"Dengarkan ibu, Sungchan,"wanita paruh baya itu terduduk di kursi rodanya, tangannya memegang sebuah tongkat rotan yang tampak menyeramkan untuk Sungchan, tatapan wanita itu dingin dan sendu, Sungchan tak suka. Dia rindu mata hangat ibunya.
"Ibu mau kamu mempelajari semua gerakan yang sudah ibu dan Sabeum Nim ajarkan," atmosfer dalam ruangan itu dingin, tak hangat seperti dulu.
"Lakukan gerakan itu terus, berulang-ulang," Sungchan menutup matanya rapat-rapat, Sungchan tak suka kalimat yang keluar dari mulut sang ibu.
"Berulang-ulang Sungchan, ibu bilang lakukan berulang kali,"
"Berulang-ulang..."
"Bawalah medali emas untuk mimpi ibumu yang tak bisa dia capai ini, Sungchan,"
"Mau mampir ke Rumahku?" Tanya Shotaro saat dia selesai turun dari sepeda milik Sungchan.Udara malam saat itu sangat dingin, angin beberapa kali berhembus membuat jatuh daun-daun pohon ke sepeda Sungchan, setelah acara kencan di Kafe tadi siang, mereka lupa waktu sampai matahari sudah mengenggelamkan dirinya.
"Sudah malam," balas Sungchan dengan singkat seperti biasa, lagipula dia juga tak terbiasa main kerumah temannya terkecuali Eunseok dan Wonbin yang bahkan rumah nya hanya 5 langkah dari tempat tinggal Sungchan sendiri.
"Lalu? Kata kamu tadi tidak akan dicari oleh orang tua mu, kamu yakin tak mau main dan bertemu dengan keluarga ku? Aku yakin mereka akan sangat senang karena anaknya yang paling manis mendapat teman baru lagi," terdengar ocehan Shotaro yang topik pembicaraannya semakin melebar kemana-mana, tapi tidak apa-apa, Sungchan jadi lumayan suka mendengar ceramah atau ocehan semenjak ada Shotaro.
"Kamu tahu Sungchan? Ibuku bilang dia mau membuat toko kue kecil di kota ini!" Shotaro terlihat sangat girang kala menceritakan Wacana Toko kue sang ibu.
"Keren, tapi taro sebaiknya kamu segera masuk ke rumah mu, aku merasa ada yang mengawasi kita dari jendela rumah mu," Ucapan Sungchan berhasil membuat pandangan Shotaro beralih ke jendela rumahnya, benar saja ternyata sudah ada kakaknya yang sedari tadi mengawasi mereka dengan tatapan khasnya.
"Aahh Sungchan! Itu Yuta oniisan- Sungchan! Mau kemana?!" Sayang sekali ketika Shotaro hilang fokus pada Sungchan, pria jakun itu sudah menggayuh sepedanya putar balik dengan kecepatan extra.
"Maaf shotaro! Ngobrolnya lanjut besok sajaa!!" Seru Sungchan yang jaraknya sudah jauh dari Shotaro yang kini sedang cemberut.
"Tidak sopan sekali meninggalkan orang yang sedamg berbicara padanya, Awas saja besok aku takkan berbicara padanya aku-"
"Taro, cepat masuk!" Yuta memotong ucapan sang adik yang sedang marah-marah tak jelas didepan rumah, lagipula adiknya ini sudah tahu penghuni bari tapi sudah berani pulang malam, bersama laki-laki pula.
KAMU SEDANG MEMBACA
If It Shines | SungTaro fanfic
FanfictionSungchan perlahan-lahan mencoba keluar dari trauma masa kecilnya setelah bertemu dengan Osaki Shotaro. Di sebuah kota kecil di Korea Selatan, Sungchan dikenal sebagai atlet taekwondo yang memiliki bakat luar biasa. Ia telah memenangkan berbagai kom...