2

40 0 0
                                        

Halooooo, selamat di cerita ini! Semoga kalian menikmati ceritanya ya!

Cerita ini romance (hate-love relationship ya) jadi yang gak suka cerita begini, bisa langsung ganti lapak🕶

Tapi yang mau baca keuwuan, romance, sama misteri. Mari merapat.

Happy reading all

----

Suasana kelas menjadi tegang. Kini tidak ada satu pun mahasiswa yang berani berbicara. Mengingat jam sudah menunjukan jarumnya pada angka 1 dan lewat 15. Tida ada yang berani mengucapkan sepatah kata mengenai keterlambatan. Kapan pun Orang itu akan datang ia akan datang, dan dia benci keributan. Lebih baik mencegah dari pada pak Carlos tiba-tiba datang.

Hanya helaan nafas yang bisa didengar, saling saut-menyaut antara satu sama yang lain. Sepertinya mereka punya satu pemikiran.

Drttt

Getaran ponsel itu di miliki semua mahasiswa yang ada di kelas itu. Pesan dari sang Penanggung jawab mata kuliah, yang mengatakan bahwa Carlos sedang melangkah datang.

Suasana kelas lebih tegang dari biayanya. Bahkan sekarang tak ada lagi yang berani memainkan ponselnya.

Ini kali pertama mereka di ajar oleh pak Carlos. Dari desas desus kakak tingkat, bahwa Carlos ini adalah iblis. Dan banyak sekali mahasiswa yang tak lulus mata kuliahnya karena hanya kesalahan sepele.

Lyca merapalkan doa, semoga hari pertama ini sampai seterusnya, lyca tidak ingin berurusan dengan Carlos. Semoga saja, dirinya tidak di kenali oleh Carlos supaya menimalisir semua yang akan terjadi.

Srett...

Pintu di dorong pelan. Nampak seorang pria berpakaian rapi dengan jas masuk. Dialah Carlos Atmadja, dosen muda, tampan, dan kaya.

Dengan pencahayaan yang sepertinya mendukung Carlos, pria itu melangkah masuk. Lyca sempat terpesona dengan penampilannya. Tapi dengan cepat ia tepis karena bagaimana sadisnya Carlos.

"Selamat siang. Kita kuis ya!"

Lyca membelalakan mata. Ini pertemuan pertama lho? Tapi kenapa sudah ada kuis. Memangnya sudah materi?

Lyca tak sengaja menatap Sania dan Karina di meja depan. Wajah mereka lebih syok dari pada tadi pagi Lyca menceritakan pengalaman sepupunya Erick pada mereka. Sepertinya ketika mengalami langsung baru percaya. Padahal tadi mereka membela Carlos mati-matian.

Sebuah tangan pemberani dari Nisa, (PJ Matkul) terangkat. Dengan gugup ia menganggap tangan, menanggung resiko untuk kelasnya ini.

"Kenapa? Dari wajahmu, kamu PJ-nya kan?" Ucap Carlos dengan dingin.

"Ini baru pertemuan pertama pak." Ucap Nisa dengan nada takut. Ia takut akan Carlos yang tidak tahu kapan saja akan menyemprotnya dengan kata-kata yang menusuk. Btw, Nisa ini kakak tingkat semester 7 yang mengulang. Artinya dia suda pernah sama si Carlos ini. Tentu saja, kelas kali ini bahkan hampir mendekati 100. Lyca pun kaget karena banya sekali kakak tingkat yang masuk ke kelas ini.

Carlos menaikkan alisnya. "Pertemuan pertama lalu apa? Kalian mau perkenalan? Saya rasa saat masih PPKMB dulu kating kalian sudah menampilkan paper tentang saya. Atau Mau perkenalan ulang? Tapi saya gak ada waktu untuk itu, kalian baca aja sendiri nanti."

tetangga kos, nyebelin!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang