang sudah terwujud."
"Setelah menemui ayah, aku akan menemui Roseanne. Aku akan memeluknya sampai ia sesak nafas," ucapnya sembari tertawa. "Aku penasaran, apakah ia akan memukullku seperti dulu?"
"Sepertinya kali ini Tuan Putri lebih memilih untuk membunuh anda jika hal itu terjadi."
"Kau mau ku hajar?!" kesalnya.
"Sepertinya Yang Mulia Raja sudah menunggu lama, mari pergi Yang Mulia." Ia pergi begitu saja sebelum kembali dimarahi.
"Dasar menyebalkan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Roseanne
Teen FictionPernahkah kalian membaca sebuah komik, lalu berkhayal menjadi salah satu karakter didalam komik itu? Jika iya, apa yang akan kalian lakukan jika itu terjadi? Kalian masuk kedalam dunia komik, dan hidup didalam tubuh orang lain. Dan hal itu yang dial...