Five

190 15 1
                                        

Setelah mereka kembali kedalam rumah,mereka membuat sarapan untuk mereka makan.

"Kazee," panggil Reva kepada Zee.

Inget ya,yang ngambil alih kesadaran Zee itu jadi Feni.

"Kenapa?" Tanya Zee.

Reva menatap Zee dengan mata yang berkaca-kaca,lalu berkata,"Aku mimpi kalau kazee pergi."

"Itukan cuma mimpi sayang," Zee mendekat ke arah Reva lalu mengelus kepalanya dengan tersenyum.

Reva mengangguk lalu memeluk Zee dengan cukup erat.

•••

"Zee,bertahanlah," Ucap Sinka seraya memulihkan Mana Zee dengan kekuatannya.

Sudah 40 menit Sinka mencoba memulihkannya,tetapi ia tetap tak melihat tanda-tanda kalau Mana Zee sudah pulih.

Sinka mendengus kesal karena ia tau kalau kekuatannya tidak akan pernah mampu untuk memulihkan Mana Zee.

"Kak.." Panggil seseorang dari arah belakang.

Sinka seperti tidak asing saat mendengar suara itu,ia tau siapa orang itu.

Sinka menoleh ke arah sumber suara itu lalu berkata,"Ara?"

"Ara?,kamu dimana ra!?" Teriak Sinka memanggil nama Ara.

"Iya,ini Ara kak," Ucap Ara kepada Sinka.

Sinka merasakan ada tangan yang menyentuh pundaknya,Sinka bertanya kepada Ara,"Ara?,kamu dimana dek?"

"Tunggu Ara bangkit kedua kalinya ya,kak.." Lirih Ara

"Kita bakal tunggu Ra.." Ucap Sinka dengan lirih.

"Beberapa tahun lagi kok kak," ucap Ara sambil mengelus pundak Sinka.

"Tolong jagain ChrisZee ya kak!" Ucap Ara kepada Sinka.

Sinka tersenyum mendengar suara Ara yang sepertinya sangat bahagia.

"Satu lagi kakk,tolong jagain kak Chika ya,pastiin kalau kak Chika itu jodoh Araa," Ucap Ara dengan sangat semangat.

"Ara pamit ya kak,semoga Zeefanya bisa atasin semua ini dengan baik," Pamit ara kepada Sinka lalu Ara memperlihatkan didepan mata Sinka kalau dirinya sedang tersenyum bahagia.

Sinka melihat seorang Ara bahagia pun tersenyum senang,ada hal yang tak disangka,ternyata Sinka mulai meneteskan air matanya.

Zee terbangun dari pingsannya,ia melihat air mata Sinka yang mulai menetes terus menerus.

Tak ia sadari,pakaiannya mulai basah karena air mata Sinka yang menetes.

Zee masih bingung kenapa Sinka menangis.

"Kenapa,Kak?" Panggil Zee

Sinka menoleh ke arah Zee yang sudah tersadar,lalu ia menghapus air matanya dan bertanya balik kepada Zee,"Kenapa?"

"Kok malah tanya balik?" Ucap Zee bingung dengan pertanyaan Sinka.

"Eh,Mana nya udah pulih?" Sinka mengalihkan pembicaraannya.

"Setengah," Zee berdiri "Sepertinya kita harus pergi," Titah Zee lalu pergi mengambil alih kesadaran tubuhnya kembali.

"Zee,ada yang mau aku tanyain ke kamu," Ucap Sinka

20 Kerajaan TerlarangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang